Ibadah
Beranda » Berita » Ayat Kursi: Kunci Surga di Ujung Shalat

Ayat Kursi: Kunci Surga di Ujung Shalat

Ayat Kursi: Kunci Surga di Ujung Shalat
Ayat Kursi: Kunci Surga di Ujung Shalat

 

SURAU.CO – Setiap kali seorang hamba menunaikan shalat fardhu, sesungguhnya ia sedang mengetuk pintu langit. Namun, tidak setiap ketukan akan langsung dibuka kecuali bagi mereka yang benar-benar menjaga amalan setelahnya.

Di antara amalan yang sangat agung dan mudah dilakukan, namun pahalanya amat besar hingga menjadi sebab seseorang masuk surga adalah membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) setelah shalat fardhu.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tiada yang menghalanginya masuk surga kecuali maut (kematian).” (HR. An-Nasai dan disahihkan oleh Ibnu Hibban)

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Hadits ini diriwayatkan dari sahabat mulia Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, dan menjadi isyarat bahwa keutamaan membaca Ayat Kursi bukan sekadar tambahan zikir, tetapi merupakan pengokoh iman dan penjaga tauhid seorang hamba.

Makna dan Kedalaman Ayat Kursi

Ayat Kursi disebut sebagai ayat paling agung dalam Al-Qur’an. Rasulullah ﷺ pernah bertanya kepada Ubay bin Ka’ab:

> “Wahai Ubay, ayat manakah dalam Kitabullah yang paling agung?” Ia menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Lalu Nabi ﷺ mengulang pertanyaannya. Maka Ubay menjawab, “Ayat Kursi.” Beliau bersabda, “Wahai Ubay, semoga ilmumu diberkahi. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat itu memiliki lisan dan dua bibir yang memuji dan mensucikan Allah di bawah Arsy.”
(HR. Muslim)

Ayat Kursi menggambarkan kemahakuasaan Allah atas seluruh makhluk-Nya. Allah tidak mengantuk dan tidak tidur; kepemilikan langit dan bumi hanya milik-Nya; tak seorang pun dapat memberi syafaat tanpa izin-Nya; ilmu-Nya meliputi segala sesuatu; dan ‘Kursi’-Nya meliputi langit dan bumi.

Membaca Ayat Kursi berarti mengokohkan keyakinan kita bahwa Allah adalah Penguasa Tunggal atas hidup, rezeki, dan nasib kita. Itulah sebabnya, orang yang selalu membaca Ayat Kursi setelah shalat, seakan-akan ia menutup ibadahnya dengan pengakuan penuh akan tauhidullah (keesaan Allah).

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Mengapa Setelah Shalat Fardhu?

Shalat fardhu adalah tiang agama. Namun, setelah shalat selesai, manusia sering terpecah perhatiannya — kembali kepada dunia, pekerjaan, dan urusan fana. Maka Rasulullah ﷺ mengajarkan amalan-amalan zikir sebagai penguat ruhani dan penjaga hati dari kelalaian.

Ayat Kursi dibaca setelah shalat karena:

  1. Menjaga keimanan setelah ibadah.
    Shalat adalah momen puncak komunikasi hamba dengan Rabb-nya. Membaca Ayat Kursi setelahnya mengikat hati agar tetap dalam ingatan kepada Allah yang hidup dan tidak pernah lalai.

  2. Menjadi benteng dari godaan setan.
    Setan tidak pernah berhenti menipu manusia, bahkan selepas shalat. Ia menanam rasa riya, sombong, atau tergesa-gesa. Namun, Ayat Kursi — dengan kandungan tauhidnya — menjadi tameng spiritual yang membakar tipu daya setan.

  3. Mendapatkan jaminan surga.
    Dalam hadits disebutkan: “Tiada yang menghalanginya masuk surga kecuali maut.” Artinya, siapa yang rutin membaca Ayat Kursi setelah shalat, maka ia sudah berada di jalan menuju surga; hanya kematianlah yang memisahkan dirinya dari keabadian itu.

    Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Surga di Balik Konsistensi

Masuk surga bukanlah perkara satu kali beramal, melainkan istiqamah dalam amal. Dalam konteks Ayat Kursi, pahala besar ini diberikan bukan hanya kepada orang yang sekali-dua kali membacanya, melainkan mereka yang menjadikannya kebiasaan setelah setiap shalat wajib.

Kata Rasulullah ﷺ, “tiada yang menghalanginya masuk surga kecuali maut” — menunjukkan bahwa ia sudah termasuk calon penghuni surga selama terus menjaga amal ini. Maka, kematian hanyalah pemisah antara dunia yang fana dan janji surga yang abadi.

Bayangkan, hanya dengan membaca satu ayat yang panjangnya tidak sampai satu menit, Allah menjanjikan gerbang surga. Betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang taat dan selalu mengingat-Nya.

Rahasia Spiritualitas di Balik Ayat Kursi

Ayat Kursi bukan sekadar bacaan, tapi tameng keimanan. Beberapa rahasia spiritual yang terkandung di dalamnya:

  1. Meneguhkan tauhid dan mengenalkan Allah.
    Di dalam Ayat Kursi terkandung seluruh unsur pokok akidah: keesaan Allah, sifat-Nya yang sempurna, kekuasaan-Nya yang meliputi segalanya, dan ilmu-Nya yang tidak terbatas.

  2. Menumbuhkan rasa tenang dan aman.
    Orang yang membaca Ayat Kursi dengan penuh penghayatan akan merasakan perlindungan dan ketenangan batin, karena ia sadar bahwa Allah tidak pernah tidur dan senantiasa menjaga makhluk-Nya.

  3. Mendekatkan diri kepada rahmat Allah.
    Rasulullah ﷺ bersabda dalam riwayat lain, bahwa barang siapa membaca Ayat Kursi sebelum tidur, maka Allah mengutus malaikat untuk menjaganya hingga pagi. Maka, membaca Ayat Kursi setelah shalat fardhu dan sebelum tidur adalah dua amalan yang melindungi sepanjang hari dan malam.

Amalan Kecil, Balasan Besar

Islam tidak mengajarkan kemewahan dalam ibadah, tetapi keikhlasan dan konsistensi. Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus dilakukan meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, walaupun membaca Ayat Kursi terlihat sederhana, nilai spiritualnya sangat tinggi jika dilakukan dengan niat yang benar. Amalan kecil tapi rutin akan menjadi bukti cinta dan ketaatan seorang hamba.

Jangan remehkan kebiasaan ini. Satu hari lima kali membaca Ayat Kursi setelah shalat fardhu — artinya 35 kali dalam seminggu, 150 kali dalam sebulan, dan ribuan kali dalam setahun. Setiap bacaan itu adalah saksi tauhid dan investasi akhirat yang terus bertambah.

Ajakan untuk Istiqamah

Saudaraku, jika kita tahu bahwa satu amalan bisa menjadi sebab masuk surga, bagaimana mungkin kita mengabaikannya?

Kita rela melakukan banyak hal untuk dunia yang fana, tapi kadang lalai terhadap amalan yang ringan namun abadi. Maka mulai hari ini, jadikan membaca Ayat Kursi setelah shalat fardhu sebagai bagian dari hidup kita.

Tidak perlu menunggu sempurna, cukup mulai dari istiqamah. Karena istiqamah lebih baik daripada seribu karamah. Jadikan ia kebiasaan, dan ajarkan pula kepada anak-anak kita agar generasi mendatang tumbuh dalam cahaya tauhid.

Penutup: Sebuah Janji Ilahi

Rasulullah ﷺ tidak pernah berbicara dari hawa nafsunya, melainkan dari wahyu yang diwahyukan. Ketika beliau bersabda bahwa membaca Ayat Kursi setelah shalat menjadi sebab masuk surga, itu adalah janji Allah yang pasti benar.

Namun, surga tidak hanya untuk orang yang membaca ayat itu secara lisan, tetapi bagi yang menghayati maknanya, menguatkan tauhidnya, dan menegakkan amal shalihnya.

Maka, setiap kali selesai shalat, jangan tergesa-gesa bangkit. Duduklah sejenak, rasakan kehadiran Allah, dan bacalah:

> اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ…
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)”
(QS. Al-Baqarah: 255)

Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang istiqamah membaca Ayat Kursi, menjaga shalat, dan meraih surga-Nya tanpa hisab.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin. (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement