Judi online telah menjadi fenomena global yang meresahkan, menjebak jutaan individu dalam pusaran adiksi yang merusak. Lebih dari sekadar kerugian finansial, kecanduan judi online menimbulkan dampak destruktif pada kesehatan mental seseorang. Artikel ini akan mengupas tuntas bahaya judi online dari tinjauan medis dan perspektif Islam, serta mengidentifikasi gejala dan langkah-langkah penanganan yang efektif.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan data yang mengejutkan. Pada kuartal pertama 2024, perputaran uang judi online di Indonesia mencapai angka fantastis, yaitu Rp100 triliun. Angka ini melonjak tajam dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp327 triliun. Data ini menunjukkan bahwa judi online bukan lagi sekadar hiburan semata, melainkan telah menjadi masalah sosial yang serius dan membutuhkan perhatian mendesak dari berbagai pihak.
Lebih lanjut, korban judi online tidak mengenal batasan usia maupun status sosial. Banyak individu dari berbagai latar belakang terjerat dalam lingkaran setan ini. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga ibu rumah tangga, tidak sedikit yang menjadi korban dan mengalami kerugian besar, baik secara finansial maupun psikologis. Tingginya aksesibilitas terhadap platform judi online melalui perangkat seluler turut memperparah kondisi ini, memungkinkan siapa saja untuk terlibat kapan saja dan di mana saja.
Dampak Judi Online terhadap Kesehatan Mental: Tinjauan Medis
Secara medis, kecanduan judi online dikategorikan sebagai gangguan perilaku atau impulse control disorder, mirip dengan kecanduan narkoba atau alkohol. Ketika seseorang terlibat dalam aktivitas judi, otak melepaskan dopamin, neurotransmitter yang bertanggung jawab atas sensasi kesenangan dan penghargaan. Pelepasan dopamin ini menciptakan “hadiah” internal yang memotivasi individu untuk terus berjudi, bahkan saat mengalami kerugian.
Seiring waktu, otak menjadi terbiasa dengan tingkat dopamin yang tinggi, sehingga membutuhkan dosis yang lebih besar untuk mencapai efek yang sama. Inilah yang menjelaskan mengapa pecandu judi online sulit berhenti meskipun tahu dampak negatifnya. Mereka terus mengejar “sensasi kemenangan” yang sebenarnya jarang sekali datang.
Dampak negatif pada kesehatan mental sangat beragam dan serius, meliputi:
-
Stres dan Kecemasan Tinggi: Pecandu judi online seringkali mengalami tingkat stres dan kecemasan yang ekstrem. Tekanan untuk menutupi hutang, ketakutan akan kehilangan segalanya, dan perasaan bersalah terus menghantui mereka. Pikiran mereka dipenuhi dengan bagaimana mendapatkan uang untuk berjudi atau bagaimana mengembalikan uang yang telah hilang.
-
Depresi: Kekalahan beruntun dan akumulasi masalah finansial dapat memicu depresi parah. Penderita merasa putus asa, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, serta mengalami gangguan tidur dan nafsu makan. Dalam kasus yang ekstrem, depresi ini dapat mengarah pada ide bunuh diri.
-
Gangguan Tidur: Kecemasan dan pikiran yang terus berputar tentang judi seringkali menyebabkan insomnia atau gangguan tidur lainnya. Kurang tidur memperburuk kondisi mental, membuat individu lebih mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, dan semakin terjerumus dalam lingkaran setan judi.
-
Isolasi Sosial: Pecandu judi online cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka mungkin merasa malu atau bersalah, sehingga menghindari interaksi dengan teman dan keluarga. Hubungan pribadi menjadi renggang atau bahkan rusak karena perilaku adiktif ini.
-
Perilaku Impulsif dan Agresif: Ketergantungan pada judi dapat meningkatkan perilaku impulsif dan agresif. Frustrasi akibat kekalahan atau tekanan finansial dapat membuat mereka mudah marah, tidak sabar, dan bertindak tanpa berpikir panjang. Ini tentu merusak hubungan dengan orang sekitar.
-
Gangguan Konsentrasi dan Produktivitas: Pikiran yang selalu terfokus pada judi mengganggu kemampuan berkonsentrasi pada pekerjaan atau studi. Produktivitas menurun drastis, menyebabkan masalah di tempat kerja atau penurunan prestasi akademik.
-
Penyalahgunaan Zat Lain: Beberapa pecandu judi online mungkin mencari pelarian atau cara untuk mengatasi stres mereka dengan menyalahgunakan alkohol atau narkoba. Ini hanya menambah kompleksitas masalah dan memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Judi Online dalam Perspektif Islam: Haram dan Penuh Bahaya
Islam dengan tegas mengharamkan segala bentuk perjudian, termasuk judi online. Al-Qur’an dan Hadis secara eksplisit melarang praktik ini karena membawa lebih banyak mudarat (kerugian) daripada manfaat.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ma’idah ayat 90:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa judi adalah perbuatan setan yang harus dijauhi oleh umat Muslim. Larangan ini bukan tanpa alasan. Islam adalah agama yang mengedepankan kemaslahatan umat dan melindungi individu dari hal-hal yang dapat merusak diri, keluarga, dan masyarakat.
Beberapa alasan mengapa judi diharamkan dalam Islam antara lain:
-
Merusak Akal dan Harta: Judi dapat membutakan akal sehat seseorang, mendorong mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan uang, termasuk mencuri atau berhutang. Harta yang diperoleh dari judi juga tidak berkah dan cenderung cepat habis.
-
Menimbulkan Permusuhan dan Kebencian: Kekalahan dalam judi seringkali menimbulkan perasaan dendam, permusuhan, dan kebencian antarindividu. Ini merusak tali silaturahmi dan memicu konflik sosial.
-
Melalaikan dari Kewajiban Agama: Pecandu judi cenderung melupakan kewajiban agamanya, seperti salat, puasa, dan zakat. Mereka terlarut dalam kesenangan duniawi yang semu dan mengabaikan akhirat.
-
Menjerumuskan pada Kemiskinan: Banyak keluarga hancur dan jatuh miskin akibat kepala keluarga yang kecanduan judi. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi.
-
Sumber Kekejian dan Dosa: Judi membuka pintu bagi dosa-dosa lain, seperti kebohongan, penipuan, dan bahkan kekerasan.
-
Membuat Ketergantungan: Sifat adiktif judi membuat seseorang sulit lepas darinya, bahkan jika ia menyadari dampak buruknya.
Langkah-langkah Penanganan Kecanduan Judi Online
Mengatasi kecanduan judi online memerlukan tekad kuat dan dukungan dari berbagai pihak. Berikut adalah beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan:
-
Mengakui Masalah: Langkah pertama yang paling krusial adalah mengakui bahwa Anda memiliki masalah kecanduan judi online. Penerimaan diri ini menjadi fondasi untuk perubahan.
-
Mencari Dukungan Profesional: Konsultasi dengan psikolog, psikiater, atau terapis adalah langkah penting. Profesional kesehatan mental dapat memberikan diagnosis akurat dan merancang rencana terapi yang sesuai, seperti terapi perilaku kognitif (CBT).
-
Terapi Individu dan Kelompok: Terapi individu membantu pecandu memahami akar masalah dan mengembangkan strategi koping. Terapi kelompok, seperti Gamblers Anonymous (GA), memberikan dukungan emosional dari individu lain yang mengalami masalah serupa.
-
Blokir Akses ke Situs Judi: Secara teknis, blokir semua akses ke situs judi online dari perangkat Anda. Hapus aplikasi judi dan minta bantuan keluarga atau teman untuk mengawasi penggunaan internet Anda.
-
Mengelola Keuangan dengan Bijak: Serahkan pengelolaan keuangan kepada orang yang dipercaya untuk sementara waktu. Ini membantu mencegah Anda menggunakan uang untuk berjudi dan memulai proses pemulihan finansial.
-
Mencari Hobi dan Aktivitas Positif: Alihkan energi dan waktu yang biasanya dihabiskan untuk berjudi ke hobi atau aktivitas positif yang bermanfaat. Olahraga, membaca, seni, atau bergabung dengan komunitas sosial dapat membantu.
-
Pendekatan Spiritual dan Agama: Bagi umat Muslim, memperdalam pemahaman agama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dapat menjadi kekuatan besar untuk melawan kecanduan. Memohon ampunan, memperbanyak ibadah, dan mencari nasihat dari ulama atau pemuka agama sangat dianjurkan.
-
Dukungan Keluarga dan Teman: Keluarga dan teman memiliki peran vital dalam proses pemulihan. Berikan dukungan moral, dorongan, dan pemahaman tanpa menghakimi. Jaga komunikasi yang terbuka dan jujur.
Kesimpulan
Kecanduan judi online adalah ancaman nyata yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang, baik secara finansial maupun mental. Dari perspektif medis, ia adalah gangguan perilaku serius, sementara dalam Islam, ia adalah dosa besar yang membawa banyak kerusakan. Penting bagi individu yang terjebak dalam lingkaran ini untuk segera mencari bantuan dan dukungan. Dengan tekad kuat, dukungan profesional, serta landasan spiritual yang kokoh, pemulihan dari kecanduan judi online adalah hal yang mungkin dicapai. Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya ini dan bersama-sama memerangi epidemi judi online demi masa depan yang lebih baik.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
