Opinion
Beranda » Berita » Zalim Menurut Islam

Zalim Menurut Islam

Zalim Menurut Islam
Zalim Menurut Islam

SURAU.CO. Dalam Islam, zalim berarti bertindak tidak adil atau melampaui batas, yang dapat merugikan orang lain, diri sendiri, atau melanggar hukum Allah. Selanjutnya, kezaliman mencakup berbagai perbuatan tercela seperti menindas, menyakiti fisik, merusak kehormatan, mengambil hak orang lain, hingga tindakan kriminal yang lebih luas. Oleh sebab itu, Allah tidak menyukai orang zalim dan akan membalasnya di dunia dan akhirat, serta mengabulkan doa orang yang terzalimi tanpa penghalang.

Filosofi zalim menurut Islam adalah perbuatan melampaui batas yang tidak pada tempatnya, baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun Allah SWT. Kezaliman dapat berupa tindakan fisik seperti menyakiti atau membunuh, pelanggaran hak seperti mengambil harta orang lain, atau merusak kehormatan melalui lisan. Janganlah berbuat zalim, karena perbuatan itu mendatangkan azab dan laknat, dan sekecil apa pun akan mendapatkan balasan di akhirat. Zalim secara harfiah berarti meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya, yang bisa berarti melanggar hukum Allah, mengabaikan kewajiban, atau melampaui batas dalam perbuatan terhadap orang lain.

Bentuk-bentuk kezaliman

  • Melampaui batas: dalam hal darah, harta, dan kehormatan.
  • Menyakiti secara fisik, seperti memukul atau membunuh.
  • Merusak kehormatan: seseorang dengan menghina atau mencela.
  • Mengambil hak orang lain: secara batil, seperti memakan harta orang lain secara tidak sah.
  • Perilaku tercela: seperti ingkar janji, menganiaya, dan tidak adil.
  • Tindakan kriminal: seperti perdagangan manusia dan narkoba.

Akibat berbuat zalim

  • Mendapat balasan setimpal: di akhirat, berupa siksaan yang pedih.
  • Akan diperlihatkan: kezaliman sekecil apa pun di akhirat.
  • Terhalang meraih kebahagiaan: akhirat sebelum kezalimannya diselesaikan.
  • Mendapatkan kesulitan: di dunia, seperti kehilangan harta atau kesehatan.
  • Kehilangan perlindungan dari Allah: karena Allah tidak menyukai orang zalim.
  • Menghadapi doa orang yang dizalimi, yang akan dikabulkan Allah tanpa penghalang.

Ciri-ciri orang zalim

Gemar melakukan kemungkaran dan merasa paling benar, Senantiasa mengingkari kebenaran, Suka membuat pembenaran atas apa pun (justifikasi), Gemar berperilaku tercela seperti menganiaya.

Berdasarkan Al-Qur’an dan hadis, Islam melarang keras perbuatan zalim, yaitu tindakan menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, seperti menyakiti, menindas, atau merugikan orang lain secara tidak adil. Allah SWT menegaskan larangan ini secara langsung dalam hadis qudsi.

Dalil larangan berbuat zalim

  • Hadis Qudsi
    • Rasulullah SAW meriwayatkan dari Allah SWT, “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya aku telah mengharamkan zalim atas diri-Ku. Dan aku jadikan perbuatan haram di antara kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim” (HR Muslim).
  • Al-Qur’an
    • QS. Al-An’am ayat 21: “Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan mendapatkan al-falah” (kemenangan/keberuntungan).
    • QS. Al-Kahf ayat 29: “Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim… yang gejolaknya mengepung mereka dari segala penjuru”.
    • QS. Al-Ahzab ayat 58: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat dengan perkataan atau perbuatan tanpa ada kesalahan yang mereka lakukan, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”.

Macam-macam perbuatan zalim

Dalam Islam, perbuatan zalim terbagi menjadi tiga jenis:

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

  1. Zalim kepada Allah SWT: Kezaliman terbesar adalah mempersekutukan Allah (syirik) dan tidak bersyukur atas nikmat-Nya. Selain itu, orang yang melakukan maksiat telah berbuat zalim kepada Allah.
  2. Zalim kepada diri sendiri: Melakukan dosa dan maksiat juga termasuk menzalimi diri sendiri. Contohnya termasuk penyalahgunaan narkoba atau minuman keras, serta meninggalkan ajaran agama.
  3. Zalim kepada sesama manusia: Seseorang melakukan perbuatan tidak adil kepada orang lain, yang dapat dibagi lagi menjadi:
    • Zalim terhadap jiwa: Contohnya, seseorang melakukan pembunuhan, baik disengaja maupun tidak disengaja.
    • Zalim terhadap harta: Mengambil harta orang lain tanpa izin, atau tidak mengembalikan yang bukan haknya.
    • Zalim terhadap kehormatan: Menyakiti harga diri orang lain, misalnya dengan mencaci-maki atau melakukan ghibah (menggunjing).
    • Zalim dengan menyakiti hati: Perkataan atau perbuatan yang menyakitkan perasaan orang lain.

Akibat perbuatan zalim

  • Siksa di neraka: Pelaku kezaliman akan mendapatkan azab pedih di neraka.
  • Laknat dari Allah: Orang yang zalim dijauhkan dari rahmat dan kasih sayang Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
  • Dibalas di hari kiamat: Allah akan memberi kegelapan yang berlipat ganda dan mempermalukan para pelaku kezaliman di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat.
  • Doa orang terzalimi akan dikabulkan: Allah tidak memiliki penghalang untuk menerima doa orang yang terzalimi.
  • Jauh dari keberuntungan: Orang yang zalim tidak akan mendapatkan keberuntungan (al-falah) di dunia dan akhirat.
  • Jauh dari hidayah Allah: Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
  • (mengutip dari berbagai sumber)

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement