Kalam
Beranda » Berita » Adab ad-Dunya wa ad-Din: Panduan Imam al-Mawardi untuk Hidup Seimbang

Adab ad-Dunya wa ad-Din: Panduan Imam al-Mawardi untuk Hidup Seimbang

SURAU.CO. Kitab Adab ad-Dunya wa ad-Din karya Imam al-Mawardi adalah kitab monumental dalam khazanah Islam klasik. Karya ini tidak hanya membahas tata krama, tetapi menuntun manusia membangun keseimbangan antara urusan dunia dan agama.

Menurut al-Mawardi, Meraih kebahagiaan sejati tidak cukup  dengan ilmu atau amal semata. Ia lahir dari adab yang menuntun keduanya. Adab menjadi penyeimbang antara jasmani dan ruhani, dunia dan akhirat. Tanpa adab, ilmu kehilangan cahaya, dan amal kehilangan makna.

Identitas Kitab

Judul: Adab ad-Dunya wa ad-Din
Terjemah: Hidup Indah dan Berkah dengan Etika Islam
Penulis: Imam Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardi
Penerbit: Dar al-Fikr, Beirut – Lebanon/Alifia Books
Jumlah Halaman: ±280 halaman
Kategori: Akhlak, Tasawuf, dan Etika Islam

Sejarah Penerbitan Adab ad-Dunya wa ad-Din

Adab ad-Dunya wa ad-Din telah mengalami perjalanan panjang dalam sejarah penerbitan. Kitab ini dicetak di berbagai tempat, mulai dari Mesir hingga Eropa. Di Mesir, percetakan al-Amiriyah pernah menerbitkannya dan menjadikannya buku pegangan di madrasah tsanawiyyah. Beberapa istilah dan pembahasannya pun disesuaikan agar lebih mudah dipahami kalangan pelajar.

Naskah manuskrip kitab ini tersimpan di perpustakaan besar dunia—mulai dari Berlin, Museum Britania, al-Qarawiyyin di Fez, Mosul, Escorial di Spanyol, hingga India. Kitab ini dikenal dengan dua nama: Adab ad-Dunya wa ad-Din dan al-Bughyah al-‘Ulya fi Adabi ad-Dunya wa ad-Din. Nama pertama kemudian lebih populer dan menjadi rujukan utama para ulama serta pelajar Muslim.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Secara isi, kitab ini mencerminkan keluasan ilmu dan kebijaksanaan Imam al-Mawardi. Beliau memadukan dalil al-Qur’an dan hadis dengan hikmah para pujangga, pandangan ahli bahasa, serta untaian sastra yang indah. Dalam muqaddimahnya, beliau menjelaskan bahwa kitab ini disusun untuk memadukan fiqh dan adab agar mudah dipahami tanpa kehilangan kedalaman makna. Setiap pembahasan disusun sistematis—dimulai dari nash, diikuti penjelasan rasional, lalu ditutup dengan kisah dan syair sarat hikmah.

Keistimewaan dan Pembahasan dalam Kitab

Keistimewaan Adab ad-Dunya wa ad-Din terletak pada keluasan ilmu yang dihimpunnya. Imam al-Mawardi tidak terpaku pada satu disiplin, melainkan merangkul berbagai bidang seperti akhlak, fikih sosial, hingga filsafat moral. Dalam salah satu bagiannya, beliau menulis, “Sesungguhnya hati akan merasa senang dengan beragam cabang ilmu, dan akan bosan bila hanya terpaku pada satu bidang.” Dari prinsip itulah kitab ini hidup—menjadi dinamis, kaya wawasan, dan tetap relevan lintas zaman.

Isi kitab Adab ad-Dunya wa ad-Din

  1. Fadhl al-‘Aql wa Dzamm al-Hawa (Keutamaan Akal dan Celaan Hawa Nafsu)
  2. Adab al-‘Ilm (Etika dalam Menuntut Ilmu)
  3. Adab ad-Din (Etika Beragama)
  4. Adab ad-Dunya (Etika dalam Kehidupan Dunia)
  5. Adab an-Nafs (Etika terhadap Diri Sendiri)

Setiap bab dalam Adab ad-Dunya wa ad-Din menawarkan panduan praktis untuk menjalani kehidupan beragama sekaligus bermasyarakat. Imam al-Mawardi menggambarkan akal dan adab sebagai dua sayap kehidupan: akal menuntun manusia mengenal kebenaran, sementara adab memastikan kebenaran itu melahirkan kebajikan.

Dalam bab Adab al-‘Ilm, beliau menekankan pentingnya niat yang ikhlas, kerendahan hati, serta penghormatan kepada guru sebagai fondasi pencarian ilmu. Pada Adab ad-Din, beliau menguraikan keseimbangan antara ibadah lahir dan batin, sedangkan dalam Adab ad-Dunya, beliau menunjukkan cara seorang Muslim berinteraksi dengan masyarakat secara adil dan bermartabat. Melalui setiap pembahasan, Imam al-Mawardi menegaskan bahwa keseimbangan antara kesibukan duniawi dan ketenangan rohani adalah kunci menuju hidup yang utuh dan beradab.

Gaya Bahasa dan Relevansi Kitab

Adab ad-Dunya wa ad-Din bukan sekadar kitab akhlak, melainkan juga karya sastra Arab klasik yang indah dan bernilai tinggi. Gaya bahasanya lembut, berirama, dan penuh hikmah. Imam al-Mawardi tidak hanya mengajarkan adab secara normatif, tetapi juga menumbuhkan rasa estetika dan kepekaan moral dalam diri pembaca. Ia menunjukkan bahwa agama bukan hanya kumpulan aturan ibadah, melainkan seni hidup yang menghadirkan harmoni antara akal, hati, dan amal.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Membaca karya ini membuat kita memahami bahwa etika bukan pelengkap ilmu, melainkan ruh dari segala amal. Ketika ilmu kehilangan adab, lahirlah kekacauan; ketika dunia dijalani tanpa keseimbangan spiritual, muncullah kehampaan. Imam al-Mawardi menegaskan bahwa adab adalah mahkota orang beriman sekaligus kunci kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.

Kitab ini layak dibaca oleh siapa pun yang ingin memahami keindahan Islam dari sisi akhlak. Ia bukan hanya teks klasik untuk ulama, tetapi juga cermin bagi generasi modern yang haus nilai moral di tengah derasnya arus teknologi dan gaya hidup materialistik. Melalui karyanya, Imam al-Mawardi berpesan lembut namun tegas: “Dunia bukan tujuan, melainkan ladang amal. Adab adalah jalan menuju kebahagiaan yang hakiki.” (kareemustofa)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement