SURAU.CO – بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Dialah yang memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk terus menggali pelajaran dari kehidupan agung Nabi Muhammad ﷺ. Semoga salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi ﷺ, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan seluruh pengikut setia hingga akhir zaman.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد
Setelah penaklukan Khaibar yang penuh kemenangan, kaum Muslimin memperoleh limpahan ghanimah (harta rampasan perang). Namun, Rasulullah ﷺ tetap menunjukkan kearifan politik dan sosial yang luar biasa. Sebagian orang Yahudi penduduk Khaibar mengajukan permohonan agar diizinkan tetap tinggal dan mengelola lahan-lahan pertanian mereka dengan sistem bagi hasil, karena mereka lebih memahami tata kelola tanah tersebut.
Penghargaan dan Pengorbanan Sebelumnya
Rasulullah ﷺ pun menerima permintaan ini demi kemaslahatan umat Islam, dengan syarat separuh hasil panen diserahkan kepada kaum Muslimin (HR. al-Bukhari no. 2338; Ar-Rahiq al-Makhtum, hlm. 472; Al-Bidayah wa an-Nihayah, Ibnu Katsir, juz 4 hlm. 228).
Tanah Khaibar dibagi menjadi 36 blok, dan masing-masing blok dibagi ke dalam 100 bagian, sehingga totalnya menjadi 3.600 bagian. Rasulullah ﷺ menetapkan bahwa separuh bagian itu menjadi milik kaum Muslimin yang turut serta dalam Perjanjian Hudaibiyah, meskipun tidak semuanya hadir dalam Perang Khaibar. Ini ditegaskan oleh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari (juz 6 hlm. 246) sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan mereka sebelumnya.
Setiap prajurit berjalan kaki memperoleh satu bagian, sedangkan yang menunggang kuda memperoleh tiga bagian: dua bagian untuk kudanya dan satu untuk dirinya. Rasulullah ﷺ hanya mengambil satu bagian yang sama dengan prajurit lain, sedangkan bagian khusus beliau lainnya dikelola untuk keperluan umat dan keluarganya (Lihat Fiqhus Sirah, Al-Buthi, hlm. 349).
Ibnu Umar RA berkata, “Kami tidak pernah makan dengan kenyang hingga kami menaklukkan Khaibar.” (Sahih al-Bukhari no. 4240).
Sementara Ummul Mukminin Aisyah RA mengatakan, “Saat Khaibar ditaklukkan, kami berkata, ‘Kini kami bisa kenyang makan kurma.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Kontribusi Dakwah dan Hijrah
Ketika tiba di Madinah, kaum Muhajirin mengembalikan harta dan ladang yang dahulu kaum Anshar berikan sebagai bentuk solidaritas hijrah. Hal ini memperlihatkan kemuliaan akhlak dan ukhuwah Islamiyah di antara mereka.
Di sisi lain, kabar bahagia lainnya pun datang. Ja‘far bin Abi Thalib bersama rombongan yang telah hijrah ke Habasyah selama bertahun-tahun, tiba di Madinah. Rasulullah ﷺ sangat gembira dengan kepulangan sepupunya tersebut. Beliau bersabda:
“Demi Allah, aku tidak tahu mana yang lebih menggembirakan hatiku—penaklukan Khaibar atau kedatangan Ja‘far bin Abi Thalib.” (HR. Ahmad no. 1729; Musnad Ahmad, juz 1 hlm. 204; Sirah Ibnu Hisyam, juz 4 hlm. 191)
Sebagai bentuk penghargaan, Rasulullah ﷺ memberikan kepada Ja‘far dan rombongannya bagian dari harta rampasan Khaibar, meskipun mereka tidak turut dalam pertempuran. Ini adalah dalil bahwa kontribusi dakwah dan hijrah juga merupakan bentuk jihad fi sabilillah.
Wallahu a’lam bish-shawab. Kita lanjutkan kisah dakwah Rasulullah ﷺ dalam edisi berikutnya, insyaaAllah.
وَاللّٰهُ يَقُوْلُ الْحَقَّ وَهُوَ يَهْدِي السَّبِيل
Referensi
1. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam – dalam Bab “Rasulullah ﷺ mengirim surat kepada Raja-raja.”
2. Ar-Rahiq Al-Makhtum – Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Bab “Delegasi Dakwah kepada Raja-raja Dunia.”
3. Fiqh Sirah Nabawiyah – Syaikh Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi, Bab “Strategi Globalisasi Dakwah Rasulullah ﷺ.”
4. Al-Bidayah wa An-Nihayah – Ibnu Katsir, Jilid 4, halaman 180–190, tentang surat Rasulullah kepada Heraklius.
“Semoga kisah ini jadi amal jariyah ilmu. Semoga pesan ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Oleh karena itu, mari kita sebarkan cahaya sirah Nabawiyah untuk membangun kebaikan dan kesadaran bersama. Bagikanlah jika menurut Anda bermanfaat!. Disusun oleh: Alfaqir ilallah Mangesti Waluyo Sedjati – Ketua KBIHU Baitul Izzah Sidoarjo. (Ratna Daily)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
