Opinion
Beranda ยป Berita ยป Mendidik Anak dalam Islam berdasarkan Gender, Bukan Sembarangan Seperti Liberals Moderat

Mendidik Anak dalam Islam berdasarkan Gender, Bukan Sembarangan Seperti Liberals Moderat

Mendidik Anak dalam Islam berdasarkan Gender, Bukan Sembarangan Seperti Liberals Moderat
Mendidik Anak dalam Islam berdasarkan Gender, Bukan Sembarangan Seperti Liberals Moderat
DAFTAR ISIโˆ’

 

SURAU.CO – ๐—ฃ๐—ฟ๐—ถ๐—ป๐˜€๐—ถ๐—ฝ ๐——๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ฟ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—œ๐˜€๐—น๐—ฎ๐—บ. Islam menempatkan anak sebagai amanah Allah dan tanggung jawab besar bagi orang tua. Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ย โ€œSetiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

Mendidik anak berarti mempersiapkan generasi penerus umat agar hidup sesuai fitrah, mengenal Tuhannya, dan menjalankan perannya sesuai dengan kodrat yang Allah tetapkan.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ ๐—Ÿ๐—ฎ๐—ธ๐—ถ-๐—น๐—ฎ๐—ธ๐—ถ

Anak laki-laki dididik agar tumbuh menjadi pemimpin, pelindung, dan penegak kebenaran.

a. Aspek Aqidah dan Iman

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Tanamkan tauhid dan tanggung jawab ibadah sejak kecil, sebagaimana Luqman mendidik anaknya (QS. Luqman: 13โ€“19).

Ajarkan keberanian, kejujuran, dan amanah, karena laki-laki kelak akan memimpin keluarga dan masyarakat.

b. Aspek Fisik dan Mental

Latih keberanian, kedisiplinan, dan tanggung jawab melalui kegiatan fisik dan kemandirian.

Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ย โ€œAjarkan anak-anakmu memanah, berenang, dan menunggang kuda.โ€ (HR. Baihaqi)

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

c. Aspek Sosial dan Kepemimpinan

Dididik untuk menjadi qawwam (pemimpin dan pelindung) bagi keluarganya, sebagaimana firman Allah:

ย โ€œKaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita…โ€ (QS. An-Nisa: 34)

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ๐—บ๐—ฝ๐˜‚๐—ฎ๐—ป

Anak perempuan adalah perhiasan dunia dan ladang pahala bagi orang tua yang mendidiknya dengan benar.

a. Aspek Aqidah dan Akhlak

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Ditanamkan rasa malu, iffah (menjaga kehormatan), dan ketaatan kepada Allah.

Diajarkan nilai kesucian diri dan tanggung jawab terhadap amanah Allah.

b. Aspek Peran dan Kelembutan

Menjadi rahmah bagi keluarga dan masyarakat, meneladani sifat lembut dan penyayang Rasulullah ๏ทบ!.

Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ย โ€œBarang siapa memiliki tiga anak perempuan, lalu bersabar atas mereka, memberi makan, minum, dan pakaian dari hasil usahanya, maka mereka akan menjadi tirai dari api neraka baginya.โ€ (HR. Ahmad)

c. Aspek Kecerdasan dan Keteguhan

Islam tidak melarang pendidikan tinggi bagi perempuan, selama menjaga adab dan peran fitrah.

Mereka harus menjadi sholihah, cerdas, dan berkontribusi positif, mengikuti jejak istri-istri Rasulullah ๏ทบ dan wanita-wanita sahabiyah yang mulia!.

๐—ž๐—ฒ๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—น๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป

Meskipun metode dan fokusnya berbeda, Islam menuntut keadilan dalam kasih sayang dan perhatian antara anak laki-laki dan perempuan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
ย โ€œBerlaku adillah, karena keadilan itu lebih dekat kepada takwa.โ€ (QS. Al-Maโ€™idah: 8)

Perbedaan dalam pendidikan bukan diskriminasi, melainkan pengakuan terhadap fitrah dan fungsi masing-masing gender yang Allah ciptakan.

๐—ง๐˜‚๐—ท๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ธ๐—ต๐—ถ๐—ฟ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—œ๐˜€๐—น๐—ฎ๐—บ

Menumbuhkan generasi taat dan bertauhid.

๐—Ÿ๐—ฎ๐—ธ๐—ถ-๐—น๐—ฎ๐—ธ๐—ถ ๐˜๐˜‚๐—บ๐—ฏ๐˜‚๐—ต ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฝ๐—ฒ๐—บ๐—ถ๐—บ๐—ฝ๐—ถ๐—ป ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—น ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ด๐˜‚๐—ป๐—ด ๐—ท๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐—ฏ.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ๐—บ๐—ฝ๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐˜๐˜‚๐—บ๐—ฏ๐˜‚๐—ต ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ ๐—ด๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ด๐—ฎ ๐—ฝ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป.

Semua diarahkan untuk satu tujuan yang jelas:

โ€œ๐—”๐—ด๐—ฎ๐—ฟ ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ฏ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ต ๐—ต๐—ฎ๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ธ๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ธ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฎ๐—น๐—ถ๐—บ๐—ฎ๐˜-๐—ก๐˜†๐—ฎ ๐—ฑ๐—ถ ๐—บ๐˜‚๐—ธ๐—ฎ ๐—ฏ๐˜‚๐—บ๐—ถ.โ€

Kesimpulan: Mendidik anak dalam Islam bukan sekadar mencetak manusia sukses di dunia, tapi mewariskan iman, adab, dan tanggung jawab sebagai khalifah Allah di bumi โ€” sesuai perannya sebagai laki-laki dan perempuan.

๐—ž๐—ฒ๐˜„๐—ฎ๐˜€๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ต๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—๐—ฎ๐—ต๐—ถ๐—น๐—ถ๐˜†๐—ฎ๐—ต-๐—Ÿ๐—ถ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—น ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ต๐—ฎ๐—ป๐—ฐ๐˜‚๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—š๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ผ๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ๐—ป ๐—ง๐—ฎ๐—ป๐—ฝ๐—ฎ ๐—ฅ๐˜‚๐—ต ๐—œ๐—น๐—ฎ๐—ต๐—ถ

Hari ini, sistem jahiliyah modern mendidik anak-anak Muslim dengan memisahkan ilmu dari iman, akal dari wahyu, dan kemajuan dari ketaatan kepada Allah!.

Itulah akar dari liberalisme dan sekularisme: membebaskan manusia dari aturan Tuhan, lalu menyerahkannya pada hawa nafsu dan relativisme moral.

Anak-anak kita dijejali slogan โ€œkebebasan berpikirโ€ yang menjauhkan mereka dari kebenaran wahyu! Mereka dikejar karier, tapi lupa tujuan hidup. Diajar berdebat, tapi tak kenal adab. Diajar teknologi, tapi tak kenal Pencipta akal dan ilmu itu sendiri!.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
ย โ€œMereka mengetahui yang lahir dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap akhirat mereka lalai.โ€ (QS. Ar-Rum: 7)

๐—”๐—ป๐—ฐ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ด๐—ฒ๐—ฟ๐—ผ๐—ด๐—ผ๐˜๐—ถ ๐—œ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ถ๐˜๐—ฎ๐˜€ ๐—”๐—ป๐—ฎ๐—ธ ๐— ๐˜‚๐˜€๐—น๐—ถ๐—บ

Pendidikan liberal-sekuler hari ini sedang merusak tatanan fitrah dan identitas anak:

  1. Membuat anak laki-laki kehilangan kepemimpinan dan anak perempuan kehilangan rasa malu dan kehormatan.

  2. Menormalisasi kesesatan moral, LGBT, seks bebas dengan dalih toleransi dan HAM.

  3. Menumbuhkan kecerdasan artifisial tanpa kecerdasan ruhani, sehingga anak pandai secara teknologi tapi buta arah hidup.

  4. Memutuskan hubungan anak dengan Rabb-nya, menjadikan mereka mesin ekonomi calon budak Kapitalis bukan sebagai ilmuan dan bukan hamba Allah.

Inilah pendidikan jahiliyah gaya baru berwajah modern tapi berhati kufur menyebabkan banyak penyimpangan dan akar kemaksitan.

๐—ž๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ถ ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—œ๐˜€๐—น๐—ฎ๐—บ: ๐—ฆ๐˜‚๐—บ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป ๐—›๐—ฎ๐—ธ๐—ถ๐—ธ๐—ถ

Islam telah membuktikan bahwa kemajuan sejati lahir dari ilmu yang berlandaskan wahyu, bukan dari sekularisme.

Peradaban Islam dahulu melahirkan tokoh-tokoh agung:

Ibnu Sina menggabungkan ilmu kedokteran dan tauhid.

Al-Khawarizmi menemukan dasar matematika modern demi kemaslahatan umat.

Ibnu Haytham meneliti cahaya dengan niat mengenal keagungan ciptaan Allah.

Ulama-ulama besar mendidik muridnya dengan adab sebelum ilmu.

Mereka tidak belajar dari sistem sekuler, tetapi dari madrasah tauhid, di mana ilmu bukan hanya alat, melainkan jalan menuju Allah.

Dari keluarga dermawan yang bertakwa lahirlah perempuan yang sholehah, dari perempuan Sholehah lahirlah para pemimpin cerdas dan adil. Ketaatan perempuan menjaga kodratnya dan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya, melahirkan madrasah universitas pertama di dunia. Semua itu lahir karena taat mengikuti tuntunan syariat Islam dan ilmunya yang agung, bukan karena pola hidup bebas (jahiliyah) atau hawa nafsu dan akal jahiliyah manusia. Demokrasi sekuler dan liberal hanya melahirkan kerusakan di muka bumi dan menjadi mesin pembunuh manusia terbanyak, lebih dari 300 juta jiwa dalam satu abad sepanjang sejarah peradaban manusia.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman;
ย โ€œAllah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.โ€
(QS. Al-Mujadilah: 11)

๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—›๐—ฎ๐—ธ๐—ถ๐—ธ๐—ถ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—œ๐˜€๐—น๐—ฎ๐—บ ๐˜ƒ๐˜€ ๐—ฆ๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—น๐—ฒ๐—ฟ-๐—Ÿ๐—ถ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—น

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—œ๐˜€๐—น๐—ฎ๐—บ
Ilmu bersumber dari wahyu, dan akal tunduk pada iman.
Tujuan hidupnya mencari ridha Allah dan kebahagiaan akhirat.
Ia membangun akhlak, adab, dan tanggung jawab.
Menjaga fitrah, identitas, serta kehormatan laki-laki dan perempuan.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฆ๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—น๐—ฒ๐—ฟโ€“๐—Ÿ๐—ถ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—น
Ilmu terpisah dari Tuhan dan moralitas.
Tujuan hidupnya hanyalah materi, jabatan, dan kesenangan dunia.
Ia menumbuhkan ego, kebebasan tanpa batas, dan keangkuhan intelektual.
Menghapus batas gender, nilai keluarga, dan memutus manusia dari fitrahnya. Menimbulkan banyak penyimpangan seperti Lgbt kaum sosialis tanpa arah dan adab.

๐—ฆ๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐˜€๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป

Wahai para orang tua dan pendidik umat,
Bangunlah dari kelalaian!
Lindungi anak-anakmu dari sistem yang mencabut imannya perlahan-lahan dengan nama kemajuan!.

Pendidikan Islam bukan sekadar alternatif, tapi satu-satunya jalan menyelamatkan generasi dari kehancuran moral dan spiritual.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜‚๐˜๐˜‚๐—ฝ

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
ย โ€œBarang siapa mencari kemuliaan selain dari Islam, maka ia tidak akan diterima darinya.โ€
(QS. Ali Imran: 85)

Islam telah membangun peradaban yang berilmu, beradab, dan bertauhid โ€” karena mendidik manusia sebagai hamba Allah, bukan budak dunia

โ€œ๐™‡๐™ž๐™ฃ๐™™๐™ช๐™ฃ๐™œ๐™ž ๐™–๐™ฃ๐™–๐™ -๐™–๐™ฃ๐™–๐™ ๐™ข๐™ช ๐™™๐™–๐™ง๐™ž ๐™ฅ๐™š๐™ฃ๐™™๐™ž๐™™๐™ž๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™Ÿ๐™–๐™๐™ž๐™ก๐™ž๐™ฎ๐™–๐™ ๐™ข๐™ค๐™™๐™š๐™ง๐™ฃ ๐™จ๐™š๐™ ๐™ช๐™ก๐™š๐™ง๐™ž๐™จ๐™š๐™ข ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™˜๐™–๐™—๐™ช๐™ฉ ๐™›๐™ž๐™ฉ๐™ง๐™–๐™ ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ž๐™ข๐™–๐™ฃ๐™ฃ๐™ฎ๐™–.

Bangkitkan kembali metode Islam satu-satunya pendidikan yang melahirkan kecerdasan hakiki dan peradaban sejati sebagaimana sejarah sudah membuktikan.โ€

๐—ฆ๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ฎ๐—ป => Mari kita bangkit dan hentikan kerusakan umat dengan narasi gender, moderasi, dan demokrasi yang salah! Islam adalah solusi total. Sebarkan makalah ini.

๐™‚๐™š๐™ง๐™–๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™๐™–๐™ ๐™ฎ๐™–๐™ฉ ๐˜ฝ๐™š๐™ง๐™จ๐™–๐™ฉ๐™ช ๐˜ฝ๐™š๐™ง๐™–๐™ฃ๐™ฉ๐™–๐™จ ๐™ƒ๐˜ผ๐™ˆ๐˜ผ ๐™‹๐™Š๐™‡๐™„๐™๐™„๐™† ๐˜ฟ๐™š๐™ข๐™ค๐™ ๐™ง๐™–๐™จ๐™ž ๐™Ž๐™š๐™ ๐™ช๐™ก๐™š๐™ง ๐™ฌ๐™–๐™ง๐™ž๐™จ๐™–๐™ฃ ๐™‹๐™š๐™™๐™–๐™ก๐™–๐™ข๐™–๐™ฃ ๐™‹๐˜ผ๐™‚๐˜ผ๐™‰ ๐™”๐™ช๐™ฃ๐™–๐™ฃ๐™ž ๐™†๐™๐™‰๐™Š.

#PendidikanIslam #SelamatkanGenerasi #AntiSekulerLiberal #FitrahAnak #MadrasahTauhid #UmatBerilmuUmatBeriman
#SekulerRacunBarat #ModerasiBeragamaVirus
#DosaDemokrasi #KembaliPadaIslam #IslamKaffah #NaluriPejuang #IslamSumberIlmuPengetahuan. (Rahmat Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

ร— Advertisement
ร— Advertisement