Fitnah Dajjal merupakan salah satu ujian terbesar yang akan dihadapi umat manusia menjelang hari kiamat. Kedatangan Dajjal adalah tanda besar hari kiamat yang disebut oleh Rasulullah SAW sebagai cobaan terberat sepanjang sejarah. Tidak ada fitnah, sejak diciptakannya Nabi Adam hingga hari kiamat, yang lebih dahsyat daripada fitnah Dajjal. Oleh karena itu, setiap Muslim wajib mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyipakan Amalan Penyelamat Fitnah Dajjal. Persiapan ini tidak hanya berkaitan dengan pemahaman tentang Dajjal, tetapi juga dengan mengamalkan perbuatan-perbuatan baik yang dapat membentengi diri dari tipu dayanya.
Dajjal: Ujian Iman yang Tak Tertandingi
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya hari kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal.” (HR Muslim)
Hadis ini menegaskan betapa dahsyatnya fitnah yang akan dibawa Dajjal. Ia akan datang dengan membawa hal-hal yang menyerupai kebenaran, seperti kemampuan menghidupkan orang mati (atas izin Allah), menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, dan membawa surga serta neraka. Namun, semua itu hanyalah tipuan untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Surga yang dibawanya sebenarnya adalah neraka, dan neraka yang dibawanya adalah surga. Hanya dengan iman yang kuat dan pemahaman agama yang mendalam, seseorang dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil.
Amalan-amalan Penyelamat dari Fitnah Dajjal
Para ulama dan hadis Nabi SAW telah menggariskan beberapa amalan penting yang dapat menjadi benteng bagi seorang Muslim dari fitnah Dajjal. Amalan-amalan ini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung di akhir zaman, tetapi juga meningkatkan kualitas ibadah dan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menjaga Iman dan Bertakwa kepada Allah SWT
Landasan utama untuk selamat dari fitnah Dajjal adalah iman yang kokoh dan taqwa yang mendalam. Iman adalah keyakinan yang tertanam kuat di hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan. Taqwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan iman dan taqwa, seorang Muslim akan senantiasa berlindung kepada Allah dan tidak mudah terperdaya oleh tipuan Dajjal. Ini adalah fondasi terpenting.
2. Membaca dan Menghafal Ayat-ayat Awal Surah Al-Kahfi
Salah satu amalan yang paling sering disebut dalam hadis sebagai pelindung dari Dajjal adalah membaca dan menghafal sepuluh ayat pertama dari Surah Al-Kahfi. Dalam riwayat Muslim, disebutkan:
“Barangsiapa hafal sepuluh ayat pertama dari surah Al Kahfi, maka ia akan dilindungi dari (kejahatan) Dajjal.” (HR Muslim)
Mengapa Surah Al-Kahfi? Surah ini mengandung kisah-kisah penuh hikmah tentang ujian iman, kesabaran, dan kekuasaan Allah, seperti kisah Ashabul Kahfi, dua pemilik kebun, Nabi Musa dan Khidir, serta Dzulqarnain. Memahami dan mengamalkan isi surah ini dapat memperkuat iman dan memberikan pemahaman tentang hakikat dunia. Dianjurkan pula membaca Surah Al-Kahfi secara rutin setiap hari Jumat.
3. Berlindung kepada Allah dari Fitnah Dajjal dalam Doa dan Salat
Rasulullah SAW senantiasa mengajarkan umatnya untuk berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal, terutama dalam setiap salat. Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca sebelum salam terakhir dalam salat.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Al Masih Ad Dajjal.” (HR Muslim)
Doa ini mencakup permohonan perlindungan dari berbagai bentuk fitnah, termasuk fitnah Dajjal. Membiasakan diri membaca doa ini menunjukkan kesadaran akan bahaya Dajjal dan ketergantungan penuh kepada Allah SWT.
4. Mempelajari dan Memahami Nama-nama Allah (Asmaul Husna) dan Sifat-sifat-Nya
Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan. Namun, ia memiliki banyak kekurangan fisik yang jelas menunjukkan bahwa ia bukanlah Tuhan. Ia buta sebelah matanya, tertulis di dahinya kata “kafir” (meskipun hanya bisa dibaca oleh orang beriman), dan tidak dapat memasuki kota Makkah dan Madinah. Allah SWT adalah Maha Sempurna, tidak buta, tidak memiliki kekurangan, dan tidak terhalang oleh apapun.
Memahami Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah yang Maha Sempurna akan membentengi seorang Muslim dari pengakuan palsu Dajjal. Sifat-sifat Allah yang Qayyum (Maha Berdiri Sendiri), Ahad (Maha Esa), dan Bashir (Maha Melihat) tidak mungkin dimiliki oleh makhluk seperti Dajjal.
5. Tetap Berada di Makkah atau Madinah (Jika Memungkinkan)
Dua kota suci, Makkah dan Madinah, adalah tempat yang haram dimasuki oleh Dajjal. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiada suatu negeri pun melainkan akan diinjak Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Tiada satu jalan pun dari jalan-jalan kota itu melainkan ada malaikat-malaikat yang berbaris menjaganya. Lalu Dajjal turun di tempat yang tanahnya berpasir di luar kota Madinah. Kemudian kota Madinah bergoncang tiga kali. Maka setiap orang kafir dan munafik keluar menuju kepadanya.” (HR Muslim)
Bagi mereka yang tinggal di Makkah atau Madinah, atau yang sedang berada di sana saat Dajjal datang, ini adalah perlindungan langsung dari Allah. Namun, ini tentu saja tidak berlaku untuk semua orang, dan amalan-amalan lain tetap menjadi prioritas.
6. Menjauhi Dajjal dan Segala Bentuk Fitnahnya
Ketika Dajjal muncul, umat Islam diperintahkan untuk menjauhinya sejauh mungkin. Rasulullah SAW menasihati:
“Barangsiapa mendengar (datangnya) Dajjal, maka hendaklah ia menjauh darinya. Demi Allah, seseorang mendatanginya dan dia menyangka dirinya beriman, lalu dia mengikutinya karena syubhat-syubhat yang dibawanya.” (HR Abu Dawud)
Ini menunjukkan bahwa daya tarik dan tipuan Dajjal begitu kuat, sehingga bahkan orang yang merasa beriman pun bisa terperdaya jika mendekatinya. Menjauhinya adalah langkah paling aman. Ini juga berlaku untuk menjauhi segala bentuk fitnah dan kemaksiatan yang menyerupai cara Dajjal menyesatkan umat.
7. Mencari Ilmu Agama dan Berpegang Teguh pada Sunnah Nabi
Ilmu agama adalah cahaya yang akan menerangi jalan seorang Muslim. Dengan ilmu, seseorang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang hak dan mana yang batil. Mempelajari Al-Quran dan Sunnah Nabi SAW secara mendalam akan memberikan bekal yang kuat untuk menghadapi berbagai ujian, termasuk fitnah Dajjal. Berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni akan menjadi pondasi yang tak tergoyahkan.
Pentingnya Persiapan Mental dan Spiritual
Fitnah Dajjal bukan hanya ujian fisik, tetapi yang terpenting adalah ujian mental dan spiritual. Dajjal akan bermain dengan emosi, kebutuhan, dan keyakinan manusia. Ia akan menawarkan kemewahan, kekuasaan, dan segala bentuk kesenangan duniawi sebagai imbalan atas kekafiran. Oleh karena itu, persiapan diri harus meliputi pembersihan hati dari sifat-sifat tercela seperti cinta dunia berlebihan, keserakahan, dan kemunafikan.
Memperbanyak zikir, membaca Al-Quran, berinfak, dan melakukan kebaikan lainnya adalah cara-cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semakin dekat seorang hamba kepada Rabb-nya, semakin kuat pula benteng imannya dari segala bentuk godaan dan fitnah.
Menghadapi fitnah Dajjal adalah tugas berat bagi umat Muslim. Namun, Allah SWT tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hamba-Nya. Dengan berpegang teguh pada ajaran Islam, memperkuat iman, mengamalkan sunnah Nabi, dan senantiasa memohon perlindungan kepada-Nya, insya Allah kita akan selamat dari ujian terbesar akhir zaman ini. Marilah kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk meningkatkan ketaatan dan mempersiapkan diri menghadapi hari-hari yang semakin dekat dengan kedatangan tanda-tanda besar kiamat.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
