Khazanah
Beranda » Berita » 𝗣𝗘𝗥𝗜𝗡𝗚𝗔𝗧𝗔𝗡 𝗥𝗔𝗦𝗨𝗟𝗨𝗟𝗟𝗔𝗛 ﷺ 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗞𝗜𝗔𝗠𝗔𝗧

𝗣𝗘𝗥𝗜𝗡𝗚𝗔𝗧𝗔𝗡 𝗥𝗔𝗦𝗨𝗟𝗨𝗟𝗟𝗔𝗛 ﷺ 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗞𝗜𝗔𝗠𝗔𝗧

𝗣𝗘𝗥𝗜𝗡𝗚𝗔𝗧𝗔𝗡 𝗥𝗔𝗦𝗨𝗟𝗨𝗟𝗟𝗔𝗛 ﷺ 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗞𝗜𝗔𝗠𝗔𝗧
𝗣𝗘𝗥𝗜𝗡𝗚𝗔𝗧𝗔𝗡 𝗥𝗔𝗦𝗨𝗟𝗨𝗟𝗟𝗔𝗛 ﷺ 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗞𝗜𝗔𝗠𝗔𝗧

 

SURAU.CO – Sebuah Seruan Akhir Zaman untuk Umat yang Terlena. Rasulullah ﷺ Bersabda:
“Hitunglah enam perkara sebelum datangnya Kiamat…”
1. Wafatku (kematianku),
2. Kemudian penaklukan Baitul Maqdis,
3. Lalu munculnya penyakit yang menimpa kalian seperti penyakit pada kambing (wabah besar),
4. Melimpahnya harta hingga seseorang diberi seratus dinar namun tetap tidak puas,
5. Fitnah yang tidak menyisakan satu pun rumah orang Arab kecuali akan dimasuki olehnya,
6. Dan perjanjian damai antara kalian dan orang-orang Rum (Romawi), kemudian mereka mengkhianati kalian dan datang dengan delapan puluh bendera, di bawah tiap bendera ada dua belas ribu pasukan.” (Hadis Shahih Riwayat Al-Bukhari no. 3176, Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasa’i)

Pendahuluan

Sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi cermin dari nubuwah yang telah dikabarkan Rasulullah ﷺ.
Setiap peristiwa besar yang mengguncang dunia hari ini sesungguhnya telah disebut oleh beliau 1400 tahun yang lalu.

Dan kini, satu per satu tanda itu terwujud dengan nyata di hadapan mata kita — menunjukkan bahwa akhir zaman bukan lagi sekadar konsep, melainkan realitas sejarah yang sedang berlangsung.

Rasulullah ﷺ bersabda tentang enam perkara besar sebelum datangnya Kiamat. Enam peringatan yang menjadi peta perjalanan umat Islam dari masa ke masa, dari zaman wahyu hingga ke zaman fitnah global yang kita jalani hari ini.

Hati-hatilah Dengan Pujian Karena Bisa Membuatmu Terlena Dan Lupa Diri

𝗪𝗮𝗳𝗮𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵 ﷺ — 𝗔𝘄𝗮𝗹 𝗚𝗲𝗹𝗮𝗽𝗻𝘆𝗮 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮

Tiada musibah yang lebih besar bagi manusia daripada wafatnya Rasulullah ﷺ.
Dengan wafat beliau, terputuslah wahyu, terangkatlah bimbingan langsung dari langit, dan dimulailah masa ujian iman bagi umat yang tersisa.

Beliau telah mengingatkan:

> “Barang siapa hidup setelahku, ia akan melihat banyak perbedaan.”
(HR. Abu Dawud)

Sejak saat itu, dunia Islam mulai menghadapi gelombang fitnah pemikiran — fitnah kekuasaan, ideologi, dan perpecahan.
Setiap generasi setelah beliau diuji: apakah mereka akan tetap teguh di atas Sunnah, atau terseret dalam arus dunia dan hawa nafsu.

Kini, 14 abad setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, kita hidup di zaman yang disebut para ulama sebagai fitnah akhir zaman, di mana kebenaran dibolak-balik, kebatilan dipoles dengan istilah modern, dan agama dipinggirkan atas nama “kebebasan”.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

𝗣𝗲𝗻𝗮𝗸𝗹𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗕𝗮𝗶𝘁𝘂𝗹 𝗠𝗮𝗾𝗱𝗶𝘀 — 𝗦𝗶𝗺𝗯𝗼𝗹 𝗞𝗲𝗸𝘂𝗮𝘀𝗮𝗮𝗻 𝗧𝗮𝘂𝗵𝗶𝗱

Peristiwa ini telah terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khaththab r.a. sekitar tahun 16 H / 637 M. Baitul Maqdis menjadi simbol kemenangan tauhid atas tirani.
Namun kini, tanah suci itu kembali berada di bawah penjajahan modern bukan hanya oleh senjata, tapi juga oleh ideologi.

Dulu umat Islam menaklukkan Baitul Maqdis dengan iman dan keadilan.

Kini mereka kehilangannya karena cinta dunia dan takut mati, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

Rasulullah ﷺ Bersabda:
> “Hampir saja umat-umat lain mengerumuni kalian seperti orang lapar mengerumuni makanan… karena kalian tertimpa penyakit wahn: cinta dunia dan takut mati.”
(HR. Abu Dawud)

Inilah penyakit zaman: umat Islam yang dulu berjaya dengan syariat kini tunduk di bawah sistem sekuler dan demokrasi yang lahir dari rahim Barat.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Agama dijauhkan dari pemerintahan, hukum Allah diabaikan, dan Baitul Maqdis tetap terjajah karena umat kehilangan keberanian untuk berhukum dengan wahyu.

𝗪𝗮𝗯𝗮𝗵 𝗕𝗲𝘀𝗮𝗿 — 𝗜𝘀𝘆𝗮𝗿𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗟𝗮𝗻𝗴𝗶𝘁

Rasulullah ﷺ bersabda bahwa akan muncul penyakit yang menimpa manusia seperti penyakit pada kambing.
Para ulama menafsirkan ini sebagai tha‘un ‘Amwas, wabah besar yang menimpa negeri Syam pada masa Umar bin Khaththab.

Namun hikmah nubuwah ini tidak berhenti di masa lalu a menjadi isyarat tentang fitnah medis global di masa depan.

Lihatlah dunia hari ini.
Manusia membanggakan sains, tapi takluk oleh virus yang tak terlihat.

Negara runtuh, ekonomi lumpuh, manusia saling mencurigai  semua karena satu makhluk kecil ciptaan Allah. Bukankah ini bentuk nyata bahwa manusia modern tidak sekuat yang mereka bayangkan?

Wabah global bukan sekadar fenomena biologis, tapi peringatan keras agar manusia kembali tunduk pada hukum Allah.

Ketika hukum Allah dilanggar hewan dijadikan komoditas rakus, makanan diubah secara genetik, manusia hidup tanpa adab terhadap alam maka azab pun turun.
Inilah bukti sabda Rasulullah ﷺ yang tidak mungkin salah: fitnah akhir zaman akan datang dari tangan-tangan manusia sendiri.

𝗠𝗲𝗹𝗶𝗺𝗽𝗮𝗵𝗻𝘆𝗮 𝗛𝗮𝗿𝘁𝗮, 𝗠𝗶𝘀𝗸𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗛𝗮𝘁𝗶

Rasulullah ﷺ bersabda bahwa harta akan melimpah, hingga seseorang diberi seratus dinar namun tetap tidak puas.
Kita hidup di zaman di mana materi berlimpah tapi batin gersang.

Gedung menjulang, tapi keluarga runtuh.
Gaji naik, tapi moral jatuh.
Inilah paradoks modernitas: manusia mengejar dunia tapi kehilangan jiwanya.

Kapitalisme membuat manusia menjadi budak uang, bukan lagi hamba Allah.
Dan sistem ini yang dipuja atas nama kemajuan  justru melahirkan kesenjangan, riba, dan kehancuran sosial.

Rasulullah ﷺ Bersabda:
> “Jika riba dan zina telah merajalela di suatu negeri, maka mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka.”
(HR. Al-Hakim)

Harta yang seharusnya menjadi alat ibadah kini menjadi senjata syaitan.
Umat Islam terbuai dalam kemewahan, lupa berjihad, lupa menegakkan hukum Allah.
Dan ketika cinta dunia telah menguasai hati, maka kehinaan pun menjadi takdirnya.

𝗙𝗶𝘁𝗻𝗮𝗵 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗠𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗸𝗲 𝗦𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗥𝘂𝗺𝗮𝗵

Rasulullah ﷺ bersabda tentang fitnah yang akan memasuki setiap rumah orang Arab artinya, setiap rumah umat Islam.

Hari ini, hadis itu menjadi nyata.
Fitnah kini tidak datang lewat pedang, tapi melalui layar-layar kecil di tangan manusia.
Televisi, media sosial, film, dan aplikasi menjadi jalan masuk bagi syaitan modern.
Mereka tidak perlu menembus tembok, cukup menembus hati dan pikiran.

Fitnah digital ini merusak akidah, adab, dan keluarga. Di luar, umat terlihat taat; di dalam, rumah-rumah mereka penuh maksiat visual, fitnah aurat, dan tontonan yang mematikan nurani. Generasi muda lebih hafal tren dunia daripada ayat-ayat Al-Qur’an.

Semua ini terjadi karena umat hidup di bawah sistem kufur yang menolak hukum Allah.
Sistem sekuler memisahkan agama dari kehidupan.

Maka tak heran bila umat kehilangan benteng spiritual, dan rumah-rumah mereka diserbu gelombang fitnah seperti malam yang gelap gulita.

Rasulullah ﷺ Bersabda:
> “Akan datang fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita, seseorang di pagi hari beriman namun sore hari menjadi kafir.”
(HR. Muslim)

𝗣𝗲𝗿𝗷𝗮𝗻𝗷𝗶𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗺𝗮𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗕𝗮𝗻𝗴𝘀𝗮 𝗥𝗼𝗺𝗮𝘄𝗶 (𝗕𝗮𝗿𝗮𝘁)

Inilah tanda besar yang kini sedang kita saksikan.
Bangsa Romawi simbol Barat modern berdamai dengan dunia Islam, bekerja sama, menandatangani perjanjian, dan bersekutu dalam urusan ekonomi, politik, dan militer.
Namun akhirnya mereka akan berkhianat dan memerangi umat Islam dengan kekuatan besar.

Rasulullah ﷺ menyebutkan:
> “Kalian akan berdamai dengan bangsa Rum, lalu mereka berkhianat dan datang dengan delapan puluh bendera; di bawah setiap bendera dua belas ribu pasukan.”
(HR. Ahmad)

Inilah yang disebut al-Malhamah al-Kubra, perang besar akhir zaman.
Perang global yang akan mengguncang dunia dan membuka jalan bagi turunnya Imam Mahdi dan kemenangan kembali Islam atas dunia.

Rasulullah ﷺ menyebutkan enam tanda, dan empat darinya telah terjadi,
Dua sedang berlangsung,
Kita menyaksikan perang akhir zaman yang besar kini berdiri di ambang sejarah di depan kita.

𝗦𝗲𝗿𝘂𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗻

Wahai umat Islam. Inilah saatnya engkau merenung: di pihak manakah engkau berdiri?

Apakah engkau akan tetap hidup dalam kenyamanan palsu sistem kufur, dalam joget gemoy digital, pesta hedonis, dan demokrasi yang menipu,
atau engkau akan bangkit sebagai mujahid akidah, pembela kebenaran di bawah panji Syariat Allah?

Rasulullah ﷺ Bersabda:
> “Bersegeralah beramal sebelum datang fitnah seperti malam yang gelap gulita.”
(HR. Muslim)

Kita akan menyaksikan kiamat tidak datang secara mendadak, tapi di awali dengan rusaknya tatanan nilai, hancurnya tatanan cara fikir serta lunturnya akhlaq dari umat manusia.
Dan tanda-tanda itu sudah lengkap di hadapan kita.

𝗣𝗲𝗻𝘂𝘁𝘂𝗽: 𝗞𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶 𝗸𝗲 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗖𝗮𝗵𝗮𝘆𝗮

Tidak ada keselamatan kecuali dengan kembali kepada Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Syariat Allah.
Islam bukan hanya agama ritual, tapi sistem hidup yang sempurna.
Demokrasi, sekularisme, nasionalisme — semua hanyalah topeng modern dari jahiliyah lama yang membinasakan umat.

Rasulullah ﷺ Bersabda:
> “Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh baginya kehidupan yang sempit.”
(QS. Thaha: 124)

Wahai umat Nabi Muhammad ﷺ,
jika engkau ingin selamat dunia akhirat, maka tinggalkan sistem kufur itu sekarang juga.
Mari kita bangun diri dan masyarakat berdasarkan tauhid dan syariat Allah.
Karena yang tersisa kini hanyalah dua jalan:
Jalan Iman menuju kemenangan,
atau Jalan Kufur menuju kehancuran.

Jika kita menggunakan akal dan nalar untuk memahami kebenaran Sabda Rasulullah ﷺ dalam Hadis ini, maka kita akan menyadari betapa pedihnya siksaan di Neraka sebagai ancaman bagi manusia yang kufur dan ingkar. Kita harus sadar bahwa menganggap semua itu tidak akan terjadi adalah tindakan yang lalai dan tidak beruntung.

Analisis Rasionalitas

Jika manusia memang merasa memiliki Akal dan Rasional? Tentunya manusia tidak akan main-main dengan kebenaran dan hukum keadilan Ilahi?

Mengapa banyak ulama dan intelektual hari ini berpaling dari akal dan nalar rasional yang mereka jadikan pedoman selama ini?

Hijrah Lah dan Bertobatlah Sebelum Terlambat selagi Anda belum mampu mematahkan kebenaran Syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan Nalar dan  Akal yang sehat bukan dengan sebaliknya!

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:

 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ ۝ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

“Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya pula).” (QS. Az-Zalzalah: 7–8).

Sebarkan Dakwah jauhi Fitnah dan Mari Mulai Detik ini Kita Campakkan Ideologi Penjajah Pedalaman Pagan Jahiliyah ini agar  Pikiran mulai Dinaungi oleh Kebesaran Syariat Allah yang Agung dan Mulia.

G𝙚𝙧𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙍𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙩𝙪 𝘽𝙚𝙧𝙖𝙣𝙩𝙖𝙨 𝙃𝘼𝙈𝘼 𝙋𝙊𝙇𝙄𝙏𝙄𝙆 𝘿𝙚𝙢𝙤𝙠𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙚𝙠𝙪𝙡𝙚𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙋𝘼𝙂𝘼𝙉 𝙔𝙪𝙣𝙖𝙣𝙞 𝙆𝙐𝙉𝙊. Islam — Sumber Ilmu Pengetahuan dan Cahaya Akhir Zaman.    (Rahmat Pikiran)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement