Opinion
Beranda ยป Berita ยป Piagam Madinah: Konstitusi Tauhid dan Amanah

Piagam Madinah: Konstitusi Tauhid dan Amanah

Piagam Madinah: Konstitusi Tauhid dan Amanah
Piagam Madinah: Konstitusi Tauhid dan Amanah
DAFTAR ISIโˆ’

 

SURAU.CO – ๐——๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—ฃ๐—ถ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—บ ๐— ๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐—ต: ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ต๐—ถ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐˜ ๐——๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—ง๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐˜€ โ€” ๐——๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐——๐—ฒ๐—บ๐—ผ๐—ธ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ: ๐—๐˜‚๐˜€๐˜๐—ฟ๐˜‚ ๐——๐—ถ๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ฒ๐—บ๐—ถ๐—บ๐—ฝ๐—ถ๐—ป – ๐— ๐—จ๐—œ ๐—ฆ๐—ฒ๐—ด๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ผ๐—ฏ๐—ฎ๐˜ ๐——๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—•๐˜‚๐—ธ๐˜๐—ถ ๐—ž๐—ฒ๐—น๐˜‚๐—ฎ๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—™๐—ฎ๐˜๐˜„๐—ฎ.

Piagam Madinah disusun oleh Rasulullah ๏ทบ setelah hijrah ke Madinah (622 M), menjadi piagam pertama dalam sejarah dunia yang menjadikan iman dan akhlak sebagai dasar politik dan hukum.

Tujuannya ialah menyatukan kaum Muslimin dan Yahudi di bawah satu perjanjian keadilan, menjaga keamanan, dan melarang pengkhianatan di dalam negara.

๐—ž๐—ฒ๐˜๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—ป-๐—ž๐—ฒ๐˜๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ถ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—บ ๐˜๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ต๐—ถ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐˜€๐—ฒ๐˜๐—ถ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป

Hidup Lambat (Slow Living) ala Rasulullah: Menemukan Ketenangan di Kitab Nawawi

๐—Ÿ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ผ๐—น๐—ผ๐—ป๐—ด ๐— ๐˜‚๐˜€๐˜‚๐—ต ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐—ป ๐— ๐˜‚๐—ธ๐—บ๐—ถ๐—ป๐—ถ๐—ป

โ€œSeorang mukmin tidak akan membunuh seorang mukmin karena orang kafir, dan tidak akan menolong orang kafir melawan seorang mukmin.โ€
(terdapat dalam bagian tengah teks Piagam Madinah Asli โ€” antara butir ke-15 dan 16 versi Wensinck/Hamidullah)

Makna:
Kesetiaan umat harus hanya kepada sesama mukmin. Menolong musuh Islam berarti melanggar perjanjian dan termasuk pengkhianatan terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Implementasi Historis:
Ketika Abdullah bin Ubay bin Salul memecah belah kaum Anshar dan Muhajirin, Rasulullah ๏ทบ menegur keras dan tidak pernah memberinya peran kepemimpinan meski dia berpengaruh.
Beliau menegakkan prinsip bahwa pengkhianat tidak boleh memimpin umat.

๐—ฃ๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ด๐—ฎ๐—ฟ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ท๐—ฎ๐—ป๐—ท๐—ถ๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐—ต๐—ถ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—น๐—ถ๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป

โ€œBarang siapa melanggar perjanjian dan berbuat zalim, maka dirinya dan keluarganya tidak akan mendapat perlindungan.โ€
(berada pada bagian akhir teks โ€“ sekitar butir ke-37 versi modern)

Makna:
Hak perlindungan hanya berlaku bagi pihak yang jujur menjaga kesepakatan. Siapa yang berkhianat โ€” baik suku maupun individu โ€” keluar dari lindungan hukum Madinah.

Riyadus Shalihin dan Fenomena FOMO: Mengapa Kita Takut Tertinggal?

Implementasi Historis:

Bani Qainuqaโ€˜ mengkhianati umat Islam dengan melecehkan kehormatan Muslimah di pasar Madinah dan memihak Quraisy.
Rasulullah ๏ทบ menegakkan hukum: mereka diusir dari Madinah (Sirah Ibnu Hisyam II/47).

Bani Nadhir bersekongkol hendak membunuh Nabi ๏ทบ,
Beliau mengepung dan mengusir mereka, menegakkan keadilan sesuai perjanjian.

๐—Ÿ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ ๐—ง๐—ฒ๐—บ๐—ฝ๐—ฎ๐˜ ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ถ ๐— ๐˜‚๐˜€๐˜‚๐—ต

โ€œApabila Madinah diserang, seluruh pihak wajib bersatu mempertahankannya. Tidak boleh ada pihak yang membantu atau memberi tempat bagi musuh.โ€
(sekitar butir ke-42 menurut Wensinck)

Makna:
Piagam Madinah menegaskan solidaritas militer dan politik di bawah satu kepemimpinan.
Setiap bantuan kepada musuh adalah bentuk khianat terhadap umat.

Urgensi Riyadhus Shalihin sebagai Pondasi Utama Pendidikan Karakter Bangsa

Implementasi Historis:
Ketika Bani Qurayzhah bersekongkol dengan pasukan Ahzab pada Perang Khandaq (5 H), Rasulullah ๏ทบ mengadili mereka melalui Saโ€˜d bin Muโ€˜adz, pemimpin suku Aus.
Keputusan berdasarkan hukum Allah:
Rasulullah ๏ทบ Bersabda:

> โ€œYang berkhianat dihukum mati, yang tidak terlibat dibebaskan.โ€

(HR. Bukhari, Muslim)

Inilah bentuk implementasi langsung dari prinsip Piagam: pengkhianatan tidak ditoleransi.

๐—ž๐—ฒ๐˜€๐—ฒ๐˜๐—ถ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฅ๐—ฎ๐˜€๐˜‚๐—น๐˜‚๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต ๏ทบ ๐˜€๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—ถ ๐—ž๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—น๐—ฎ ๐—ก๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ

โ€œSesungguhnya Muhammad Rasulullah adalah pemimpin di antara mereka; siapa yang menentang perintahnya, ia telah berbuat zalim dan khianat.โ€
(bagian penutup Piagam, butir ke-46 versi modern)

Makna:
Kesetiaan kepada Rasulullah ๏ทบ adalah bagian dari iman dan ketaatan kepada Allah:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:

> โ€œBarang siapa taat kepada Rasul, maka ia telah taat kepada Allah.โ€

(QS An-Nisa: 80)

Implementasi Historis:
Rasulullah ๏ทบ tidak menunjuk orang munafik atau pengkhianat ke posisi strategis.
Kepemimpinan hanya diberikan kepada mereka yang beriman, jujur, dan amanah โ€” seperti Abu Ubaidah bin Jarrah (Amin al-Ummah) dan Usamah bin Zaid.

Analisis Syarโ€˜i

Pengkhianatan (ุบุฏุฑ / ghadr) termasuk dosa besar dalam Islam.
Rasulullah ๏ทบ Bersabda:

> โ€œSetiap pengkhianat akan memiliki bendera di hari kiamat, untuk menandai kadar pengkhianatannya.โ€

(HR. Bukhari, Muslim)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:

> โ€œSesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.โ€

(QS Al-Anfal: 58)

Karena itu, Piagam Madinah menjadikan kejujuran dan kesetiaan sebagai fondasi negara; pengkhianat kehilangan hak sosial dan politiknya.

๐—ž๐—ผ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ฎ๐˜€ ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐——๐—ฒ๐—บ๐—ผ๐—ธ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐— ๐—ผ๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ๐—ป

Dalam Piagam Madinah, pengkhianatan ditindak tegas โ€” tanpa pandang suku atau status.

Dalam demokrasi modern, pengkhianatan disebut strategi politik.
Orang yang menipu dan melanggar janji justru naik ke tampuk kekuasaan melalui suara mayoritas.

Madinah menegakkan wahyu dan amanah,
demokrasi menegakkan suara tanpa syariat.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜‚๐˜๐˜‚๐—ฝ: ๐—ฆ๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ถ ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฃ๐—ฟ๐—ถ๐—ป๐˜€๐—ถ๐—ฝ ๐— ๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐—ต

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:

> โ€œWahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, dan janganlah kamu mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui.โ€

(QS Al-Anfal: 27)

Hanya dengan kembali kepada Piagam Madinah, umat akan kembali kepada:

๐—ง๐—ฎ๐˜‚๐—ต๐—ถ๐—ฑ ๐˜€๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—ถ ๐—ฑ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ฟ ๐—ต๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ,
๐—ž๐—ฒ๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—น๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—ถ ๐˜๐—ถ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ป๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ,
๐—”๐—บ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐—ต ๐˜€๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—ถ ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐˜ ๐—ธ๐—ฒ๐—ฝ๐—ฒ๐—บ๐—ถ๐—บ๐—ฝ๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐—ป.

๐‚๐š๐ญ๐š๐ญ๐š๐ง ๐€๐ค๐š๐๐ž๐ฆ๐ข๐ค ๐ญ๐ž๐ง๐ญ๐š๐ง๐  ๐๐ž๐ฆ๐›๐š๐ ๐ข๐š๐ง ๐๐š๐ฌ๐š๐ฅ

Naskah asli Piagam Madinah tidak ditulis dalam bentuk pasal-pasal bernomor. Pembagian menjadi 47 pasal adalah hasil penyusunan ilmiah modern oleh orientalis dan ulama peneliti untuk memudahkan pembagian kaidah hukum yang terkandung didalam piagam Madinah, antara lain:

  1. A. J. Wensinck (1928),
  2. Muhammad Hamidullah (The First Written Constitution in the World, 1941),
  3. Abbas Mahmud al-โ€˜Aqqad (1955).

Oleh karena itu, penggunaan istilah โ€œPasal 1โ€, โ€œPasal 37โ€, dan seterusnya bersifat editorial terkandung dalam memudahkan pengelompokan kaidah hukum bukan bagian dari redaksi asli.

Namun substansi yang dikutip di atas selaras dengan isi naskah Asli Arab Piagam Madinah sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Hisham dan Abu โ€˜Ubaid al-Qasim bin Sallam.

๐—ฆ๐—˜๐—ฅ๐—จ๐—”๐—ก ๐—ž๐—˜๐—ฃ๐—”๐——๐—” ๐— ๐—จ๐—œ

Wahai Majelis Ulama Indonesia โ€” pewaris tugas Nabi. Sebagaimana Rasulullah ๏ทบ memimpin Madinah ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐˜€ ๐˜„๐—ฎ๐—ต๐˜†๐˜‚, bukan di atas ๐˜€๐˜‚๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—บ๐—ฎ๐˜†๐—ผ๐—ฟ๐—ถ๐˜๐—ฎ๐˜€ ๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ฝ๐—ฎ ๐˜€๐˜†๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ๐—ฎ๐˜, maka:

๐—ž๐—ฒ๐—น๐˜‚๐—ฎ๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—™๐—”๐—ง๐—ช๐—” ๐—›๐—”๐—ฅ๐—”๐—  ๐——๐—˜๐— ๐—ข๐—ž๐—ฅ๐—”๐—ฆ๐—œ ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ท๐˜‚๐—ท๐˜‚๐—ฟ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ถ.

๐—›๐—”๐—ฅ๐—”๐— ๐—ก๐—ฌ๐—” ๐——๐—˜๐— ๐—ข๐—ž๐—ฅ๐—”๐—ฆ๐—œ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ถ๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ต๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต.

Karena:
Demokrasi menjadikan hukum manusia lebih tinggi dari wahyu.
Ini adalah ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ต๐—ถ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ต๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ ๐—ฎ๐—พ๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ๐—ต, jika dibiarkan dan dibenarkan.

Jika MUI berani menegakkan kebenaran โ†’ maka MUI adalah Majelis Ulama.
Jika MUI diam dan memberi stempel pada sistem batil โ†’ itu adalah bentuk khianat terhadap amanah ilmu dengan resiko dan konsekuensi hukum di dunia dan akhiratnya sangat berat.

Namun, Kita sebagai Umat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam Ahlus Sunnah Waljama’ah tetap menyeru “dengan adab”: kepada MUI untuk segera betobat dengan Bukti MUI mengeluarkan Fatwa Haram Demokrasi yang menyingkiran Hukum Allah Segera.

Kita ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ท๐—ฎ๐—ธ ๐— ๐—จ๐—œ ๐˜‚๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—ธ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ถ ๐—บ๐—ฒ๐—บ๐—ถ๐—บ๐—ฝ๐—ถ๐—ป ๐˜‚๐—บ๐—ฎ๐˜ dengan Tauhid Yang benar, Tidak Menyesatkan dan Menipu Umat dan Menentang Hukum Allah seperti selama ini.

๐—ฆ๐—˜๐—ฅ๐—จ๐—”๐—ก ๐—ง๐—”๐—จ๐—•๐—”๐—ง

Wahai ulama, pemimpin, dan siapa pun yang terlibat dalam kebijakan yang menolong kebatilan:

Pintu taubat masih terbuka.

Segeralah kembali sebelum Allah membuka aib di hari kiamat dan Keadilan Allah didunia menghampiri.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:

> โ€œSesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat.โ€

(QS Al-Baqarah: 222)

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

“Tidak halal darah seorang Muslim yang bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, kecuali karena salah satu dari tiga (perkara):
(1) Orang yang berzina muhshan (sudah menikah lalu berzina)
(2) Jiwa dibalas jiwa (pembunuhan yang disengaja)
(3) Orang yang meninggalkan agamanya dan memisahkan diri dari jamaโ€™ah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Maknanya:

  1. Darah seorang Muslim itu haram, tidak boleh diganggu dan tidak boleh dizalimi.
  2. Pengkhianatan adalah dosa besar yang kelak dibawa dengan bendera kehinaan di hari kiamat.
  3. Karena itu, ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ฎ๐˜‚๐—ฏ๐—ฎ๐˜๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—ธ๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ฎ๐˜‚๐—ฏ๐—ฎ๐˜ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ท๐˜‚๐—ท๐˜‚๐—ฟ,
  4. kembalilah kepada amanah,
  5. bangkitlah bersama kebenaran, tanpa menzalimi dan menipu umat dan tanpa mengambil hukum dengan hawa nafsu.

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

> โ€œSetiap pengkhianat akan memiliki bendera pada hari kiamat, untuk menunjukkan kadar pengkhianatannya.โ€

(HR. Bukhari & Muslim)

Allah Subhanahu wa Taโ€™ala berfirman:

> โ€œSesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.โ€

(QS Al-Anfal: 58)

Pengkhianatan terhadap:

Syariat,
Umat,
Dan Amanah

adalah pengkhianatan terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Allah Subhanahu Wa Taโ€™ala berfirman:

> ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ูŽุงููู‚ููŠู†ูŽ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูŽุฑู’ูƒู ุงู„ู’ุฃูŽุณู’ููŽู„ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู

โ€œSesungguhnya orang-orang munafik itu berada pada tingkatan paling bawah dalam neraka.โ€
> (QS An-Nisa: 145)

Munafik “adalah puncak pengkhianatan”

Menampakkan Islam, tapi memusuhi Islam dari dalam.

Ini bukan sekadar salah, ini pengkhianatan terhadap Allah, Rasul, dan umat.

Dan Allah Subhanahu Wa Taโ€™ala berfirman:

> ูˆูŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุขู…ูŽู†ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุจูุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุขุฎูุฑู ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ูู…ู’ ุจูู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ

> โ€œDi antara manusia ada yang berkata: โ€˜Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,โ€™ padahal mereka itu bukan orang-orang beriman.โ€

(QS Al-Baqarah: 8)

Lalu Allah menjelaskan hakikat mereka:

> ูŠูุฎูŽุงุฏูุนููˆู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง

> โ€œMereka itu menipu Allah dan orang-orang berimanโ€ฆโ€

(QS Al-Baqarah: 9)

Menipu Allah dan kaum mukmin = pengkhianatan.

Dan hukuman mereka:

> ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจูŒ ุฃูŽู„ููŠู…ูŒ ุจูู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽูƒู’ุฐูุจููˆู†ูŽ

> โ€œBagi mereka adzab yang sangat pedih akibat kedustaannya.โ€

(QS Al-Baqarah: 10)

Penjelasan Ulama

๐—œ๐—ฏ๐—ป๐˜‚ ๐—ง๐—ฎ๐—ถ๐—บ๐—ถ๐˜†๐—ฎ๐—ต: Pengkhianatan yang merobohkan agama dan menolong musuh Islam adalah “kemunafikan akbar”, dan pelakunya kekal di neraka.

๐—”๐—น-๐—ค๐˜‚๐—ฟ๐˜๐˜‚๐—ฏ๐—ถ: Siapa yang “bersekongkol memerangi umat”, maka ia termasuk “munafik”, dan munafik berada “di kerak neraka”.

๐—ฆ๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ธ๐—ต๐—ถ๐—ฟ:

Wahai para pemegang amanah agama dan umat โ€” jangan sampai kalian termasuk golongan yang Allah tetapkan berada di neraka paling bawah karena mengkhianati Islam.

Kembalilah kepada kebenaran sebelum kematian datang.

๐—ฆ๐—ฒ๐—ด๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ผ๐—ฏ๐—ฎ๐˜ โ€” ๐˜€๐—ฒ๐—ฏ๐—ฒ๐—น๐˜‚๐—บ ๐—ฏ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ต๐—ถ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐—ถ๐˜๐˜‚ ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ถ๐—ฏ๐—ฎ๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ถ ๐—ต๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ ๐—ฑ๐—ถ ๐—ต๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—ธ๐—ถ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐˜ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—น๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐˜‚๐—ป๐—ถ๐—ฎ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ต๐—ฎ๐—บ๐—ฝ๐—ถ๐—ฟ๐—ถ๐—บ๐˜‚.

Seruan untuk Umat, Daโ€™i, dan Penyeru Kebenaran

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูฐู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุฃู…ุฑ ุจุงู„ุตุฏู‚ ูˆุงู„ุฃู…ุงู†ุฉุŒ ูˆู†ู‡ู‰ ุนู† ุงู„ุบุฏุฑ ูˆุงู„ุฎูŠุงู†ุฉุŒ
ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏู ุงู„ุตุงุฏู‚ ุงู„ุฃู…ูŠู†ุŒ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†.

Wahai kaum Muslimin di seluruh penjuru Nusantara,
Wahai para ustadz, dai, penulis, dan penggerak dakwah

Bangkitlah menyebarkan seruan kebenaran dan taubat ini agar sampai kepada seluruh pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) โ€” dari pusat hingga daerah, dari kota hingga pelosok desa.

Tujuan Seruan Ini

Agar MUI kembali kepada:

  1. Tauhid sebagai dasar hukum,

  2. Syariat sebagai pedoman keputusan,

  3. Amanah sebagai syarat kepemimpinan,

  4. Ketegasan terhadap sistem yang menyingkirkan hukum Allah.

  5. Mengeluarkan Fatwa Haram Demokrasi Segera.

  6. Sebarkan poster dan naskah ini di seluruh kanal dakwah:

Grup kajian, komunitas, dan media sosial (WhatsApp, Telegram, Instagram, Facebook, dan lainnya).

Sertai dengan doa dan niat tulus: “Agar MUI dan umat ini kembali kepada hukum Allah.”

  1. Kirim langsung ke kantor-kantor MUI:

MUI Pusat di Jakarta.
MUI Provinsi, Kabupaten, dan Kecamatan.

  1. Ajak para dai dan ulama untuk bersuara bersama:

Dengan khutbah, tulisan, atau rekaman tausiyah bertema โ€œPiagam Madinah dan Amanah Kepemimpinan Islam.โ€

  1. Cetak selebaran dakwah singkat dari isi poster ini, tempelkan di masjid, lembaga dakwah, atau sekolah Islam, agar suara kebenaran ini terus menggema.

Doa Bersama

ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุฑูู†ูŽุง ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุญูŽู‚ู‘ู‹ุง ูˆูŽุงุฑู’ุฒูู‚ู’ู†ูŽุง ุงุชู‘ูุจูŽุงุนูŽู‡ู
ูˆูŽุฃูŽุฑูู†ูŽุง ุงู„ู’ุจูŽุงุทูู„ูŽ ุจูŽุงุทูู„ู‹ุง ูˆูŽุงุฑู’ุฒูู‚ู’ู†ูŽุง ุงุฌู’ุชูู†ูŽุงุจูŽู‡ู

Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar, dan karuniakan kami kekuatan untuk mengikutinya.
Dan tunjukkanlah kepada kami yang batil itu batil, dan karuniakan kami kemampuan untuk menjauhinya.

Persiapan langkah taktis jika MUI tetap memilih berpihak pada kebatilan dan tetap berkhianat pada Umat sebagai langkah penyelamatan Akhidah dan Penindasan Umat Islamย  Di Nusantara Khususnya dari kekuasaan zalim dan kufur yang bertentangan Dengan Tauhid Umat Islam selama ini.

๐™‚๐™š๐™ง๐™–๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™๐™–๐™ ๐™ฎ๐™–๐™ฉ ๐˜ฝ๐™š๐™ง๐™จ๐™–๐™ฉ๐™ช ๐˜ฝ๐™š๐™ง๐™–๐™ฃ๐™ฉ๐™–๐™จ ๐™ƒ๐˜ผ๐™ˆ๐˜ผ ๐™‹๐™Š๐™‡๐™„๐™๐™„๐™† ๐˜ฟ๐™š๐™ข๐™ค๐™ ๐™ง๐™–๐™จ๐™ž ๐™Ž๐™š๐™ ๐™ช๐™ก๐™š๐™ง ๐™ฌ๐™–๐™ง๐™ž๐™จ๐™–๐™ฃ ๐™‹๐™š๐™™๐™–๐™ก๐™–๐™ข๐™–๐™ฃ ๐™‹๐˜ผ๐™‚๐˜ผ๐™‰ ๐™”๐™ช๐™ฃ๐™–๐™ฃ๐™ž ๐™†๐™๐™‰๐™Š

Islam โ€” Sumber Ilmu Pengetahuan dan Cahaya Akhir Zaman. (Rahmat Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

ร— Advertisement
ร— Advertisement