SURAU.CO – Dalam sistem Demokrasi, rakyat terus diperdaya.
Setiap masa berganti, muncul โsuper heroโ baru yang dijanjikan akan membawa perubahan.
Namun nyatanya kezaliman tak pernah pergi, hanya berganti wajah.
Mereka datang dengan senyum dan slogan,
berbicara tentang keadilan, tapi menegakkan hukum buatan manusia.
Mereka mengaku menyelamatkan rakyat,
padahal yang mereka selamatkan hanyalah tahta dan kepentingan kekuasaan.
Tahun berganti, kepemimpinan silih berganti dari satu bapak bangsa ke yang lain. Dari Sukarno sampai Mulyono dan Mulyani hutang dan korupsi semakin tinggi, datang lagi Prabowo Mulyani Ganti Purbaya sebagai pengalih situasi pasti yang akan melanjutkan ilusi sebelumnya sebagai tokoh harapan baru agar rakyat tidak merasakan ditindas dan ditipu sehingga menganggap perampasan sebuah ketidak sengajaan asalkan tetap dalam bingkai demokrasi selalu karena hidup perlu keseimbangan agar tidak kaku, dan beruntunglah manusia-manusia yg menggunakan akal dan nalar intelektualnya.
Siapa yang Benar-benar Merdeka
Tanpa terasa, sudah lebih dari 80 tahun berlalu, namun siapa yang benar-benar merdeka?
Bukan lah mereka rakyat, ๐บ๐ฒ๐น๐ฎ๐ถ๐ป๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฎ๐ฟ๐ฎ ๐ฝ๐ฒ๐บ๐ถ๐น๐ถ๐ธ ๐บ๐ผ๐ฑ๐ฎ๐น, ๐ธ๐ฎ๐ฝ๐ถ๐๐ฎ๐น๐ถ๐ ๐ด๐น๐ผ๐ฏ๐ฎ๐น, ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ฒ๐ด๐ฒ๐น๐ถ๐ป๐๐ถ๐ฟ ๐ผ๐น๐ถ๐ด๐ฎ๐ฟ๐ธ๐ถ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐ป๐ด๐ต๐ถ๐๐ฎ๐ฝ ๐ธ๐ฒ๐ธ๐ฎ๐๐ฎ๐ฎ๐ป ๐ฏ๐ฎ๐ป๐ด๐๐ฎ. Apa yang dulu dijanjikan untuk rakyat kemerdekaan, kesejahteraan, keadilan ternyata hanya menjadi ilusi yang tak akan pernah terjadi dibawah sistem demokrasi, warisan filsafah pedalaman pagan Yunani yang akalnya belum mampu bedakan antara Tuhan yang memberi kehidupan dengan Patung berhala yang mereka ciptakan sendiri. Mereka yang tidak mampu membedakan patung dengan Tuhan, tidak layak menciptakan keadilan. Kebodohan mereka menjadi kejahatan ketika dijadikan pedoman negara, sehingga manusia dijadikan patung berhala yang menyembah boneka. Selama 80 tahun, mereka bingung dan merana karena sistem hidupnya berdasarkan politik jahiliyah yang fana.
Setiap lima tahun rakyat berharap, namun yang datang hanyalah kekecewaan yang sama.
Pahlawan berganti, penderitaan tetap.
Karena sumber luka itu bukan pada siapa yang memimpin, melainkan pada sistem kufur yang mereka pelihara.
Inilah tipu daya besar Demokrasi yang membuat manusia sibuk menanti penyelamat, sementara akar kezaliman terus menancap dalam sistemnya.
๐ฆ๐๐ฅ๐จ๐๐ก ๐๐๐ฆ๐๐๐๐ฅ๐๐ก
Wahai kaum Muslimin!
Sadarlah!
Jangan lagi tertipu oleh
wajah baru dari sistem lama.
Ganti pemimpin tanpa mengganti sistem hanyalah memperpanjang kezaliman.
Saatnya hentikan ilusi Demokrasi!
Kembalilah kepada Sistem Islam satu-satunya sistem yang menegakkan keadilan sejati di bawah hukum Allah.
Satu-satunya sistem yang menjaga akal tetap berfungsi karena bersumber pada Wahyu.
Jangan tunggu โsuper heroโ,
jadilah pejuang penegak kebenaran!
Karena yang mampu menghancurkan kezaliman bukan janji politik, tapi iman dan syariat.
Tinggalkan lah sistem politik demokrasi warisan penjajah yang lahir dari filsafat Yunani kuno yang menjadikan manusia kembali jahiliyah, hidup dengan ilusi slogan-slogan modren yang membungkus Kebodohan menjadi Trend.
๐๐ฎ๐ป๐ด๐ธ๐ถ๐๐น๐ฎ๐ต ๐จ๐บ๐ฎ๐
Saatnya Islam memimpin kembali,
Kita harus menegakkan hukum Allah dan menyelamatkan dunia dari kezaliman manusia.
Keadilan sejati tidak lahir dari suara mayoritas, tetapi dari ketaatan kepada wahyu.
Sistem Islam menawarkan konsep kemerdekaan dan keadilan yang berbasis pada akidah tauhid dan syariat yang adil. Sistem Islam menilai manusia berdasarkan ketakwaannya, bukan berdasarkan ras, suku, atau status sosial. Bagaimana menurutmu tentang sistem nilai ini?
Sebarkan Dakwah jauhi Fitnah dan Mari Mulai Detik ini Kita Campakkan Ideologi Penjajah Pedalaman Pagan Jahiliyah ini agarย Pikiran mulai Dinaungi oleh Kebesaran Syariat Allah yang Agung dan Mulia.
G๐๐ง๐๐ ๐๐ฃ ๐๐๐ ๐ฎ๐๐ฉ ๐ฝ๐๐ง๐จ๐๐ฉ๐ช ๐ฝ๐๐ง๐๐ฃ๐ฉ๐๐จ ๐๐ผ๐๐ผ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฟ๐๐ข๐ค๐ ๐ง๐๐จ๐ ๐๐๐ ๐ช๐ก๐๐ง ๐ฌ๐๐ง๐๐จ๐๐ฃ ๐๐๐๐๐ก๐๐ข๐๐ฃ ๐๐ผ๐๐ผ๐ ๐๐ช๐ฃ๐๐ฃ๐ ๐๐๐๐. #TegakkanSyariatIslam #HancurkanSistemKufur #SadarlahUmat #NaluriPejuang #IslamSolusiHidup #UmatBersatuDiBawahKhilafah.ย ย (Rahmat Pikiran)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
