SURAU.CO – Al-Qur’an bukan memuat pelajaran mendalam tentang seluruh ciptaan Allah, termasuk hewan. Banyak ayat Al-Qur’an yang menyebut nama-nama hewan, baik sebagai judul surat seperti Al-Baqarah (sapi betina), An-Nahl (lebah), An-Naml (semut), maupun dalam kisah-kisah para nabi. Penyebutan hewan dalam kitab suci ini bukan tanpa makna. Allah menempatkan hewan-hewan itu sebagai simbol ketaatan, kebijaksanaan, bahkan pelajaran bagi manusia untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Menariknya, dalam beberapa riwayat ada hewan-hewan tertentu yang kelak akan Allah masukkan ke dalam surga karena peran dan ketulusannya dalam menegakkan kebenaran dan mendampingi para nabi.
Hewan dan Tanggung Jawab Manusia di Dunia
Kehidupan hewan di dunia ini memang identik dengan makhluk fana yang tidak dibebani syariat. Mereka tidak memiliki kewajiban salat, puasa, atau berzakat sebagaimana manusia. Namun Islam mengajarkan bahwa hewan juga bagian dari ciptaan Allah yang memiliki hak untuk diperlakukan dengan kasih sayang dan keadilan. Perlakuan manusia terhadap hewan bahkan menjadi salah satu ukuran amal yang akan dihisab di akhirat. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menegaskan hal ini melalui berbagai hadis yang menggambarkan bagaimana perilaku baik maupun buruk terhadap hewan bisa mengantarkan seseorang menuju surga atau neraka.
Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Seorang wanita pezina telah mendapatkan ampunan. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di pinggir sumur. Anjing itu hampir mati kehausan. Melihat hal itu, wanita tersebut melepaskan sepatunya, mengikatnya dengan kerudungnya, lalu mengambil udara untuk diberikan kepada anjing itu. Karena perbuatannya itu, Allah mengampuni dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Kisah ini menunjukkan bahwa rasa belas kasih terhadap hewan, sekecil apa pun, bisa menjadi sebab ampunan Allah.
Sebaliknya, ada pula kisah yang menunjukkan akibat buruk dari perlakuan kejam terhadap hewan. Dalam hadis lain, Rasulullah menceritakan tentang seorang wanita yang disiksa di neraka karena menelantarkan seekor kucing. Wanita itu tidak memberi makan dan tidak pula melepaskannya agar bisa mencari makan sendiri hingga kucing itu mati kelaparan. Dari kisah ini, Islam memberikan pelajaran yang tegas bahwa menyiksa makhluk hidup, sekecil apa pun, merupakan perbuatan zalim yang mendapat balasan pedih di akhirat.
Hewan-Hewan yang Akan Dimasukkan ke Dalam Surga
Hewan-hewan yang disebut dalam Al-Qur’an dan hadis tidak sekadar penghias kisah. Mereka menjadi simbol ketaatan kepada Allah dan teladan bagi manusia. Dalam kitab Tafsirul Azhan min Tafsiri Ruhil Bayan dijelaskan bahwa terdapat sepuluh hewan yang kelak akan Allah masukkan ke dalam surga. Mereka bukanlah hewan biasa, melainkan makhluk pilihan yang memiliki hubungan erat dengan para nabi dan ikut berperan dalam menegakkan ajaran tauhid.
Sepuluh Hewan Penghuni Surga
- Unta Nabi Sholeh alaihissalam
- Anak sapi Nabi Ibrahim alaihissalam
- Kambing Nabi Ismail alaihissalam
- Sapi Nabi Musa alaihissalam
- Ikan Nabi Yunus alaihissalam
- Keledai Nabi Uzair alaihissalam
- Semut Nabi Sulaiman alaihissalam
- Burung Hud-hud Ratu Bilqis
- Anjing Ashabul Kahfi
- Unta Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam
Kesepuluh hewan ini mendapat kemuliaan bukan karena bentuk atau jenisnya, melainkan karena peran dan ketundukan mereka dalam menjalankan perintah Allah serta membantu para nabi. Mereka menjadi bukti bahwa semua makhluk, bahkan yang tidak berakal sekalipun, tunduk kepada kehendak-Nya. Kisah mereka mengajarkan manusia untuk selalu taat, berbuat baik kepada sesama makhluk, dan menghargai setiap ciptaan Allah. Sebab, kasih sayang terhadap makhluk di bumi akan mendatangkan kasih sayang dari Sang Pencipta di langit.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
