Kesehatan
Beranda » Berita » Rahasia Bayi Sehat dan Cerdas: Dr. Zaidul Akbar Ungkap Peran Emosi Ibu Hamil Sebagai Warisan Janin

Rahasia Bayi Sehat dan Cerdas: Dr. Zaidul Akbar Ungkap Peran Emosi Ibu Hamil Sebagai Warisan Janin

Kehamilan adalah anugerah terbesar bagi setiap wanita. Selama sembilan bulan, calon ibu memikul tanggung jawab besar untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan buah hati dalam kandungannya. Banyak faktor yang dipercaya memengaruhi perkembangan janin, mulai dari asupan nutrisi, gaya hidup, hingga genetik. Namun, seorang praktisi kesehatan holistik dan penggagas Jurus Sehat Rasulullah (JSR), Dr. Zaidul Akbar, menyoroti aspek yang sering kali terabaikan namun krusial: Emosi Ibu Hamil Pengaruhi Kecerdasan Bayi

Menurut Dr. Zaidul Akbar, emosi yang dialami oleh seorang ibu selama masa kehamilan bukan hanya sekadar perasaan sesaat. Emosi tersebut memiliki dampak yang jauh lebih mendalam, bahkan bisa menjadi “warisan” yang akan membentuk karakter dan kecerdasan janin. Pernyataan ini membuka perspektif baru tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional bagi ibu hamil. Ini bukan hanya tentang menghindari stres, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan batin yang positif untuk perkembangan optimal sang buah hati.

Lebih dari Sekadar Nutrisi: Emosi Sebagai Warisan Genetik

Kita semua memahami bahwa nutrisi memegang peranan sentral dalam pertumbuhan janin. Asupan gizi seimbang memastikan organ-organ bayi terbentuk sempurna dan berfungsi dengan baik. Namun, Dr. Zaidul Akbar mengajak kita melihat lebih jauh dari piring makanan. Ia mengemukakan bahwa emosi ibu hamil sejatinya adalah bagian dari “warisan genetik” yang diberikan kepada janin.

“Setiap emosi yang muncul pada ibu hamil sebenarnya adalah warisan yang akan diberikan kepada janinnya,” demikian kutipan Dr. Zaidul Akbar yang dikutip dari akun Instagram @drzaidulakbar.cap. Konsep ini mungkin terdengar tidak konvensional, tetapi dalam ilmu pengetahuan modern, korelasi antara kondisi psikologis ibu dan perkembangan janin semakin banyak diteliti.

Ketika seorang ibu hamil merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan cinta, tubuhnya akan melepaskan hormon-hormon positif seperti oksitosin dan endorfin. Hormon-hormon ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan ibu, tetapi juga menembus plasenta dan memengaruhi sistem saraf janin yang sedang berkembang. Sebaliknya, stres, kecemasan, atau kemarahan kronis akan memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin. Paparan berlebihan terhadap hormon stres ini dapat menghambat perkembangan otak janin dan memengaruhi temperamennya di kemudian hari.

Hidup Lambat (Slow Living) ala Rasulullah: Menemukan Ketenangan di Kitab Nawawi

Mewujudkan Janin Sehat dan Cerdas Melalui Ketenangan Jiwa

Lalu, bagaimana cara konkret untuk memastikan emosi positif menjadi warisan bagi janin? Dr. Zaidul Akbar memberikan beberapa anjuran praktis. Fokus utamanya adalah bagaimana seorang ibu hamil dapat menjaga ketenangan jiwanya dan menenangkan pikiran.

Pertama, ia menyarankan ibu hamil untuk memperbanyak ibadah. Ibadah, dalam konteks apapun, sering kali menjadi sumber ketenangan dan kedamaian batin. Meditasi, doa, atau praktik spiritual lainnya membantu menenangkan pikiran dari hiruk pikuk dan kecemasan sehari-hari. Ketenangan batin ini akan menciptakan lingkungan internal yang kondusif bagi janin.

Kedua, Dr. Zaidul Akbar juga menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang baik dan sehat. Makanan bukan hanya sebagai sumber energi, tetapi juga sebagai pemicu produksi hormon-hormon positif dalam tubuh. Makanan alami, segar, dan tidak diolah berlebihan, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, dapat mendukung kesehatan mental dan fisik secara menyeluruh. Ia secara khusus menyebut kurma sebagai salah satu makanan yang dianjurkan. Kurma kaya akan nutrisi dan dipercaya memiliki efek menenangkan.

Ketiga, dan tidak kalah pentingnya, adalah menjaga waktu tidur yang cukup. Kualitas tidur yang baik sangat memengaruhi suasana hati dan kemampuan seseorang untuk mengelola stres. Ibu hamil membutuhkan istirahat yang lebih banyak untuk mendukung perubahan fisik dan hormonal dalam tubuhnya. Tidur yang cukup membantu tubuh meregenerasi sel dan menyeimbangkan hormon.

Dampak Jangka Panjang: Mengapa Emosi Ibu Begitu Penting?

Pentingnya emosi ibu hamil melampaui masa kehamilan itu sendiri. Studi menunjukkan bahwa kondisi emosional ibu selama mengandung dapat memengaruhi perkembangan saraf janin, termasuk area otak yang berhubungan dengan regulasi emosi, memori, dan fungsi kognitif. Bayi yang terpapar stres tinggi di dalam kandungan mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah perilaku, kecemasan, atau kesulitan dalam belajar di kemudian hari.

Riyadus Shalihin dan Fenomena FOMO: Mengapa Kita Takut Tertinggal?

Dengan kata lain, ketika seorang ibu hamil menjaga emosinya, ia sedang membangun fondasi yang kuat untuk kesehatan mental dan kecerdasan anaknya di masa depan. Ia memberikan “modal” berharga berupa stabilitas emosional yang akan membantu sang anak menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

Praktik Sehari-hari untuk Ibu Hamil Bahagia

Melihat betapa krusialnya peran emosi, ibu hamil disarankan untuk secara aktif mengelola stres dan mencari kebahagiaan. Beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan antara lain:

  • Olahraga Ringan Teratur: Aktivitas fisik yang aman untuk ibu hamil, seperti jalan kaki atau yoga prenatal, dapat melepaskan endorfin dan mengurangi stres.

  • Waktu Berkualitas untuk Diri Sendiri: Luangkan waktu untuk melakukan hobi yang disukai, membaca buku, mendengarkan musik, atau sekadar bersantai.

  • Dukungan Sosial: Berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman tentang perasaan dapat meringankan beban emosional.

    Urgensi Riyadhus Shalihin sebagai Pondasi Utama Pendidikan Karakter Bangsa

  • Teknik Relaksasi: Latih pernapasan dalam, meditasi, atau mindfulness untuk menenangkan pikiran.

  • Cukup Cahaya Matahari: Paparan sinar matahari pagi membantu meningkatkan produksi vitamin D dan suasana hati.

Dr. Zaidul Akbar mengingatkan kita bahwa kehamilan bukan hanya tentang merawat fisik, tetapi juga jiwa. Dengan memahami bahwa setiap emosi adalah warisan yang tak ternilai bagi janin, ibu hamil dapat lebih termotivasi untuk menjaga ketenangan dan kebahagiaan hatinya. Ini adalah investasi terbaik untuk masa depan bayi yang sehat, cerdas, dan berjiwa kuat.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement