Khazanah
Beranda » Berita » Mati Dua Kali, Hidup Dua Kali

Mati Dua Kali, Hidup Dua Kali

hidup dua kali
hidup dua kali, mati dua kali
DAFTAR ISI

SURAU.CO. Merujuk kepada Al Qur’an bahwa kematian kita sebanyak dua kali, kemudian hidup dua kali. Berbicara tentang Alam Akhirat, mungkin lebih lengkap ada gambarannya dapat kita mulai dari pemahaman kita tentang adanya hukum tasbih dalam bentuk evolusi maupun revolusi.

Evolusi

Demikian juga pada diri kita, tunduk pada perubahan progresif ini, dari mati menjadi hidup, kemudian mati dan kemudian hidup kembali.

‎اِنَّ اللّٰهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوٰىۗ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّۗ ذٰلِكُمُ اللّٰهُ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ

Sesungguhnya Allah yang menumbuhkan butir (padi-padian) dan biji (buah-buahan). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) Allah. Maka, bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Al-An’am:95)

‎يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ ۢ بَهِيْجٍ

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) KEBANGKITAN, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu segumpal darah, lalu segumpal daging, baik kejadiannya sempurna maupun tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu (tanda kekuasaan Kami dalam penciptaan). Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi, lalu (Kami memeliharamu) hingga kamu mencapai usia dewasa. Di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) yang dikembalikan ke umur yang sangat tua sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya (pikun). Kamu lihat bumi itu kering. Jika Kami turunkan air (hujan) di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta menumbuhkan berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah, QS al-Hajj:5.

Tahapan-tahapan evolusi ini dapat kita lihat pada ayat berikut :

‎مَا لَكُمْ لَا تَرْجُوْنَ لِلّٰهِ وَقَارً
‎وَقَدْ خَلَقَكُمْ اَطْوَارًا

Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah?
Padahal, sungguh, Dia telah menciptakanmu dalam beberapa tahapan (Nuh:13-14)

Qiyamah

Dalam proses evolusi inilah kita mengenal istilah “Yaumil Qiyamah”. Untuk memahami secara utuh istilah”Kiamat” ini dapat kita lihat pada Surah al-Qiyamah :

Tips Bisnis Berkah: Cara Efektif Menghindari Syubhat dalam Transaksi Modern

‎لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ
‎وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ
‎اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗۗ
‎بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ
‎بَلْ يُرِيْدُ الْاِنْسَانُ لِيَفْجُرَ اَمَامَهٗۚ
‎يَسْـَٔلُ اَيَّانَ يَوْمُ الْقِيٰمَةِ
‎فَاِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ
‎وَخَسَفَ الْقَمَر
‎وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙ
‎يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚ
‎كَلَّا لَا وَزَرَ
‎اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ࣙالْمُسْتَقَرُّۗ
‎يُنَبَّؤُا الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ ۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَۗ
‎بَلِ الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙ
‎وَّلَوْ اَلْقٰى مَعَاذِيْرَهٗۗ

Aku bersumpah demi YAUMIL QIYAMAH
Aku bersumpah demi jiwa yang sangat menyesali (dirinya sendiri).
Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?
Tentu, (bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.
Akan tetapi, manusia hendak berbuat maksiat terus-menerus.
Dia bertanya, “Kapankah HARI QIYAMAH itu?”
Apabila mata terbelalak (ketakutan),
bulan pun telah hilang cahayanya,
serta matahari dan bulan dikumpulkan,
pada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?”
Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung.
(Hanya) kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu.
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dia kerjakan dan apa yang telah dia lalaikan.
Bahkan, manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri
walaupun dia mengemukakan alasan-alasan (al-Qiyamah:1-15)

Kata “Qiyamah” yang terambil dari hurif dasar ق-ي-م yang merujuk pada makna penilaian, penaksiran untuk menentukan nilai yang pasti atau membangun sesuatu/hal agar memiliki nilai yang pasti. Sedangkan mulai hancurnya kosmos itu sendiri yang kita fahami sebagai “kiamat” ada istilah tersendiri yaitu as-sa’ah (السعاة).

Kata as-Sa’ah merujuk pada dua makna yaitu kontinuitas atau berlanjutnya sesuatu itu sendiri dan berlalunya atau keheningan yang melewati.

‎يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

Romantisme Rumah Tangga Rosululloh SAW

(yaitu) hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit. Mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa (QS Ibrahim:48).

‎وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ

Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu” (QS az-Zumar:68)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement