SURAU.CO. Meskipun Al-Qur’an tidak secara eksplisit menyebut buah semangka, namun terdapat ayat-ayat yang merujuk padanya, selain itu, beberapa hadis menyebutkan semangka sebagai buah surga dan kesukaan Nabi Muhammad SAW. Semangka juga memiliki makna simbolis dalam konteks modern sebagai bentuk dukungan untuk Palestina.
Meskipun Al-Qur’an tidak secara eksplisit menyebutkan “semangka”, namun beberapa hadis Nabi Muhammad SAW merujuknya sebagai salah satu buah dari surga. Hadis dari Abu Dawud dan Tirmidzi menyebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa memakan semangka bersama kurma dan bersabda: “Kita menghilangkan rasa panas (kurma) ini dengan dinginnya (semangka) ini”.
Hadis-hadis tentang keutamaan semangka tergolong lemah (dha’if) dan tidak sahih. Dengan demikian, kita tidak bisa menjadikan hadis-hadis tersebut sebagai landasan argumen yang kokoh. Oleh karena itu, para ulama menyarankan untuk tidak menganggapnya sebagai hadis yang kuat. Namun, hadis yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW memakan semangka bersama kurma diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan At-Tirmidzi dan dianggap sahih. Jadi, secara spiritual, semangka merupakan buah yang disukai Nabi dan dianjurkan dalam Islam, dan secara simbolis, semangka menjadi simbol perlawanan dan dukungan untuk Palestina.
Beberapa hadis mengenai keutamaan atau manfaat semangka tidak dianggap shahih (autentik) oleh para ulama, kecuali hadis yang meriwayatkan Rasulullah memakannya. Meskipun ada beberapa riwayat yang tidak shahih, semangka tetap dianjurkan untuk dikonsumsi karena merupakan makanan yang halal dan bermanfaat.
Beberapa penafsir tidak menyebutkan buah semangka secara eksplisit dalam Al-Qur’an, tetapi mereka secara implisit mengaitkannya dengan buah-buahan surga. Para sahabat dalam hadis mereka, selain meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad menyukai semangka, juga menambahkan konteks penting mengenai posisinya dalam Islam.
Dalam perspektif Islam
Buah surga:
Ayat-ayat yang merujuk pada buah semangka dan labu sering ditafsirkan sebagai buah surga.
Kesukaan Nabi:
Terdapat hadis yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW biasa memakan semangka bersama kurma. Sebagai hasilnya, karena Nabi menyukai semangka, konsumsi buah ini dijadikan anjuran untuk mengikuti sunnah beliau.
Manfaat kesehatan:
Memakan semangka sesuai dengan ajaran Nabi tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menjaga pencernaan yang lebih sehat.
Makna simbolis dalam konteks modern
- Simbol dukungan untuk Palestina:
Emoji semangka menjadi simbol dukungan untuk Palestina karena warna semangka (hijau, merah, hitam, dan putih) yang mirip dengan bendera Palestina, serta karena semangka tumbuh subur di sana.
- Simbol perlawanan:
Penggunaan simbol semangka menjadi bentuk perlawanan terhadap kekerasan dan kejahatan Israel.
Rujukan semangka dalam Islam
- Buah surga: Mengacu pada hadis, semangka dan labu dikenal sebagai buah dari surga.
- Kesukaan Rasulullah SAW: Terdapat hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menyukai semangka.
- Manfaat kesehatan: Beberapa riwayat menyebutkan bahwa makan semangka sebelum makan dapat membersihkan perut.
- Simbol perlawanan: Saat ini, semangka menjadi simbol perlawanan dan dukungan untuk Palestina karena warna buahnya (merah, putih, hijau, dan hitam) menyerupai bendera Palestina.
Berdasarkan penafsiran terhadap ayat dan hadis:
- Buah dari surga: Menurut sebuah hadis, Nabi Muhammad bersabda bahwa labu dan semangka adalah buah dari surga, yang memberikan status mulia pada buah ini.
- Berkah dan kelimpahan: Dalam tradisi Islam, semangka dapat melambangkan berkah dan kelimpahan dari Allah. Meskipun ukurannya besar dan bijinya banyak, banyak budaya menganggap hal tersebut sebagai tanda keberuntungan dan kebahagiaan.
- Keseimbangan nutrisi: Nabi Muhammad sering makan semangka dengan kurma segar. Beliau menjelaskan bahwa sifat dingin dari semangka menyeimbangkan sifat panas dari kurma, menunjukkan pentingnya keseimbangan dalam makanan.
Berdasarkan penggunaan simbolisme modern:
- Simbol perlawanan Palestina: Oleh karena itu, masyarakat memilih semangka sebagai simbol perlawanan dan dukungan bagi Palestina, mengingat warna-warnanya yang mewakili bendera Palestina. Warna buah semangka yang terdiri dari merah, hijau, putih, dan hitam, mirip dengan warna bendera Palestina.
- Pada tahun 1967, Israel melarang bendera Palestina di depan umum. Setelah itu, mereka mulai menggunakan simbol ini sebagai penggantinya. Warga Palestina kemudian menggunakan semangka sebagai pengganti simbol bendera untuk memprotes larangan tersebut.
- Solidaritas dan identitas: Selain sebagai simbol perlawanan, semangka juga mewakili identitas, budaya, dan solidaritas rakyat Palestina.
Jadi, meskipun Al-Qur’an tidak menyebutkan tujuan spesifik semangka, hadis menunjukkan bahwa buah ini memiliki makna penting dalam tradisi Islam. Selain itu, dalam konteks modern, semangka juga menjadi simbol perlawanan dan identitas. (mengutip dari berbagai sumber).
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
