SURAU.CO – Firman Allah tentang Gugurnya Bintang. Allah ﷻ berfirman:
> “Demi bintang ketika jatuh.”
(QS. An-Najm: 1)
> “Dan apabila bintang-bintang telah menjadi redup.”
(QS. At-Takwir: 2)
> “Maka apabila bintang-bintang telah dilenyapkan.”
(QS. Al-Mursalat: 8)
Kata hawa dalam bahasa Arab bermakna jatuh dan mati, sedangkan thamasa berarti lenyap tanpa bekas. Dua istilah ini menggambarkan proses alam semesta yang luar biasa: kematian bintang.
𝗦𝗮𝗶𝗻𝘀 𝗠𝗲𝗻𝘆𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝗽 𝗞𝗲𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻 𝗕𝗶𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴
Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa setiap bintang memiliki siklus kehidupan: lahir, tumbuh, matang, meredup, dan lenyap.
Melalui teleskop raksasa, para astronom menemukan bahwa ratusan bintang mati setiap jam di jagat raya.
Menjelang kematian, sebagian bintang justru memancarkan sinar yang sangat terang hingga ratusan ribu kali cahaya matahari sebelum akhirnya meledak dalam peristiwa supernova.
Pada 27 Februari 1987, manusia menyaksikan fenomena besar bernama Supernova 1987A, ledakan bintang Sanduleak yang sesungguhnya terjadi 170.000 tahun lalu, namun cahayanya baru tiba di bumi saat itu.
Inilah bukti betapa luasnya alam ciptaan Allah dan betapa kecilnya ruang-waktu di hadapan-Nya.
𝗗𝘂𝗮 𝗔𝗸𝗵𝗶𝗿 𝗞𝗲𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽𝗮𝗻 𝗕𝗶𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴
Bintang bersinar karena proses fusi nuklir di intinya. Namun ketika unsur di dalamnya berubah menjadi besi, ia kehilangan sumber energinya. Dari titik ini, bintang menghadapi dua kemungkinan:
- Meledak menjadi Supernova, memancarkan cahaya luar biasa sebelum padam.
-
Mengerut dan menggumpal menjadi sangat padat, hingga gravitasi menelan seluruh cahaya, menjadikannya lubang hitam (black hole).
Proses ini sesuai dengan dua istilah Qur’ani:
Inkidar (انكدار) → masa redup, melemahnya cahaya.
Thams (طمس) → masa lenyap, hilangnya cahaya sepenuhnya.
𝗟𝘂𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗛𝗶𝘁𝗮𝗺: 𝗞𝘂𝗯𝘂𝗿𝗮𝗻 𝗕𝗶𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴
Fenomena lubang hitam adalah keadaan ketika materi bintang begitu padat dan gravitasinya begitu kuat, hingga cahaya pun tidak bisa keluar.
Jika ada cahaya datang ke arahnya, ia akan ditelan tak satu pun pantulan yang kembali.
Namun, keberadaannya bisa diketahui melalui dampak gravitasi dan medan magnetnya pada bintang-bintang di sekitarnya.
Lubang hitam adalah simbol kebesaran Allah, bukti bahwa ciptaan-Nya tunduk pada ketetapan yang sempurna.
𝗞𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻 𝗕𝗶𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗹𝗮𝗻𝗲𝘁 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗔𝗹-𝗤𝘂𝗿’𝗮𝗻
Al-Qur’an menjelaskan dengan sangat akurat:
Tentang bintang:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
> “Dan apabila bintang-bintang telah menjadi redup.” (QS. At-Takwir: 2)
> “Maka apabila bintang-bintang telah dilenyapkan.” (QS. Al-Mursalat: 8)
Tentang planet-planet:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
> “Dan apabila planet-planet jatuh berserakan.” (QS. Al-Infithar: 2)
Setiap kata dalam ayat ini mencerminkan tahapan nyata dalam astrofisika modern: redup, lenyap, dan berserakan.
𝗞𝗲𝗮𝗷𝗮𝗶𝗯𝗮𝗻 𝗔𝗹-𝗤𝘂𝗿’𝗮𝗻: 𝗪𝗮𝗵𝘆𝘂 𝗦𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗦𝗮𝗶𝗻𝘀
Temuan ilmiah tentang siklus kehidupan bintang —> dari nyala hingga ketiadaan —> baru diketahui manusia di abad ke-20, melalui observasi teleskopik dan teori astrofisika.
Namun, Al-Qur’an telah mengabarkan semua ini sejak lebih dari 1.400 tahun lalu pada masa ketika manusia bahkan belum mengenal teleskop.
Inilah bukti bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab petunjuk iman, tetapi juga kitab ilmu pengetahuan yang mengarahkan akal manusia untuk mengenal kebesaran Sang Pencipta.
𝗞𝗲𝘀𝗶𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻
Bintang-bintang mati bukanlah akhir, melainkan tanda kebesaran Allah dalam siklus kosmik-Nya.
Dari sinar hingga kegelapan, dari ledakan hingga keheningan, semuanya tunduk pada firman-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
> “Allah yang menegakkan langit tanpa tiang sebagaimana yang kamu lihat.”
(QS. Ar-Ra’d: 2)
“𝗞𝗮𝗺𝗶 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝘁𝗮𝗻𝗱𝗮-𝘁𝗮𝗻𝗱𝗮 (𝗸𝗲𝗸𝘂𝗮𝘀𝗮𝗮𝗻) 𝗞𝗮𝗺𝗶 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗲𝗻𝗮𝗽 𝘂𝗳𝘂𝗸 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶, 𝗵𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮 𝗷𝗲𝗹𝗮𝘀 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗯𝗮𝗵𝘄𝗮 𝗔𝗹-𝗤𝘂𝗿’𝗮𝗻 𝗶𝘁𝘂 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿.”
(QS. Fussilat: 53)
Daftar Pustaka:
- Al-Qur’an al-Karim
- Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an, Karya Dr. Nadiah Syahidah, dkk.
𝗦𝗲𝗿𝘂𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗸𝘄𝗮𝗵 𝗜𝗹𝗺𝗶𝗮𝗵
Sebarkan dan kaji pengetahuan ini sebagai bagian dari dakwah tauhid:
Jadikan setiap bacaan sebagai cahaya dakwah dan inspirasi iman.
Ajak keluarga, sahabat, dan generasi muda untuk mencintai, mempelajari, dan meneliti Al-Qur’an dengan hati, akal, dan iman. Bahwa Al-Qur’an adalah sumber pengetahuan sejati.
Hindari Racun Barat Moderat dan Moderasi Beragama Program Pemerintah Nasional Indonesia Demokrasi Barat dan Tahyul lain dari segala bentuk kesyirikan seperti: ketokohan dunia , fanatisme dan tradisi adat jahiliyah yang masih melekat selama ini, karena akan merusak Tauhid dan menurunkan akal sehat sehingga dalam melihat kehidupan dan dunia hannya secara dangkal dan sebatas kapital yang akan terus mematikan nalar dan menjerumuskan umat pada jurang kebingungan dan kejahiliyahan zaman modren seperti yang dialami Barat selama ini.
#LoveIslam #MukjizatIlmiah #FenomenaQuran #QuranDanSains #IslamSumberIlmu #Bintang #DakwahDigital #IlmuDanWahyu #Bintang #SainsDalamAlQuran #BlackHole #DarkMatterDanKebesaranAllah #WarisanIlmuwanMuslim #TauhidDanSains #IlmuYangMenundukkan. (Rahmat Daily)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
