SURAU.CO. “Kun fayakun” (كُن فَيَكُونُ) adalah frasa Arab yang berarti “Jadilah, maka jadilah ia”, yang melambangkan kekuasaan mutlak Tuhan dalam menciptakan segala sesuatu dengan kehendak-Nya. Frasa ini disebutkan dalam Al-Qur’an untuk menggambarkan bahwa ketika Allah berkehendak menciptakan sesuatu, Ia hanya perlu berfirman “Kun” (Jadilah), dan seketika itu pun terwujud. Ini menegaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta terjadi atas izin dan kehendak-Nya.
Frasa kun fayakun (كُنْ فَيَكُونُ) berasal dari bahasa Arab dan secara harfiah berarti “Jadilah, maka jadilah itu”. Ungkapan ini merujuk pada kekuasaan absolut Allah Swt. dalam menciptakan segala sesuatu tanpa batasan, hanya dengan berfirman. Kun (كُنْ): Artinya “jadilah”, merupakan perintah dari Allah. Fayakun (فَيَكُونُ): Artinya “maka jadilah ia”, menunjukkan hasil dari perintah Allah tersebut yang terjadi seketika.
Dengan demikian, frasa ini mencerminkan kemudahan bagi Allah untuk mewujudkan segala kehendak-Nya. Frasa kun fayakun muncul di beberapa ayat dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Surah Yasin ayat 82: Innāmā amruhū iżā arāda syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn. “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia”.
Arti harfiah
Terdiri dari kata “Kun” (كن) yang berarti “Jadilah” dan “Fayakun” (فيكون) yang berarti “Maka jadilah ia”.
Konteks Islam:
Merujuk pada keajaiban dan kekuasaan Allah yang tak terbatas dalam menciptakan segala sesuatu tanpa batasan waktu atau proses.
Makna mendalam:
Menunjukkan bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah yang mutlak dan tidak ada yang terjadi tanpa izin-Nya.
Penyebutan dalam Al-Qur’an:
Frasa ini muncul dalam beberapa surah, seperti Surah Al-Baqarah ayat 117.
Tujuan Kun Fayakun
Tujuan dari frasa “Kun Fayakun” adalah untuk menekankan kekuasaan mutlak Allah SWT dalam menciptakan dan mewujudkan segala sesuatu. Ini juga berfungsi untuk memperkuat keimanan, menumbuhkan rasa kagum terhadap kebesaran Allah, dan mengingatkan manusia untuk berserah diri pada kehendak-Nya. Ketika Allah berkehendak, Dia hanya perlu mengatakan “Jadilah,” dan segala sesuatu langsung terwujud tanpa perlu proses panjang.
Menunjukkan kekuasaan Allah:
Frasa ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan segala isinya dengan hanya berkata “Kun” (Jadilah), dan seketika itu juga, “Fayakun” (terjadilah).
Memperdalam keimanan:
Memahami makna ini dapat memperkuat keyakinan bahwa Allah mampu mewujudkan hal-hal yang dianggap mustahil oleh manusia.
Mengingatkan manusia untuk berserah diri:
Frasa ini mengajarkan pentingnya menyerahkan segala urusan kepada Allah dan percaya bahwa Dialah yang paling mengetahui apa yang terbaik.
Menguatkan rasa kagum:
Kehadiran “Kun Fayakun” dalam Al-Qur’an menciptakan rasa kagum terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah yang meliputi segala hal.
Makna filosofis “Kun Fayakun”
Filosofi “Kun Fayakun” berarti “Jadilah, maka jadilah”, yang menunjukkan kekuasaan absolut Allah SWT dalam menciptakan segala sesuatu hanya dengan kehendak-Nya. Makna ini menggarisbawahi bahwa segala sesuatu yang dikehendaki Allah akan terjadi seketika, tidak ada yang mustahil bagi-Nya, dan menjadi pengingat bagi manusia akan keterbatasan diri serta pentingnya bertawakal sepenuhnya kepada-Nya.
Kekuatan dan Kehendak Allah:
Frasa ini menegaskan bahwa Allah memiliki kekuatan mutlak untuk menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Ketika Allah menghendaki sesuatu, ia akan langsung terwujud.
Kekuasaan yang Melampaui Nalar:
“Kun Fayakun” menunjukkan bahwa apa yang dianggap mustahil oleh logika manusia bisa saja terjadi karena kehendak Allah.
Tauhid:
Kalimat ini memperkuat keyakinan akan keesaan Allah (tauhid) dan menolak syirik (menyekutukan Allah), karena hanya Dia yang memiliki kekuasaan penciptaan yang mutlak.
Ketergantungan Manusia:
Filosofi ini mengingatkan manusia akan keterbatasan mereka dan pentingnya untuk berserah diri serta bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam segala urusan.
Penerapan dalam kehidupan
Keteguhan Iman:
“Kun Fayakun” menjadi sumber ketenangan bagi umat Islam ketika menghadapi kesulitan atau musibah, karena mengingatkan bahwa segalanya berada dalam kendali Allah.
Motivasi dan Harapan:
Frasa ini sering dijadikan motivasi untuk terus berusaha dan berdoa, karena keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan harapan ketika ia menghendakinya, meskipun banyak hambatan.
Tawakal:
Menerapkan filosofi ini berarti mempraktikkan tawakal, yaitu melakukan usaha terbaik sesuai kemampuan dan menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah SWT.
Bagaimana memahaminya
- Kekuasaan tak terbatas: Kun fayakun menunjukkan bahwa kekuasaan Allah tidak terbatas oleh sebab dan akibat, ruang, atau waktu.
- Proses penciptaan: Penciptaan bisa terjadi dalam proses yang bertahap atau seketika. Bahkan ketika terjadi dalam proses, hal itu tetap merupakan bagian dari kehendak Allah. Misalnya, penciptaan Nabi Isa yang membutuhkan waktu kehamilan, dimulai hanya dengan firman kun fayakun.
- Pengakuan kekuasaan: Umat Muslim menggunakan frasa ini sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan Allah. Namun, hanya Allah yang memiliki kekuatan kun fayakun.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
