Ibadah
Beranda » Berita » Merutinkan Puasa Sunnah Senin Kamis

Merutinkan Puasa Sunnah Senin Kamis

Merutinkan Puasa Sunnah Senin Kamis
Merutinkan Puasa Sunnah Senin Kamis

 

SURAU.CO – 𝗠𝗶𝗹𝗶𝗸𝗶𝗹𝗮𝗵 𝗮𝗺𝗮𝗹𝗮𝗻-𝗮𝗺𝗮𝗹𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵, karena dalam sebuah riwayat yang shahih, gunanya amalan sunnah baik shalat maupun puasa.

𝗗𝗮𝗻 𝗹𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 𝘆𝗮𝗶𝘁𝘂 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 menutupi atau menambal kekurangan amalan wajib, maka rugi jika tidak dilaksanakan. Untuk niat cukup didalam hati saja ya.

Nabi Muhammad SAW Berpuasa Senin Kamis

𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵 shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Amal perbuatan diangkat pada hari Senin dan Kamis, sehingga aku senang jika amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa. ” Shahih: Takhrij Al Misykah (2056), Ta’liq Ar-Raghib (84/2), dan Irwa Al Ghalil (949)

عَنْ مَوْلَى أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ أَنَّهُ انْطَلَقَ مَعَ أُسَامَةَ إِلَى وَادِي الْقُرَى فِي طَلَبِ مَالٍ لَهُ فَكَانَ يَصُومُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَقَالَ لَهُ مَوْلَاهُ لِمَ تَصُومُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ وَأَنْتَ شَيْخٌ كَبِيرٌ فَقَالَ إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ وَسُئِلَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

  1. Dari budak Usamah bin Zaid: Ia bersama Usamah ke Wadi Al Qura untuk mencari uang miliknya. Saat itu Usamah sering berpuasa Senin dan Kamis,

𝗠𝗮𝗸𝗮 𝗯𝘂𝗱𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗸𝗮𝘁𝗮 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮𝗻𝘆𝗮, “Kenapa kamu berpuasa hari Senin dan Kamis, padahal kamu sudah tua?” Dia menjawab, “Sesungguhnya Nabi Muhammad berpuasa hari Senin dan Kamis,

Lalu seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang puasa Senin dan Kamis, beliau pun menjawab, ‘Sesungguhnya Allah menerima laporan amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis’. (Shahih) Sunan Abu Daud

𝗞𝗲𝘂𝘁𝗮𝗺𝗮𝗮𝗻 𝗽𝘂𝗮𝘀𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝗱𝗶 𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

613- Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Tidaklah seorang berpuasa selama sehari karena Allah,

𝗠𝗲𝗹𝗮𝗶𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗽𝘂𝗮𝘀𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝗶𝘁𝘂, Allah menjauhkannya dari neraka sejauh 70 musim gugur.'” {Muslim 3/159}.

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسَ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسَ فَقَالَ إِنَّ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسَ يَغْفِرُ اللَّهُ فِيهِمَا لِكُلِّ مُسْلِمٍ إِلَّا مُهْتَجِرَيْنِ يَقُولُ دَعْهُمَا حَتَّى يَصْطَلِحَا

1426-1767. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu melakukan puasa hari Senin dan Kamis, lalu seseorang bertanya: wahai Rasulullah, mengapa engkau selalu berpuasa Senin dan Kamis?

Allah mengampuni setiap muslim pada hari Senin dan Kamis, kecuali dua orang yang saling bertengkar, maka Allah berfirman,

𝗧𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗱𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮 hingga keduanya berdamai’.” Shahih: At-Ta’liq Ar-Raghib (2/84-85).

Maksudnya menghapus dosa dosa kecil, Wallahu a’lam. 𝗦𝗲𝗴𝗲𝗿𝗮 𝗳𝗮𝘀𝘁𝗮𝗯𝗶𝗾𝘂𝗹 𝗸𝗵𝗮𝗶𝗿𝗮𝘁 𝗿𝗮𝗶𝗵 𝗮𝗺𝗮𝗹 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗶𝗵 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗶𝗸𝘂𝘁 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗯𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗳𝗮𝗶𝗱𝗮𝗵 𝗶𝗹𝗺𝘂 𝗶𝗻𝗶 & 𝘀𝗲𝗺𝗼𝗴𝗮 𝗮𝗽𝗮 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝗹𝗮𝗸𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶 𝗶𝗯𝗮𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗶 𝘀𝗶𝘀𝗶 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵  ﷻ . بار اللّـ فيڪم وجزاڪم اللّـہ خيـرا

Menyelaraskan Minimalisme dan Konsep Zuhud: Relevansi Kitab Riyadhus Shalihin di Era Modern

 


Ciri-ciri hati yang tulus ikhlas dalam Al-Qur’an dan Hadits

Al-Qur’an:

  1. Ikhlas karena Allah (QS Al-Bayyinah: 5): “Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.”
  2. Hati yang bersih (QS Asy-Syams: 9-10): “Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.”
  3. Tawadhu’ (QS Al-Furqan: 63): “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati.”

Hadits:

  1. Rasulullah SAW bersabda: “Amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Rasulullah SAW bersabda: “Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

Ciri-ciri hati yang tulus ikhlas:

  1. Niat yang baik (ikhlas karena Allah)
  2. Hati yang bersih (dari sifat tercela)
  3. Tawadhu’ (rendah hati)
  4. Sabar dan ridho (menerima segala situasi)
  5. Peduli terhadap orang lain (mengutamakan kepentingan orang lain)

Semoga ciri-ciri hati yang tulus ikhlas ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Nurul Amin. (Ratna Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement