SURAU.CO – Setiap orang tua tentu ingin melihat anaknya tumbuh sehat, ceria, dan bersemangat. Namun tidak sedikit yang menghadapi satu masalah klasik: si kecil susah makan. Kadang sudah disediakan makanan bergizi, disusun menu yang menarik, bahkan dibujuk dengan cara lembut—tetap saja, nafsu makannya rendah. Mengapa bisa begitu?
Fenomena anak susah makan bukan sekadar perkara “tidak suka lauk”, tetapi bisa menyentuh dimensi fisik, psikis, dan spiritual. Islam sebagai agama yang syamil (menyeluruh) mengajarkan kita agar menjaga tubuh, pikiran, dan jiwa dengan cara yang seimbang. Maka mari kita lihat masalah ini dari berbagai sisi.
Nafsu Makan dan Kesehatan Fisik
Susah makan sering kali berawal dari tubuh yang kurang fit. Bisa karena gangguan pencernaan, kurang istirahat, atau sistem imun yang lemah. Ketika tubuh kekurangan nutrisi, metabolisme menurun, dan akhirnya anak kehilangan selera makan.
Karena itu, kebutuhan gizi harian harus tetap dipenuhi — meskipun si kecil sedang enggan makan. Di sinilah peran suplemen alami seperti British Propolis Green (BP Green) menjadi salah satu ikhtiar modern yang membantu melengkapi nutrisi tubuh anak.
Dengan kandungan propolis hijau alami, BP Green membantu:
Menjaga daya tahan tubuh,
Memperbaiki sistem pencernaan,
Meningkatkan energi dan nafsu makan,
Membantu penyerapan nutrisi dari makanan.
Suplemen bukan pengganti makanan, melainkan pelengkap yang membantu tubuh bekerja dengan lebih optimal. Anak yang sehat akan makan dengan lebih lahap, ceria, dan aktif belajar.
Psikologi Anak: Jangan Dipaksa, Tapi Dipahami
Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam kelembutan. Beliau tidak pernah memaksa seseorang untuk makan atau minum sesuatu yang tidak disukainya, selama bukan hal yang haram. Ini menjadi pelajaran berharga bagi orang tua: jangan memaksa, tetapi ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
Kadang anak menolak makan bukan karena tidak lapar, tapi karena suasana hatinya terganggu. Bisa karena stres, bosan, atau kehilangan minat terhadap makanan tertentu. Maka, peran orang tua adalah menghadirkan rasa aman dan gembira di meja makan — bukan ancaman atau paksaan.
Anak akan lebih mudah makan bila merasa dicintai, dihargai, dan tidak ditekan. Maka, ubahlah kalimat “Ayo makan, nanti Mama marah!” menjadi “Nak, makan yuk biar kuat main dan tumbuh hebat.” Perbedaan nada bisa menciptakan keajaiban dalam perilaku anak.
Asupan Halal dan Thayyib: Prinsip Gizi dalam Islam
Islam menekankan prinsip halalan thayyiban dalam makanan — bukan hanya halal secara hukum, tetapi juga baik untuk kesehatan. Makanan yang bergizi, bersih, dan aman akan menjadi energi berkah bagi tubuh.
Propaganda modern kadang menggoda anak dengan makanan instan dan pewarna sintetis, padahal efek jangka panjangnya bisa buruk bagi tumbuh kembang. Maka orang tua harus cerdas memilih bahan makanan dan suplemen yang aman serta bersertifikasi resmi seperti FDA Certification No. 15729485536 pada produk BP Green.
Memberi makan anak berarti juga menanam nilai-nilai kebaikan dalam darah dan dagingnya. Jika yang dimakan bersih dan halal, insya Allah jiwa pun tumbuh sehat dan lembut.
Doa dan Tawakal: Nutrisi Spiritual yang Tak Tergantikan
Selain gizi jasmani, ada gizi ruhani yang tidak kalah penting: doa. Rasulullah ﷺ mengajarkan agar setiap aktivitas makan diawali dengan Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah.
Ketika anak sulit makan, orang tua bisa membaca doa:
“Allahumma baarik lana fima razaqtana, waqina ‘adzaban nar.”
(Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami, dan lindungilah kami dari siksa neraka.)
Doa ini bukan sekadar ucapan, tapi permohonan agar makanan yang masuk menjadi berkah, menyehatkan tubuh dan menenangkan jiwa.
Dengan doa dan kasih sayang, bahkan makanan sederhana pun bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi anak.
Sinergi antara Ikhtiar dan Doa
Orang tua beriman selalu menggabungkan dua hal: ikhtiar dan doa. Ketika anak susah makan, kita berusaha dengan nutrisi terbaik, pola makan sehat, dan suasana positif di rumah. Namun di saat yang sama, kita serahkan hasilnya kepada Allah.
Ikhtiar lahiriah bisa melalui asupan bergizi seperti BP Green, yang mendukung sistem imun dan membantu memperbaiki selera makan secara alami. Sedangkan ikhtiar batiniah adalah doa, kesabaran, dan keteladanan orang tua.
Anak Sehat, Keluarga Bahagia
Kesehatan anak bukan hanya urusan tubuh, tapi juga sumber kebahagiaan keluarga. Saat si kecil makan dengan lahap, wajahnya ceria, tubuhnya kuat, maka seluruh rumah terasa lebih hidup.
Senyum anak adalah energi bagi ayah, dan ketenangannya adalah kebahagiaan bagi ibu. Maka jangan abaikan tanda-tanda kecil seperti hilangnya nafsu makan — karena di situlah peran cinta orang tua diuji.
Penutup
Jika si kecil susah makan, jangan panik. Jangan pula putus asa. Mulailah dengan pemahaman, kasih sayang, dan ikhtiar yang tepat. Berikan makanan halal dan bergizi, bantu dengan suplemen alami seperti British Propolis Green, dan iringi dengan doa yang tulus.
Karena anak yang sehat bukan hanya hasil dari makanan yang baik, tapi juga dari cinta dan doa orang tua yang tak pernah berhenti.
💬 “Sehatnya anak hari ini adalah senyum masa depan orang tua di hari esok.” (Oleh: Tengku Iskandar, M.Pd –
Duta Literasi Pena Da’i Nusantara)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
