SURAU.CO – Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Islam sebagai agama yang sempurna memberikan penghargaan yang tinggi terhadap ilmu dan para penuntutnya. Ia tidak hanya memerintahkan kaum lelaki untuk menuntut ilmu, tetapi juga kaum wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hal ini. Dalam konteks ilmu syar’i, yakni ilmu agama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, wanita memiliki peran yang sangat penting karena dari merekalah lahir generasi penerus umat. Karenanya, pembahasan tentang wanita dan kewajiban menuntut ilmu syar’i sangat relevan dalam membangun keluarga dan masyarakat Islam yang kokoh.
Kedudukan Ilmu dalam Islam
Islam menjadikan ilmu sebagai landasan dan cahaya dalam kehidupan seorang Muslim. Banyak ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW yang menunjukkan tingginya derajat ilmu. Allah SWT berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menunjukkan bahwa kedudukan orang yang berilmu, baik laki-laki maupun perempuan, berada pada derajat yang lebih tinggi. Bahkan ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW adalah perintah membaca:
“Iqra’ bismi rabbika alladzi khalaq…” (QS. Al-‘Alaq: 1)
Perintah membaca dan belajar ini tidak ditujukan kepada kaum lelaki saja, tetapi ditujukan kepada seluruh manusia.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Sebagian ulama menjelaskan bahwa kata Muslim dalam hadis ini mencakup lelaki dan perempuan. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi seorang wanita untuk meninggalkan kewajiban menuntut ilmu.
Mengapa Wanita Wajib Menuntut Ilmu Syar’i?
a. Kerana Menjaga Aqidah dan Ibadahnya
Setiap Muslimah wajib mengetahui dan memahami aqidah yang benar agar tidak terjerumus dalam kesesatan. Ia juga wajib memahami tata cara ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya. Tanpa ilmu, seseorang dapat salah dalam beramal, bahkan bisa terjerumus dalam kemaksiatan tanpa disadari.
b. Untuk Menjadi Ibu dan Pendidik Pertama Anak
Wanita yang menjadi ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ia adalah pendidik utama yang mengajarkan tauhid, akhlak, dan adab kepada anak sejak dini. Jika seorang ibu tidak memiliki ilmu syar’i, maka ia akan kesulitan mendidik anak sesuai ajaran Islam. Pepatah Arab menyebutkan:
“Al-ummu madrasatun, idza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq.”
“Ibu adalah sekolah pertama; jika kamu mempersiapkannya, maka kamu telah mempersiapkan generasi yang baik.”
c. Menjaga Diri dari Penyimpangan Zaman
Di era globalisasi dan digital saat ini, begitu banyak informasi yang salah, perilaku yang menyimpang, bahkan paham-paham yang bertentangan dengan ajaran Islam. Wanita yang memiliki ilmu syar’i akan mampu membentengi diri dari ideologi sesat, feminisme ekstrem, liberalisme agama, dan gaya hidup yang bertentangan dengan syariat.
d. Sebagai Istri yang Shalihah
Wanita yang memahami ilmu agama akan menjadi istri shalihah yang menjalankan kewajiban terhadap Allah dan suaminya. Ia akan menjaga kehormatan, ketaatan, dan tanggung jawab rumah tangga dengan penuh kesadaran iman.
Ilmu yang Wajib Dipelajari Wanita
Ilmu syar’i terdiri dari beberapa cabang utama yang wajib dipelajari oleh Muslimah, di antaranya:
a. Ilmu Aqidah (Tauhid)
Memahami tentang Allah, sifat-sifat-Nya, malaikat, kitab-kitab, para nabi, hari akhir, dan takdir. Aqidah adalah pondasi agama. Tanpa aqidah yang benar, amal seorang Muslim tidak akan diterima.
b. Ilmu Fiqih (Ibadah dan Muamalah)
Fiqih mencakup tata cara ibadah seperti wudhu, shalat, puasa, zakat, haji, serta hukum-hukum tentang pernikahan, perceraian, haid, nifas, dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari.
c. Ilmu Akhlak
Ilmu tentang bagaimana berperilaku sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah. Termasuk adab kepada suami, orang tua, tetangga, dan sesama Muslim.
d. Ilmu Al-Qur’an dan Hadis
Setiap Muslimah dituntut untuk mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, memahami maknanya, dan mengamalkannya. Ilmu hadis juga penting untuk mengetahui sabda dan sunnah Rasulullah SAW.
Teladan Para Wanita Penuntut Ilmu dalam Islam
Dalam sejarah Islam, banyak wanita yang menjadi ikon dalam keilmuan dan ketakwaan. Mereka menjadi teladan bagi Muslimah masa kini.
a. Aisyah radhiyallahu ‘anha
Aisyah adalah istri Rasulullah SAW yang terkenal cerdas dan memiliki banyak hafalan hadis. Beliau meriwayatkan lebih dari 2.200 hadis dan sering ditanya oleh para sahabat tentang ilmu fiqih dan akhlak.
b. Fatimah binti Rasulullah SAW
Fatimah dikenal bukan hanya karena kesederhanaannya, tetapi juga karena kedekatannya dengan ilmu agama. Beliau merupakan wanita yang sabar dan berpegang teguh pada agama.
c. Asma binti Abu Bakar
Wanita mulia yang dikenal karena keberanian, kecerdasan, dan keteguhannya dalam agama. Ia mendapatkan ilmu langsung dari Rasulullah dan ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
d. Ummu Salamah
Salah satu istri Nabi SAW yang terkenal dengan kecerdasan dan kebijaksanaannya. Ia sering memberikan fatwa kepada para sahabat setelah Rasulullah wafat.
Tantangan Wanita dalam Menuntut Ilmu Zaman Kini
a. Kurangnya Dukungan Lingkungan atau Keluarga
Sebagian wanita masih mengalami keterbatasan akses dalam menuntut ilmu agama akibat kurangnya dukungan dari keluarga atau suami.
b. Kesibukan Rumah Tangga
Tugas sebagai ibu rumah tangga, mengurus anak, dan pekerjaan lainnya sering membuat wanita kesulitan meluangkan waktu untuk belajar agama.
c. Pengaruh Media dan Gaya Hidup
Media sosial, hiburan duniawi, dan gaya hidup modern sering membuat wanita terlena dan lupa akan kewajiban menuntut ilmu agama.
6. Solusi untuk Wanita Modern Menuntut Ilmu Syar’i
a. Mengatur Waktu dengan Baik
Wanita dapat membagi waktu antara rumah tangga dan belajar. Misalnya setelah shalat Subuh atau saat anak-anak tidur.
b. Mengikuti Kajian Online dan Offline
Sekarang banyak tersedia kajian Islam di masjid maupun platform digital seperti YouTube, Zoom, dan podcast.
c. Memiliki Niat yang Lurus
Niat menuntut ilmu adalah untuk mencari ridha Allah, bukan karena popularitas atau pujian manusia.
d. Berdiskusi dengan Suami atau Keluarga
Komunikasikan keinginan untuk belajar agama agar mendapat dukungan moral, waktu, dan fasilitas.
Penutup
Islam memberikan kedudukan mulia kepada wanita, bukan hanya sebagai ibu dan istri, tetapi juga sebagai penuntut ilmu dan pendidik generasi. Menuntut ilmu syar’i adalah kewajiban yang mulia dan tidak boleh diabaikan. Wanita yang berilmu akan melahirkan generasi rabbani, membangun rumah tangga sakinah, dan menjadi cahaya bagi masyarakat. Karena itu, setiap Muslimah hendaknya menjadikan menuntut ilmu sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari.
Semoga Allah menjadikan para wanita Muslim sebagai hamba-Nya yang berilmu, beramal, dan berakhlak mulia. Aamiin.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
