Ibadah
Beranda » Berita » Keajaiban Shalat dari Kacamata Sains

Keajaiban Shalat dari Kacamata Sains

Seorang Sedang Sujud Sholat
Seorang Sedang Sujud Sholat

SURAU.CO – Gerakan shalat melibatkan hampir seluruh bagian tubuh—dari berdiri, rukuk, sujud, hingga duduk. Umat ​​Islam mengulanginya beberapa kali sehari dengan ritme yang lembut dan teratur. Dari sudut pandang ilmiah, rangkaian gerakan ini tergolong sebagai bentuk latihan ringan yang menyehatkan bila dilakukan secara rutin.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Physical Therapy Science (2013) menemukan bahwa gerakan shalat lima waktu mampu meningkatkan kelenturan sendi, memperlancar peredaran darah, dan menjaga keseimbangan tubuh. Saat seseorang melakukan rukuk, otot punggung dan paha meregang secara lembut sehingga membantu mengurangi ketegangan pada tulang belakang. Ketika ia bersujud, posisi kepala yang lebih rendah dari jantung memperlancar aliran darah ke otak, meningkatkan oksigenasi, dan memperkuat fungsi saraf.

Gerakan shalat yang dilakukan secara konsisten juga mempercepat metabolisme tubuh. Dalam sehari, seorang muslim yang menunaikan shalat lima waktu melakukan sekitar 34 kali rukuk dan sujud. Setiap gerakan itu melibatkan kontraksi dan relaksasi otot yang menjaga kebugaran tubuh, terutama bagi mereka yang sering duduk lama di depan meja kerja.

Rukuk dan Sujud: Posisi yang Menyehatkan

Setiap gerakan dalam shalat memiliki fungsi yang saling melengkapi. Saat seseorang rukuk, ia menempatkan tulang punggung pada posisi horizontal, sejajar dengan kepala dan pinggul. Posisi ini membuat otot punggung bagian bawah menjadi lebih rileks dan mencegah nyeri punggung.

Sujud, gerakan paling khas dalam shalat, memberi manfaat besar bagi kesehatan. Penelitian dari University of Malaya (2018) menunjukkan bahwa sujud meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan wajah, serta membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan. Ketika dahi, hidung, lutut, dan telapak kaki menyentuh lantai, tubuh mencapai keseimbangan sempurna. Dari sisi neurologi, posisi ini menenangkan sistem saraf dan menurunkan kadar hormon stres, seperti kortisol.

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Gerakan sujud juga membantu melancarkan sistem pencernaan. Tekanan lembut di bagian perut saat sujud merangsang pergerakan usus dan membantu mengatasi sembelit. Saat seseorang melakukan sujud berulang kali, otot tangan dan bahu ikut menguat sehingga tubuh bagian atas menjadi lebih bugar.

Wudhu dan Efek Kebersihan Fisiologis

Sebelum shalat, umat Islam melaksanakan wudhu sebagai bentuk penyucian diri. Proses ini tidak hanya membersihkan secara spiritual, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang nyata. Wudhu melibatkan pembasuhan wajah, tangan, kepala, dan kaki—bagian tubuh yang paling sering terpapar debu, kuman, dan polusi.

Kajian medis menunjukkan bahwa udara yang menyentuh kulit saat wudhu membantu menjaga kelembapan alami, menstimulasi saraf sensorik, dan memperlancar sirkulasi darah di permukaan kulit. Penelitian dari University of Alexandria (2015) mengungkap bahwa orang yang rutin berwudhu memiliki tingkat kebersihan kulit lebih baik serta risiko infeksi bakteri lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang mencuci bagian tubuh tersebut.

Selain itu, mengusap kepala dalam wudhu juga memberikan efek relaksasi. Sentuhan lembut di kulit kepala menstimulasi saraf yang menurunkan ketegangan otot dan membantu meredakan sakit kepala ringan.

Ketika Sains Bertemu Spiritualitas

Shalat tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menenangkan jiwa. Saat seseorang menunaikan shalat dengan khusyuk, sistem saraf parasimpatis—yang menciptakan rasa tenang—bekerja lebih aktif. Tubuh pun merespons dengan menurunkan detak jantung, menstabilkan tekanan darah, dan memasuki kondisi rileks.

Kitab Taisirul Khallaq

Beberapa penelitian psikologi menunjukkan bahwa shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran (mindfulness) mampu menurunkan tingkat kecemasan, depresi, dan stres. Penelitian dalam Malaysian Journal of Psychiatry (2018) menemukan bahwa melakukan shalat secara teratur meningkatkan kesejahteraan mental dan memberi efek yang sebanding dengan teknik transmisi modern.

Ketika seorang muslim mengangkat tangannya untuk bertakbir dan menyerahkan seluruh urusannya kepada Allah, berbaring melepaskan beban pikiran dan ketegangan yang menumpuk sepanjang hari. Pada saat itu, shalat berfungsi sebagai terapi spiritual yang mengembalikan keseimbangan jiwa.

Ritme Harian yang Menjaga Keseimbangan

Shalat berlangsung pada waktu-waktu tertentu sepanjang hari: Subuh, Zuhur, Asar, Maghrib, dan Isya. Pola waktu yang teratur ini membentuk ritme aktivitas yang selaras dengan jam biologis manusia. Dari perspektif sains, kebiasaan ini membantu menjaga ritme sirkadian—yakni sistem tubuh yang mengatur tidur, metabolisme, dan hormon.

Shalat Subuh dilakukan di awal hari ketika udara masih segar dan kadar oksigen tinggi, yang sangat bermanfaat bagi sistem pernapasan. Shalat Zuhur dan Asar memberikan jeda di tengah kesibukan siang hari untuk menenangkan pikiran. Sementara shalat Maghrib dan Isya menciptakan suasana damai menjelang waktu istirahat.

Keteraturan ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menumbuhkan disiplin, ketenangan, dan keseimbangan hidup. Dalam jangka panjang, perpaduan antara gerakan fisik, kebersihan diri, ketenangan jiwa, dan pola waktu shalat membentuk gaya hidup sehat yang menyatu dengan nilai-nilai spiritual.

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Sains dan agama berjalan beriringan dalam menjelaskan manfaat shalat. Ibadah ini tidak hanya mengandung nilai spiritual, tetapi juga membawa manfaat yang besar bagi kesehatan manusia. Setiap rukuk, sujud, dan duduk memiliki efek fisiologis yang nyata.

Ketika kita memahami pandangan sains terhadap shalat, kita akan semakin yakin bahwa setiap perintah Allah mengandung hikmah besar. Shalat bukan sekedar kewajiban, tetapi juga anugerah yang mempersatukan tubuh, pikiran, dan jiwa dalam harmoni yang sempurna. Dalam setiap rukuk dan sujud, manusia tidak hanya beribadah, tetapi juga menyehatkan dirinya.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement