SURAU.CO – Seringkali kita bangga dengan capaian yang kita raih — pekerjaan yang mapan, usaha yang berkembang, anak-anak yang tumbuh shalih, atau kedudukan yang kita perjuangkan dengan keringat dan air mata. Namun sesungguhnya, di balik semua itu, ada kekuatan yang jauh lebih besar dari sekadar kerja keras dan kemampuan manusiawi kita. Ada tangan Allah yang bekerja dalam diam, yang menuntun langkah-langkah kecil kita hingga sampai pada hasil yang kita syukuri hari ini.
Betapa banyak orang yang lebih cerdas dari kita, tapi tak mendapatkan kesempatan yang sama. Betapa banyak yang lebih kuat berjuang, tapi belum dipertemukan dengan hasil. Maka, ketika kita berhasil, bukan karena kita hebat, tapi karena Allah yang memudahkan.
Pertolongan Allah yang Sejati
Kemudahan itu tidak selalu tampak dalam bentuk jalan yang lapang. Kadang, justru di tengah kesulitan, Allah berikan kemudahan yang tak terlihat oleh mata — berupa ketenangan hati, kesabaran dalam ujian, atau keyakinan yang tetap teguh meski keadaan tak berpihak. Itulah pertolongan Allah yang sejati.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
> “Fa inna ma’al ‘usri yusra.”
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh: 6)
Perhatikan, Allah tidak mengatakan “setelah” kesulitan, tapi “bersama” kesulitan. Artinya, di setiap ujian yang kita hadapi, sebenarnya Allah telah menyelipkan kemudahan. Hanya saja, sering kali kita terlalu sibuk mengeluh, hingga tidak sempat melihat rahmat yang tersembunyi di baliknya.
Maka, ketika langkah terasa ringan, ketika rencana berjalan lancar, atau ketika doa terjawab cepat — ucapkanlah Alhamdulillah. Karena itu bukan hasil kekuatan kita, tapi bukti kasih sayang Allah yang melapangkan jalan kita.
Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Tidak ada sesuatu pun yang Allah mudahkan kecuali karena kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya.” (HR. Ahmad)
Sukses Karena Allah Memberi Izin
Sungguh, hidup ini hanyalah perjalanan menuju ridha-Nya. Tangga-tangga yang kita panjat bukan semata-mata hasil usaha kita, melainkan karunia yang Allah pasangkan agar kita bisa naik setingkat demi setingkat dalam kebaikan. Ada kalanya tangga itu kokoh, ada kalanya goyah, namun setiap pijakannya adalah bagian dari rencana Allah untuk menguji sejauh mana kita bersandar pada-Nya.
Kita ini lemah tanpa taufik-Nya. Kuat bukan karena tenaga, tapi karena Allah meneguhkan. Sukses bukan karena strategi, tapi karena Allah memberi izin. Bahkan untuk sekadar bangun di pagi hari dan bernafas dengan lega pun, itu adalah kemudahan dari-Nya yang sering kita lupakan.
Maka jangan sombong dengan keberhasilan. Karena kesombongan akan memutus pertolongan Allah. Tapi rendahkanlah hati, karena kerendahan hati adalah magnet rahmat. Ketika hati tunduk dan mengakui bahwa semua kemudahan berasal dari Allah, maka Dia akan tambahkan lagi kemudahan yang lain.
Allah berjanji dalam Al-Qur’an:
> “Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.”
(QS. Ath-Thalaq: 2–3)
Jadi, bukan karena kita hebat, tapi karena Allah memudahkan.
>Bukan karena kita pintar, tapi karena Allah menuntun.
>Bukan karena kita kuat, tapi karena Allah menguatkan.
>Bukan karena kita layak, tapi karena Allah berkehendak.
Jangan Pernah Lupa Bersyukur
Sadarilah, bahwa setiap kemudahan yang kita rasakan hari ini adalah doa yang pernah kita panjatkan kemarin — dan rahmat yang Allah jawab di waktu terbaik menurut-Nya. Maka jangan berhenti berdoa, jangan berhenti berikhtiar, dan jangan pernah lupa bersyukur.
Karena jika hari ini terasa mudah, itu bukan karena jalan kita tanpa rintangan — melainkan karena Allah telah mengangkat beban yang seharusnya membuat kita tak sanggup melangkah.
Mari kita jadikan setiap keberhasilan sebagai momentum untuk semakin dekat kepada-Nya, bukan semakin lupa. Karena orang yang benar-benar hebat bukanlah yang sukses menurut pandangan manusia, tapi yang rendah hati karena tahu semua berasal dari Allah.
“Bukan karena kita yang hebat, tapi karena Allah yang memudahkan.”
Ucapkan kalimat ini setiap kali engkau berhasil, agar hatimu tetap terjaga dari kesombongan, dan agar setiap langkahmu tetap dipenuhi rasa syukur. Refleksi Dakwah Harian #TadabburHati #RenunganIslami #AllahYangMemudahkan. (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
