Khazanah
Beranda » Berita » Tata Cara Memandikan Jenazah dan Mengkafani Jenazah (Bag. I)

Tata Cara Memandikan Jenazah dan Mengkafani Jenazah (Bag. I)

Tata Cara Memandikan Jenazah dan Mengkafani Jenazah (Bag. I)
Tata Cara Memandikan Jenazah dan Mengkafani Jenazah (Bag. I)

 

SURAU.CO – بسم الله الرحمن الرحيم. الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ.

Pembaca yang semoga di rahmati oleh Allah, berikut ini kami sajikan uraian mengenai fiqih Tajhiz Al-Janazah (pengurusan jenazah) secara ringkas beserta dalil-dalil dan keterangan dari para ulama.

KETIKA BARU MENINGGAL: Di Anjurkan Memejamkan Mata Orang Yang Baru Meninggal Dunia

Dalil hadits dari Ummu Salamah Hindun bintu Abi Umayyah Radhiyallaahu ’anha, ia mengatakan:

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

دخل رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ على أبي سلمةَ وقد شقَّ بصرُه. فأغمضَه. ثم قال إنَّ الروحَ إذا قُبِض تبِعه البصرُ

“Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa salam ketika mendatangi Abu Salamah yang telah meninggal, ketika itu kedua matanya terbuka. Maka Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa salam pun memejamkan kedua mata Abu Salamah dan bersabda: “Sesungguhnya bila ruh telah di cabut, maka pandangan matanya mengikutinya.” [HR. Muslim no. 920]

Ulama ijma bahwa memejamkan mata mayit hukumnya sunnah.

Ketika memejamkan mata jenazah tidak ada dzikir atau doa tertentu yang berdasarkan dalil yang shahih.

Mendo’akan Kebaikan Kepada Mayit

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam setelah memejamkan mata Abu Salamah, beliau berdo’a:

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

اللهم اغفر لأبي سلمة وارفع درجته في المهديين واخلفه في عقبه في الغابرين واغفر لنا وله يا رب العالمين وافسح له في قبره ونور له فيه

“Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya dan jadikan ia termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk, dan berilah ganti yang lebih baik bagi anak keturunannya, dan ampunilah kami dan dia wahai Rabb semesta alam, luaskanlah kuburnya dan terangilah.” [HR. Muslim no. 920]

Atau boleh juga doa-doa lainnya yang berisi kebaikan untuk mayit.

Mengikat Dagunya Agar Tidak Terbuka

Syaikh Abdullah bin Jibrin Rahimahullah mengatakan:

“Ketika mayit meninggal [di tutup mulutnya] yaitu karena di khawatirkan mulutnya terbuka ketika di mandikan dan ketika di persiapkan. Sehingga hendaknya di tutup sampai bersatu antara gigi dan mulutnya.” [Ad-Durar Al-Mubtakirat Syarah Akhsharil Mukhtasharat, 1/424]

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Adapun tata caranya longgar, biasanya dengan menggunakan kain yang lebar dan panjang di ikat melingkar dari dagu hinggake atas kepalanya, sehingga agar mulutnya tertahan dan tidak bisa terbuka.

Menutupnya Dengan Kain

Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah Radhiyallaahu ’anha, beliau mengatakan:

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم حِينَ تُوُفِّيَ سُجِّيَ ببُرْدٍ حِبَرَةٍ

“Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau wafat, beliau di tutup dengan kain hibrah (sejenis kain Yaman yang bercorak).” [HR. Bukhari no. 5814, Muslim no. 942]

Di Anjurkan Bersegera Mempersiapkan Mayit Untuk Di Kubur

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu ’alaihi Wa sallam bersabda:

أَسْرِعُواْ بالجنازةِ ، فإن تَكُ صالحةً فخيرٌ تُقَدِّمُونَهَا ، وإن يَكُ سِوَى ذلكَ ، فشَرٌّ تضعونَهُ عن رقابكم

“Percepatlah pengurusan jenazah. Jika ia orang yang shalih di antara kalian, maka akan jadi kebaikan baginya jika kalian percepat. Jika ia orang yang bukan demikian, maka keburukan lebih cepat hilang dari pundak-pundak kalian.” [HR. Bukhari no. 1315, Muslim no. 944]

Demikian Faedah Ilmiyah dan Mau’izhoh Hasanah pada hari ini. Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita di atas sunnah Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dengan Dalil Yang Shohih sesuai dengan pemahaman para ulama salaf.

والله اعلم بالصواب وهو ولي التوفيق والهداية

وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك

Kota Bima-NTB : Selasa, 06 Jumadil Ula 1447 H / 28 Oktober 2025 M. SILAHKAN DI SHARE pada yang lain dan yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori Radhiyallaahu ‘anhu]. (Oleh, Akhuukum Fillaah : Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement