𝗠𝗨𝗞𝗝𝗜𝗭𝗔𝗧 𝗔𝗟-𝗤𝗨𝗥’𝗔𝗡 𝗧𝗘𝗡𝗧𝗔𝗡𝗚 𝗣𝗥𝗘𝗗𝗜𝗞𝗦𝗜 𝗠𝗔𝗦𝗔 𝗗𝗘𝗣𝗔𝗡

SURAU.CO – Sesungguhnya Al-Qur’an telah menegaskan kemukjizatannya dalam perkara yang belum diketahui pada masanya, namun kelak terbukti di masa depan dengan penuh hikmah.

Itulah kemukjizatan terbesar, karena tidak ada satu pun manusia yang mampu mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, kecuali Allah semata.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
“𝘒𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩: 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘮𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘪𝘣 𝘬𝘦𝘤𝘶𝘢𝘭𝘪 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘪𝘵𝘬𝘢𝘯.”
(QS. An-Naml: 65)

𝗜𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗧 𝗜𝗟𝗠𝗜𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗟𝗔𝗠 𝗔𝗟-𝗤𝗨𝗥’𝗔𝗡

Allah telah mengajarkan keseimbangan ekologi dan sistem pangan jauh sebelum dunia mengenalnya. Semua dapat kita lihat dalam banyak  Firman Allah diantaranya sebagai berikut ini:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
“𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘫𝘪-𝘣𝘪𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘮𝘪 𝘪𝘵𝘶, 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘺𝘶𝘳-𝘴𝘢𝘺𝘶𝘳𝘢𝘯, 𝘻𝘢𝘪𝘵𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘶𝘳𝘮𝘢, 𝘬𝘦𝘣𝘶𝘯-𝘬𝘦𝘣𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘢𝘵, 𝘣𝘶𝘢𝘩-𝘣𝘶𝘢𝘩𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘳𝘶𝘮𝘱𝘶𝘵-𝘳𝘶𝘮𝘱𝘶𝘵𝘢𝘯; 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘪𝘯𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨-𝘣𝘪𝘯𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘢𝘬𝘮𝘶.” (QS. ‘Abasa: 27–32)

“𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬𝘬𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨 𝘢𝘪𝘳 𝘬𝘦 𝘣𝘶𝘮𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘯𝘥𝘶𝘴, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘪𝘳 𝘩𝘶𝘫𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘩𝘦𝘸𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪. 𝘔𝘢𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯?” (QS. As-Sajdah: 27)

Ayat-ayat ini menegaskan makanan alami hewan ternak adalah tumbuhan, bukan hewan lainnya.

Namun manusia modern merusak tatanan itu. Mereka memberi makan sapi dengan protein hewani dari limbah tulang hewan lalu datanglah bencana besar yang mengguncang dunia: penyakit sapi gila (Mad Cow Disease).

𝗛𝗔𝗗𝗜𝗦 𝗡𝗔𝗕𝗜 ﷺ 𝗧𝗘𝗡𝗧𝗔𝗡𝗚 𝗣𝗘𝗡𝗬𝗔𝗞𝗜𝗧 𝗔𝗞𝗛𝗜𝗥 𝗭𝗔𝗠𝗔𝗡

Rasulullah ﷺ bersabda:
“𝘞𝘢𝘴𝘱𝘢𝘥𝘢𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘦𝘯𝘢𝘮 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘦𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘒𝘪𝘢𝘮𝘢𝘵: 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯𝘬𝘶, 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘦𝘣𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘉𝘢𝘪𝘵𝘶𝘭 𝘔𝘢𝘲𝘥𝘪𝘴, 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘣𝘪𝘯𝘨.”
(HR. Bukhari)

Penyakit yang dimaksud disebut qu‘ās, yakni penyakit menular pada kambing yang menyebabkan kematian besar-besaran.

Kini, sains modern mencatat kemunculan penyakit mematikan serupa pada abad ke-20: penyakit sapi gila, yang menjalar dari hewan ke manusia akibat pelanggaran terhadap hukum alam ciptaan Allah.

Pemerintah menggilas ratusan ribu sapi, meruntuhkan ekspor daging, mengguncang ekonomi, dan memaksa manusia mengembalikan sapi ke habitat aslinya, memberi makan rumput sesuai fitrahnya, menjalankan sunnatullah!

𝗞𝗘𝗠𝗕𝗔𝗟𝗜 𝗞𝗘𝗣𝗔𝗗𝗔 𝗦𝗨𝗡𝗡𝗔𝗧𝗨𝗟𝗟𝗔𝗛

Siapa yang mengajarkan Nabi ﷺ tentang penyakit yang baru dikenal abad ini? Beliau, seorang yang ummi, hidup di padang pasir 14 abad lalu, namun membawa pengetahuan yang melampaui zamannya! Tiada lain, ini adalah wahyu dari Allah, bukti nyata bahwa Al-Qur’an dan Sunnah mengandung ilmu pengetahuan yang jauh melampaui zaman.

Ketika manusia meninggalkan fitrah, maka bencana adalah konsekuensinya. Dan ketika manusia kembali kepada wahyu, maka keselamatan dan keseimbangan akan kembali pula.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
 “𝗗𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸𝗹𝗮𝗵 𝗞𝗮𝗺𝗶 𝗺𝗲𝗻𝘇𝗵𝗮𝗹𝗶𝗺𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮, 𝘁𝗲𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘇𝗵𝗮𝗹𝗶𝗺𝗶 𝗱𝗶𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶.” (QS. An-Nahl: 118)

ISLAM SUMBER ILMU PENGETAHUAN
Al-Qur’an bukan hanya kitab suci, tapi juga pedoman peradaban, sumber kebenaran, dan peta ilmu bagi semesta.

سُبْحَانَ الَّذِي أَنزَلَ هَذَا الْقُرْآنَ هُدًى وَنُورًا لِمَن يَعْقِلُونَ

Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang berpikir.

𝐒𝐞𝐫𝐮𝐚𝐧 𝐃𝐚𝐤𝐰𝐚𝐡

Mari kita jadikan setiap mukjizat ilmiah dalam Al-Qur’an sebagai pintu untuk lebih dalam mengkaji, memahami, dan menghidupkan kembali keagungan wahyu Allah dalam kehidupan modern.

Karena Al-Qur’an bukan sekadar bacaan spiritual, tetapi juga kitab ilmu, cahaya, dan petunjuk peradaban.

“Semakin kita menggali ayat-ayat Allah, semakin kita mengenal keagungan Sang Pencipta.”

Dftar Pustaka

1. Al-Qur’an Al-Karim
2. Buku Pintar Sains Dalam Al-Quran

Sebarkan keajaiban Al-Qur’an dan ilmu ini!
“Jadikan setiap postingan sebagai cahaya dakwah dan ilmu.”

Ajak keluarga, sahabat, dan generasi muda untuk kembali mencintai, mempelajari, dan meneliti Al-Qur’an dengan hati, akal, dan iman.