SURAU.CO. Jabatan bukanlah hak istimewa atau kesempatan untuk keuntungan pribadi, melainkan tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Selanjutnya dalam pandangan Islam, Allah menjadikan jabatan sebagai ujian besar. Seseorang akan menjadikan jabatannya kehinaan dan penyesalan di akhirat jika ia tidak menjalankannya sesuai hak dan kewajiban.
Dengan demikian, orang yang memegang jabatan adalah orang yang dipercaya, bukan penguasa yang bertindak semena-mena; sebaliknya, orang yang memegang jabatan adalah orang yang dipercaya dan bukan penguasa yang bertindak semena-mena. Selanjutnya, masyarakat mempercayai pejabat untuk melayani mereka sebagai pelaksana tugas. Selain itu, setiap jabatan membawa konsekuensi dan tanggung jawab berat. Hadis riwayat Muslim menyampaikan bahwa pejabat yang tidak amanah akan menyesal di akhirat kelak karena kehinaan yang menimpanya akibat tidak menjalankan amanah dengan benar.
Pemimpin yang amanah akan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan, dan bersedia bertindak demi kebaikan bersama. Jabatan adalah ujian yang menguji kesabaran dan keimanan seseorang. Dengan menyadari kelemahan diri dan bahwa semua adalah titipan Tuhan, seseorang dapat menjalankan amanah dengan lebih baik.
Secara ringkas, “jabatan adalah amanah” menunjukkan bahwa kita memiliki tanggung jawab besar, kepercayaan, dan titipan untuk mengemban posisi atau kedudukan tersebut dengan kejujuran, keadilan, dan integritas, bukan sebagai hak istimewa. Ajaran Islam menekankan konsep ini, dan konsep ini secara universal berlaku untuk semua bentuk kepemimpinan.
Tujuan jabatan adalah amanah, yang berarti jabatan merupakan tanggung jawab besar untuk melayani dan mewujudkan kemaslahatan umum, bukan kehormatan atau fasilitas pribadi. Seorang pemegang jabatan harus menjalankan tugasnya dengan jujur, adil, dan bijaksana, serta mengutamakan kepentingan masyarakat. Jabatan yang dijalankan dengan benar akan membawa kebaikan dan kepercayaan. Seseorang yang mengabaikan atau menyalahgunakan jabatannya akan menuai penyesalan.
Makna jabatan sebagai amanah
Pertama, Tanggung jawab dan bukan kehormatan:
Jabatan bukanlah status untuk diistimewakan, melainkan beban tanggung jawab yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
Kedua, Melayani, bukan dilayani:
Kewenangan yang dimiliki harus digunakan untuk melayani, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Ketiga, Menjadi teladan:
Pemimpin harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dalam tindakan dan keputusannya.
Keempat, Mewujudkan kemaslahatan umum:
Tujuan utamanya adalah untuk memberikan kebaikan dan manfaat bagi masyarakat luas, bukan untuk mencari keuntungan pribadi.
Kelima, Akuntabel dan transparan:
Setiap tindakan dan keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan dan dilakukan secara transparan.
Konsekuensi menjalankan amanah
Pertama, Positif:
Menjalankan amanah dengan baik akan membangun kepercayaan dan integritas, serta membawa manfaat bagi banyak orang.
Kedua, Negatif:
Menjalankan amanah dengan salah dapat menimbulkan kehinaan dan penyesalan, baik di dunia maupun akhirat.
Hadis dan ayat yang relevan
Hadis:
“Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah, sedangkan jabatan itu adalah amanah, dan sesungguhnya ia akan menjadi kehinaan dan penyesalan pada Hari Kiamat, kecuali orang yang mengambilnya dengan haknya dan menunaikan apa yang wajib baginya.” (HR. Muslim).
Surat An-Nisa Ayat 58
۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
Arab-Latin: Innallāha yamurukum an tuaddul-amānāti ilā ahlihā wa iżā ḥakamtum bainan-nāsi an taḥkumụ bil-‘adl, innallāha ni’immā ya’iẓukum bih, innallāha kāna samī’am baṣīrā
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
-
Tanggung jawab besar
Jabatan bukan sekadar status atau penghormatan yang memberikan kekuasaan atau keuntungan, melainkan tugas berat yang menuntut pertanggungjawaban. Pemegang jabatan akan mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan, baik kepada masyarakat maupun di hadapan Tuhan.
-
Bukan sekadar kehormatan, tapi ujian
Alih-alih menjadi sumber kebanggaan, jabatan adalah ujian atas integritas, moral, dan kemampuan seseorang. Rasulullah SAW bersabda bahwa jabatan dapat menjadi “kehinaan dan penyesalan” di hari kiamat, kecuali bagi mereka yang mengemban dan melaksanakannya dengan benar.
-
Harus Menjaga Kepercayaan
Seseorang mendapatkan jabatan karena dianggap mampu dan layak. Pemegang amanah harus menjaga kepercayaan ini dengan bertindak adil, jujur, dan tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
-
Pelayanan, bukan penguasaan
Pemegang jabatan seharusnya memiliki mentalitas sebagai pelayan, bukan penguasa. Pemimpin menggunakan kekuasaan jabatannya untuk melayani dan menyejahterakan pengikutnya; karena itu, mereka harus memfokuskan kekuasaan itu untuk menciptakan kesejahteraan. Dengan demikian, seorang pemimpin harus mampu menggunakan kekuasaan jabatannya untuk melayani dan menyejahterakan pengikutnya agar tercipta tujuan yang diinginkan.
-
Memerlukan keteguhan dan kesabaran
Besarnya tantangan dan potensi godaan dalam sebuah jabatan menuntut keteguhan dan kesabaran untuk tetap berada di jalan yang benar. Tanpa pertolongan Tuhan, seorang pemimpin bisa saja tergelincir pada kezaliman dan kebodohan.
Contoh penerapan dalam kehidupan
- Pemimpin negara: Bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat, tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri.
- Karyawan: Menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh, menjaga rahasia perusahaan, dan tidak menyalahgunakan fasilitas kantor.
- Orang tua: Membesarkan dan mendidik anak dengan baik adalah amanah dari Tuhan.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
