Khazanah
Beranda » Berita » Menjaga Hati hingga Husnul Khatimah Menurut Kitab Ad-Durratun Nashihin

Menjaga Hati hingga Husnul Khatimah Menurut Kitab Ad-Durratun Nashihin

sosok duduk di bawah cahaya senja, simbol ketenangan hati menjelang akhir kehidupan.
seseorang duduk di tepi danau saat matahari tenggelam, cahaya lembut melambangkan ketenangan menuju akhir yang baik

Surau.co. Hidup adalah perjalanan panjang menuju satu titik akhir yang pasti: kematian. Namun, bagi orang beriman, kematian bukan sekadar akhir, melainkan permulaan kehidupan sejati. Yang menentukan segalanya bukan berapa lama seseorang hidup, melainkan bagaimana ia menutup perjalanan itu dengan akhir yang baik. Dalam Islam, inilah yang disebut husnul khatimah—akhir kehidupan yang baik, dengan hati yang tenang, iman yang teguh, dan lisan yang berdzikir.

Dalam kitab Ad-Durratun Nashihin, Syekh Utsman bin Hasan Asy-Syakiri Al-Khubawi mengingatkan bahwa menjaga hati hingga akhir hayat adalah kunci keselamatan. Beliau menerangkan:

“إن الخاتمة على ما عاش عليه العبد، فمن عاش على الطاعة مات عليها، ومن عاش على المعصية مات عليها.”
“Akhir hidup seseorang tergantung bagaimana ia menjalani hidupnya. Siapa yang hidup dalam ketaatan, ia akan mati dalam ketaatan; dan siapa yang hidup dalam maksiat, ia akan mati dalam maksiat.”

Makna Husnul Khatimah dan Pentingnya Menjaga Hati

Husnul khatimah bukan keberuntungan, melainkan buah dari hati yang terjaga sepanjang hidup. Hati yang bersih, lembut, dan terhubung dengan Allah akan mudah menerima kebenaran hingga akhir hayatnya. Sebaliknya, hati yang keras akan tertutup oleh dosa dan kesombongan.

Allah berfirman:

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ۝ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“(Yaitu) pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu‘ara: 88–89)

Ayat ini menegaskan bahwa kebersihan hati adalah bekal utama menuju husnul khatimah. Dunia boleh dipenuhi gemerlap dan kebanggaan, tetapi di hadapan Allah, yang dinilai hanyalah ketulusan hati.

Menjaga Hati dari Penyakit yang Menggelapkan Akhir

Dalam Ad-Durratun Nashihin, Syekh Utsman menasihati agar manusia mewaspadai penyakit hati seperti riya, hasad, dan ujub, karena semua itu dapat menggelapkan akhir kehidupan. Beliau menulis:

“أكثر ما يُخاف على العبد سوء الخاتمة بسبب فساد قلبه.”
“Yang paling ditakutkan menimpa seorang hamba adalah buruknya akhir hidup karena rusaknya hati.”

Hati yang kotor tidak mampu menerima cahaya taufik. Ia mudah tergelincir saat menghadapi ujian atau kesulitan. Oleh karena itu, menjaga hati bukan hanya tentang menjauhi dosa, tetapi juga tentang menata niat, memperbanyak dzikir, dan menahan diri dari sifat sombong serta iri.

Tips Bisnis Berkah: Cara Efektif Menghindari Syubhat dalam Transaksi Modern

Tanda-Tanda Husnul Khatimah Menurut Ad-Durratun Nashihin

Syekh Utsman bin Hasan menyebutkan beberapa tanda orang yang diberi karunia husnul khatimah:

  • Hatinya selalu tenang dalam mengingat Allah.
    Mereka yang terbiasa berdzikir akan dimudahkan untuk mengucapkan kalimat lâ ilâha illallâh di akhir hayatnya.
  • Wajahnya berseri dan dadanya lapang saat sakaratul maut.
    Ini adalah pertanda ridha Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barang siapa yang akhir ucapannya adalah ‘Lā ilāha illallāh’, maka ia masuk surga.” (HR. Abu Dawud)

  • Cintanya kepada Allah mengalahkan cintanya pada dunia.
    Orang seperti ini tidak takut mati, karena ia tahu kematian hanyalah pintu menuju kekasih sejatinya — Allah.

Bekal Menuju Akhir yang Indah

Agar dapat menjemput husnul khatimah, seorang Muslim perlu menyiapkan hati dengan tiga hal utama: taubat, amal saleh, dan keikhlasan.

Taubat adalah langkah pertama. Tidak ada dosa yang terlalu besar jika disertai penyesalan dan keinginan untuk berubah. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Romantisme Rumah Tangga Rosululloh SAW

Setelah taubat, amal saleh menjadi bukti cinta kepada Allah. Namun amal tanpa keikhlasan hanya menjadi debu. Syekh Utsman berkata:

“العمل بلا إخلاص لا يرفع، والإخلاص بلا عمل لا يُرى.”
“Amal tanpa keikhlasan tidak akan diangkat, dan keikhlasan tanpa amal tidak tampak.”

Peran Dzikir dan Doa di Ujung Hayat

Menjelang ajal, dzikir dan doa adalah penghibur terbaik bagi hati. Rasulullah ﷺ menasihati umatnya agar memperbanyak doa untuk memperoleh akhir yang baik.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا خَوَاتِمَهَا، وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ
“Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik amal kami pada akhirnya, dan sebaik-baik hari kami adalah hari ketika kami berjumpa dengan-Mu.” (HR. Ahmad)

Doa ini menunjukkan bahwa husnul khatimah bukan hasil usaha semata, tetapi juga karunia Allah. Maka, menjaga hati berarti juga menjaga hubungan spiritual dengan doa yang tulus.

Menjaga Hati dalam Kehidupan Modern

Di zaman penuh distraksi ini, menjaga hati menjadi tantangan besar. Dunia menawarkan begitu banyak hal yang mengalihkan perhatian: kesibukan, media sosial, ambisi, bahkan pujian. Namun hati yang kuat selalu menemukan jalan untuk kembali kepada Allah.

Kuncinya ada pada konsistensi dalam ibadah kecil yang dilakukan dengan cinta. Salat tepat waktu, sedekah tersembunyi, membaca Al-Qur’an sebelum tidur — semua itu membentuk karakter hati yang lembut dan sabar. Inilah yang disarankan oleh Syekh Utsman: “Peliharalah amal kecil yang istiqamah, karena di sanalah keberkahan hati dijaga.”

Penutup

Hidup hanyalah selembar daun yang akan gugur pada waktunya. Namun, mereka yang menjaga hati dengan iman tidak akan takut menghadapi akhir. Sebab di balik kematian, ada pertemuan yang abadi dengan Sang Pencipta.

Maka, mari kita menjaga hati yang akan kita bawa pulang nanti. Jangan biarkan ia kotor oleh dunia. Biarlah ia bersinar saat ajal datang, memantulkan cahaya cinta yang tidak padam.

*Gerwin Satria N

Pegiat literasi Iqro’ University Blitar


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement