SURAU.CO – Hidup di era modern dengan keterbukaan informasi ini membuat segalanya mudah untuk diakses. Kita diuji oleh Allah untuk hidup di akhir zaman yang penuh dengan fitnah dan cobaan. Di antara ujian yang menimpa kaum muslimin pada zaman sekarang ini adalah merajalelanya dosa dan maksiat, menyebarnya kemungkaran dengan berbagai tingkatannya.
Banyak orang belum mengetahui bahwa dosa dan maksiat itu memiliki dampak buruk yang sangat serius bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat. Allah ﷻ banyak menjelaskan dalam Al-Qur’an bagaimana umat-umat terdahulu diberikan azab di dunia dikarenakan dosa-dosa yang mereka lakukan. Di antaranya dalam firman-Nya:
فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa yang disebabkan karena dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka.” (QS. Al-Ankabut: 40)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Kemaksiatan ini memiliki bahaya yang sangat besar bagi hati, sama seperti bahaya racun terhadap tubuh dalam tingkat bahaya yang berbeda-beda, dan tidakkah di dunia ini muncul suatu kejahatan dan penyakit kecuali disebabkan oleh kemaksiatan dan dosa-dosa, Sebab apakah yang mengeluarkan bapak manusia dari surga, tempat kelezatan, kenimatan, kemegahan, dan kesenangan menuju alam yang penuh penyakit, kesedihan dan musibah?” (Al-Jawabul Kafi, 37-38).
Dimasukan ke Tempat yang Mulia
Dosa itu ada yang besar dan ada pula yang kecil, seperti yang dijelaskan oleh dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadits. Allah ﷻ berfirman:
اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa’: 31)
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu bahwa dia bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ :
يُّ الذَّنْبِ أعْظَمُ عِنْدَ اللهِ؟، قالَ: أنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وهو خَلَقَكَ. قُلتُ: إنَّ ذلكَ لَعَظِيمٌ ، ثم أي؟ قال أنْ تَقْتُلَ ولَدَكَ مَخافَةَ أنْ يَطْعَمَ معكَ ، قلت: ثم أي؟، قال: أنْ تُزَانِيَ بحَلِيلَةِ جَارِكَ
Dosa apakah yang paling besar? Nabi menjawab, “Engkau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, padahal Dia-lah yang menciptakanmu”. Kemudian aku bertanya kembali: Kemudian dosa apa?. Nabi menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut jika dia makan bersamamu”. Kemudian dosa apa?. Nabi menjawab: “ Engkau berzina dengan istri tetanggamu.” Di antara dampak buruk dosa dan maksiat di dunia.
Kehidupan yang sempit
Orang-orang yang melakukan dosa dan maksiat kepada Allah akan menghadapi kehidupan yang sempit, baik di dunia maupun di akhirat. Allah ﷻ berfirman:
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
“Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124)
Mendapatkan musibah
Dampak dosa lainnya adalah berupa musibah demi musibah yang menimpa. Mulai dari bencana alam, hancurnya properti, hilangnya harta benda, kehilangan organ tubuh, kehilangan pekerjaan, dan berbagai musibah lain yang bersumber dari dosa-dosa yang dilakukan. Allah ﷻ berfirman:
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30)
Kehilangan nikmat Allah
Kebahagiaan yang diinginkan oleh manusia tentu tidak saja berupa kenikmatan di akhirat saja. Tapi juga kenikmatan di dunia berupa rezeki yang melimpah dan ketenangan jiwa. Namun, kadang kala kenikmatan di dunia itu tidak didapatkan. Alasannya tidak lain karena perbuatan manusia itu sendiri. Allah ﷻ berfirman:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَأَنَّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 53)
Menghindari Dampak Buruk Dosa
Dosa itu ibarat racun. Apabila kita mengonsumsinya, maka akan membahayakan hidup kita. Terlepas dari apakah kita mengetahui itu racun atau tidak. Namun setiap manusia pasti berbuat dosa, jika kita terjerumus ke dalam kemaksiatan, maka segeralah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah agar terhindar dari dampak buruk dosa tersebut. Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak Adam (manusia) berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang sering bertaubat.” (HR. Tirmidzi 2499 dan Ibnu Majah 4251, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Dosa itu ibarat racun, taubat adalah penawar dan obatnya, sedangkan ketaatan akan memberikan kesehatan dan keselamatan.” (Madarijus Salikin 1/222)
Maka hendaknya kita menyadari bahwa hidup di zaman yang penuh dengan fitnah dan cobaan ini tidak boleh berlepas diri dari pengetahuan tentang syariat Allah. Khususnya pengetahuan dalam menjaga diri dari perbuatan maksiat yang dapat menjerumuskan kita ke dalam kesengsaraan di dunia dan di akhirat. Memahami hakikat dosa dan akibatnya, bertekad untuk tidak melakukan dosa, dan segera bertaubat, serta memperbaiki diri apabila terjerumus ke dalam dosa.
Berlindung dari Keburukan
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ، وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang aku kerjakan, dan dari keburukan apa yang belum aku lakukan.” (HR. Muslim)
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim 2739)
Semoga bermanfaat dan silakan disebarkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim 1893)
#kalender #kalenderhijriyah #kalenderislam #kalenderdakwah #posterdakwah #dakwah #sunnah #nasihat #adab #ilmu #islam #iman #ihsan #amal #amalan #ibadah #dosa #maksiat #dampakdosa #dampakmaksiat #dosadanmaksiat #gelisah #musibah #ujian #siksa #azab #nikmat #hilangnyanikmat #neraka #akhirat #doa. (Armi Daily)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
