Kesehatan
Beranda » Berita » Caos Dahar: Warisan Makan Gratis Bergizi ala Sunan Kalijaga

Caos Dahar: Warisan Makan Gratis Bergizi ala Sunan Kalijaga

Caos Dahar: Warisan Makan Gratis Bergizi ala Sunan Kalijaga
Ilustrasi makanan bergizi

SURAU.CO – Sunan Kalijaga, atau Raden Mas Syahid, ulama yang dekat dengan rakyat kecil. Walaupun lahir dari keluarga bangsawan, beliau memilih menjalani kehidupan sederhana dan berpihak kepada kaum lemah. Saat masyarakat Jawa menghadapi bencana kelaparan, Sunan Kalijaga turun tangan membantu fakir miskin dengan memberi makan orang yang kelaparan.

Meachem (2023) dalam karyanya Sunan Kalijaga: The Birth of a Self-Actualized Pilgrimage Culture menjelaskan bahwa masa hidup Sunan Kalijaga penuh dengan penderitaan sosial akibat paceklik. Dari kondisi inilah, beliau menciptakan tradisi Caos Dahar bukan hanya untuk makan bersama, tetapi juga sebagai sarana dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Beliau mengajarkan bahwa memberi makan sesama merupakan bentuk ibadah sosial yang mulia.

Masyarakat Kadilangu di Demak hingga kini terus melestarikan tradisi tersebut. Keturunan dan para pengikut Sunan Kalijaga setiap tahun selamat menyelenggarakan Caos Dahar sebagai acaraan atau syukuran. Setiap orang yang hadir dapat menikmati makanan tanpa membayar — sebuah praktik nyata dari nilai sedekah sosial yang diajarkan sang wali.

Lauk Ikan: Simbol dan Sumber Gizi

Sunan Kalijaga selalu menyajikan ikan, terutama lele bakar dan ikan petek asin, sebagai menu utama Caos Dahar. Beliau memilih ikan karena ikan mudah diperoleh, murah dan bergizi tinggi. Ikan lele hidup di dasar kolam berlumpur, sehingga Sunan Kalijaga ingin mengingatkan manusia agar tetap rendah hati dan tidak melupakan orang yang hidup di bawah ketika mereka menikmati kebahagiaan.

Secara ilmiah, pilihan itu sangat tepat. Martiana (2015) dari Universitas Negeri Semarang membuktikan bahwa ikan lele mengandung asam amino esensial lengkap seperti lisin, leusin, dan metionin yang sangat penting bagi pertumbuhan dan pembentukan otot. Leusin membantu anak-anak memperkuat jaringan tubuh, sedangkan lisin mendukung proses pertumbuhan sel.

Mengenal Dunia agar Tidak Tertipu olehnya: Tafsir Hikmah Al-Hikam

Sunan Kalijaga juga mengolah ikan dengan cara yang menyehatkan. Beliau memanggang ikan alih-alih menggorengnya. Al-Turk (2007) dari Mississippi State University menemukan bahwa metode pemanggangan menjaga kualitas nutrisi ikan dan lemak mengurangi berbahaya dibandingkan penggorengan. Melalui cara ini, tradisi Caos Dahar sejak ratusan tahun lalu sudah menerapkan prinsip gizi modern yang menyehatkan jantung dan tubuh.

Selain lele, Sunan Kalijaga memilih ikan petek atau peperek (Leiognathus equulus) sebagai lauk pendamping. Ikan kecil yang sering orang abaikan ini ternyata memiliki kandungan gizi luar biasa. Pritani dkk. (2018) dalam Biodiversitas Journal of Biological Diversity menunjukkan bahwa ikan petek memiliki kandungan protein terlarut tertinggi di antara sembilan jenis ikan laut Jawa yang diuji, yaitu sebesar 286,68 mg/g. Data ini menegaskan bahwa ikan petek berpotensi besar menjadi sumber protein yang mampu menunjang pertumbuhan anak-anak.

Kaitan dengan Upaya Mengatasi Stunting

Nilai tradisi Caos Dahar semakin terasa penting ketika kita mewujudkan tantangan gizi anak masa kini, terutama masalah stunting . Peneliti seperti Reski dkk. (2021) menemukan bahwa minyak ikan lele mampu meningkatkan berat badan dan mengurangi peradangan pada anak-anak yang mengalami stunting. Mereka juga mencatat bahwa konsumsi ikan lele dapat memperbaiki nafsu makan anak, faktor penting dalam proses pemulihan gizi.

Byrd dkk. (2022) dalam kajian Ikan dan Produk Berbasis Ikan untuk Nutrisi dan Kesehatan dalam 1000 Hari Pertama memperkuat temuan tersebut. Timnya meneliti anak-anak di Afrika Selatan yang rutin makan filet ikan lele tiga kali sehari selama satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat dan tinggi badan mereka bertambah lebih cepat dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsi ikan lele. Selain itu, kadar DHA dan zat besi dalam tubuh mereka meningkat, yang berarti perkembangan otak mereka berjalan lebih optimal.

Sunan Kalijaga, melalui pilihan lauk ikannya, secara tidak langsung sudah membangun pola makan bergizi tinggi jauh sebelum para ahli gizi modern menyadarinya. Tradisi Caos Dahar membuktikan bahwa sumber protein lokal seperti ikan lele dan petek bisa menjadi solusi efektif dan murah untuk mengatasi kekurangan gizi.

Panjang Umur Belum Tentu Bermakna: Hikmah dalam Al-Hikam tentang Kualitas Usia

Sunan Kalijaga tidak hanya memaknai ikan sebagai sumber makanan, tetapi juga sebagai simbol spiritual. Kisah Nabi Musa ‘alaihissalam dalam Surah Al-Kahfi ayat 62–63 menunjukkan bahwa Nabi Musa membawa bekal ikan yang telah dimasak untuk perjalanan mencari ilmu. Ikan itu kemudian hidup kembali dan menunjukkan jalan Nabi Khidir.

KH Bisri Mustofa dalam Tafsir Al-Ibriz (2015) menjelaskan bahwa ikan yang Nabi Musa bawa adalah ikan asin. Kisah ini tampak bahwa ikan bukan hanya bahan makanan, tetapi juga lambang pengetahuan dan petunjuk ilahi.

Warisan yang Layak Diteruskan

Tradisi Caos Dahar memadukan nilai-nilai sosial, spiritual, dan ilmiah secara harmonis. Sunan Kalijaga tidak hanya memberi makan, tetapi juga menumbuhkan semangat solidaritas, kebersamaan, dan kepedulian sosial.

Ketika pemerintah meluncurkan program makan bergizi gratis bagi siswa, masyarakat dapat meneladani tradisi ini sebagai inspirasi. Caos Dahar menunjukkan bahwa makan bersama bukan sekedar aktivitas sosial, melainkan sarana memperkuat kebersamaan dan meningkatkan gizi masyarakat.

Jika masyarakat menghidupkan kembali nilai-nilai Caos Dahar — seperti berbagi makanan, saling membantu, dan memilih bahan pangan lokal bergizi — Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal. Sejarah Walisanga mengungkap bahwa tradisi makan ikan adalah khazanah kuliner di Nusantara dan relevan dengan penelitian ilmiah dari sudut pandang nutrisi untuk pertumbuhan anak.

Bahagia di Tengah Luka: Rahasia Spiritual Dzikir dari Al-Hikam


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement