SURAU.CO-Abu Bakar adalah seorang sahabat Nabi Saw. yang berasal dari suku Quraisy, keturunan Bani Tamim. Ada beberapa ragam pendapat tentang nama aslinya. Sebagian mengatakan bahwa nama aslinya adalah Abdu al-Ka‘bah. Ketika masuk Islam, Rasulullah Saw. mengganti namanya menjadi Abdullah. Bapaknya adalah Abu Quhafah, Utsman ibn Amir, sementara ibunya bernama Ummu al-Khayr Salma binti Sakhr.
Abu Bakar adalah sahabat yang menemani Rasulullah Saw. dalam perjalanan hijrah menuju Yatsrib. Dialah yang Al-Qur’an maksudkan sebagai orang yang mendampingi Rasulullah Saw. dalam gua. Abu Bakar adalah khalifah yang pertama setelah Rasulullah Saw. wafat. Allah membebaskannya dari api neraka, sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya tentang beberapa sahabat yang dijamin masuk surga.
Abu Bakar ra. menjadi sahabat dekat Rasulullah Saw. sejak anak-anak. Ia menjadi teman bermain Rasulullah Saw. sekaligus temannya berbagi perasaan dan pemikiran. Sejak masa Jahiliah ia terkenal sebagai orang yang tidak suka perselisihan, kemungkaran, dan tidak mau menyembah berhala. Oleh karena itu, hubungan Abu Bakar dengan Rasulullah Saw. semakin erat ketika beliau diangkat sebagai nabi.
Gelar al-Shiddiq: Pembenar Sejati
Abu Bakar tidak pernah meragukan Rasulullah Saw. Ia langsung menerima ajakan Nabi Saw. untuk mengikuti jalannya. Sejak menyatakan keislamannya, Abu Bakar senantiasa membela dan melindungi Rasulullah Saw. Ia menjadi sahabat Nabi Saw. yang tepercaya. Hubungan keduanya semakin dekat ketika Rasulullah Saw.menikahi putri Abu Bakar, Aisyah ra.
Mengenai gelar al-Shiddiq yang Abu Bakar sandang, riwayatnya berasal dari Aisyah bahwa ketika NabiSaw. diperjalankan oleh Allah dalam peristiwa Isra’ dan Mi‘raj, terjadi kehebohan pada tengah masyarakat Makkah. Mereka menuduh Muhammad telah berdusta. Namun, Abu Bakar menyatakan bahwa apa yang Muhammad sampaikan adalah benar. Ia berkata,
“Aku pasti membenarkannya meskipun ia mengalami sesuatu yang melebihi itu. Aku membenarkan kabar dari langit yang diterimanya dengan sepenuh hati.”
Maka, sejak saat itu Abu Bakar mendapat al-Shiddiq atau orang yang membenarkan.
Ahli Nasab
Abu Bakr termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang mendapat kabar gembira sebagai ahli surga. Ia berhasil mengajak lima pembesar Quraisy untuk memeluk Islam. Ia sendiri termasuk pemuka Quraisy yang terhormat. Ucapannya didengar dan diperhatikan orang-orang. Selain itu ia pun terkenal sebagai orang yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, terutama ilmu mengenai silsilah.
Dua Sahabat dalam Gua
Ketika Rasulullah Saw. mengizinkan para sahabat untuk berhijrah, Abu Bakar datang meminta izin, tetapi Rasulullah Saw. menjawab,
“Jangan, semoga Allah memberimu seorang teman.”
Saat waktu hijrah tiba, Rasulullah Saw. mendatangi Abu Bakar yang sedang tidur. Beliau membangunkannya dan berkata,
“Kau telah mendapat izin untuk hijrah.”
Aisyah ra. menuturkan ketika mendengar kabar itu, raut muka Abu Bakar berbinar-binar bahagia. Kemudian, keduanya berangkat meninggalkan Makkah hingga masuk ke sebuah gua.
Anas ra. meriwayatkan bahwa saat itu Abu Bakar berkata kepada Nabi Saw.,
“Kita sekarang ada di gua. Andai saja seseorang dari mereka melihat ujung kaki kita, pasti kita ketahuan.”
Nabi Saw. bersabda,
“Abu Bakar, jangan sangka kita hanya berdua, karena yang ketiga adalah Allah.”
Rasulullah Saw. bersabda,
“Tak seorang pun bagiku yang lebih mulia selain Abu Bakar. Ia menolongku dengan jiwa dan hartanya, dan ia menikahkanku kepada putrinya.”
Pelindung Nabi dalam Medan Perang
Para sejarahwan bersepakat bahwa Abu Bakar al-Shiddiq ra. tidak pernah bersengketa dengan Rasulullah Saw. dalam semua urusan.
Ketika meletus Perang Badar, Abu Bakar selalu mendampingi Rasulullah Saw. dan melindungi beliau dari serangan musuh. Ibn Ishaq meriwayatkan bahwa ketika kaum Muslim terdesak dalam peperangan itu, Rasulullah bermunajat
“Ya Allah, aku menghendaki janji-Mu. Ya Allah, jika Engkau berkehendak lain maka setelah hari ini Engkau tidak lagi disembah.”
Abu Bakar ra. memegang tangan beliau dan berkata,
“Cukup wahai Rasulullah, engkau mendesak Tuhanmu. Sungguh Allah akan memenuhi apa yang Dia janjikan.”
Abu Bakar ikut serta dalam Perang Tabuk bersama Rasulullah Saw., dan juga pada Perang Khaibar. Ia pun termasuk di antara beberapa orang sahabat yang kukuh melindungi Rasulullah Saw. dalam Perang Uhud ketika sebagian Muslim meninggalkan medan perang. Keadaan yang nyaris sama terjadi dalam Perang Hunain. Namun demikian, mereka berhasil menguasai keadaan dan berbalik menjadi pihak yang menang.(St.Diyar)
Referensi:Muhammad Raji Hasan Kinas, Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi, 2012
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
