Ibadah
Beranda » Berita » Rahasia Keutamaan Sholat Dzuhur dalam Hadis Rasulullah

Rahasia Keutamaan Sholat Dzuhur dalam Hadis Rasulullah

Gambar Seorang Sedang Sholat
Gambar Seorang Sedang Sholat

SURAU.CO – Sholat Dzuhur adalah salah satu dari lima sholat wajib yang Allah perintahkan kepada umat Islam. Sholat Dzuhur, bentuk istirahat rohani yang membawa ketenangan hati dan limpahan pahala bagi yang melaksanakannya dengan ikhlas.

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa waktu Dzuhur adalah salah satu waktu yang penuh berkah. Imam Muslim meriwayatkan dalam sebuah hadis, Nabi bersabda:

“Waktu yang paling disukai Allah adalah ketika seorang hamba menunaikan shalat di awal waktunya.” (HR.Muslim).

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menunaikan shalat Dzuhur tepat pada waktunya. Di saat matahari mulai tergelincir, suhu udara mulai menurun, dan aktivitas dunia sedang padat-padatnya, shalat Dzuhur menjadi momen untuk menenangkan diri. Melalui doa ini, seorang muslim belajar menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Ia menyadari bahwa kesibukan bukanlah alasan untuk melupakan Allah. Justru di tengah kesibukan, doa menjadi bentuk pengingat bahwa semua urusan dunia sejatinya milik Allah.

Sholat di Saat Panas Terik, Tanda Keteguhan Iman

Ada keutamaan tersendiri bagi orang yang tetap melaksanakan sholat Dzuhur meski dalam kondisi panas terik. Rasulullah SAW bersabda:

Kitab Minhajul Abidin

“Laksanakanlah shalat (Dzuhur) ketika cuaca telah sejuk, karena panas yang sangat berasal dari hembusan api neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini mengingatkan bahwa panas terik bukan sekadar fenomena alam, tetapi juga mengingatkan akan panasnya api neraka. Maka, ketika seseorang tetap bersemangat menunaikan shalat Dzuhur meski cuaca terik, hal itu menunjukkan keteguhan imannya. Ia rela meninggalkan kenyamanan demi memenuhi panggilan Allah. Dalam pandangan Islam, pengorbanan kecil seperti ini sangat bernilai besar di sisi-Nya.

Penghapus Dosa dan Penyejuk Hati

Setiap sholat memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa, begitu pula sholat Dzuhur. Rasulullah SAW bersabda:

Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, menjadi penghapus dosa-dosa di antara keduanya selama dosa besar dijauhi. (HR.Muslim).

Artinya, sholat Dzuhur menjadi bagian dari rangkaian ibadah harian yang Allah jadikan sebagai pembersih jiwa. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak lepas dari kesalahan kecil—baik perkataan, pandangan, maupun tindakan. Namun, setiap kali ia menegakkan sholat, dosa-dosa kecil itu dihapuskan. Sholat Dzuhur yang berada di tengah hari, menjadi penyejuk hati yang menghapus kepenatan dan mengingatkan bahwa rahmat Allah selalu terbuka bagi hamba-Nya yang bertaubat.

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menegaskan keutamaan shalat Dzuhur di saat panas dengan pahala yang luar biasa. Beliau bersabda:

Barang siapa yang menunggu waktu Dzuhur hingga cuaca menjadi sejuk lalu ia sholat, maka pahalanya seperti orang yang berkorban. (HR.Ahmad).

Hadis ini menunjukkan bahwa melaksanakan shalat Dzuhur pada waktu yang tepat dan dengan penuh kesadaran memiliki nilai besar di sisi Allah. Pahalanya disamakan dengan pahala berkurban, sebuah ibadah yang sangat agung dalam Islam. Ini menunjukkan bahwa shalat Dzuhur bukanlah sekedar rutinitas, tetapi ladang pahala yang terbuka lebar bagi siapa pun yang mengerjakannya dengan penuh cinta kepada Allah.

Waktu untuk Merenung dan Mendekatkan Diri

Selain keutamaan spiritual, sholat Dzuhur juga memiliki makna psikologis. Di tengah aktivitas yang padat, sholat ini menjadi jeda untuk menenangkan pikiran. Seseorang yang berhenti sejenak dari rutinitas sehari-hari dan menghadap Allah akan merasakan ketenangan batin. Dalam diamnya rukuk dan sujud, hati beristirahat dari hiruk-pikuk dunia. Ia menikmati nikmat Allah, memperbaiki niat, dan menata kembali langkah hidup.

Inilah salah satu keindahan Islam: di tengah kesibukan manusia, Allah memberikan waktu khusus agar hamba-Nya bisa kembali kepada-Nya. Sholat Dzuhur menjadi jembatan untuk menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara tubuh dan jiwa.

Kitab Taisirul Khallaq

Meneladani Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam menjaga shalat Dzuhur. Beliau tidak hanya mengerjakannya tepat waktu, tetapi juga melakukannya dengan penuh kekhusyukan. Dalam banyak sejarah disebutkan bahwa beliau sering memperpanjang bacaan sholat Dzuhur dibandingkan dengan sholat lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah sangat memuliakan waktu Dzuhur, karena di waktu tersebut banyak orang lalai.

Dengan meneladani beliau, umat Islam diajak untuk tetap teguh menjalankan shalat Dzuhur meski sibuk, meski lelah, atau meski berada di tengah pekerjaan. Keteguhan ini adalah bukti cinta kepada Allah dan tanda bahwa iman masih hidup di dalam hati.

Di saat ketika dunia sibuk, sholat Dzuhur menjadi momen istimewa bagi seorang mukmin untuk kembali mengingat Tuhannya. Rasulullah SAW telah menunjukkan bahwa siapa pun yang menjalankan shalat Dzuhur dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan ketenangan, keberkahan, dan pahala besar.

Oleh karena itu, jangan biarkan kesibukan dunia membuat kita lalai. Saat adzan Dzuhur berkumandang, tinggalkanlah urusan dunia. Berdirilah di hadapan Allah dengan hati yang ikhlas. Sebab, di balik setiap rakaat Dzuhur yang kita tegakkan, tersimpan ketenangan yang tidak bisa dibeli oleh apa pun di dunia ini.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement