Opinion
Beranda » Berita » 𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗞𝗪𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗠 𝗝𝗔𝗛𝗜𝗟𝗜𝗬𝗔𝗛 𝗣𝗔𝗚𝗔𝗡

𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗞𝗪𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗠 𝗝𝗔𝗛𝗜𝗟𝗜𝗬𝗔𝗛 𝗣𝗔𝗚𝗔𝗡

𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗞𝗪𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗠 𝗝𝗔𝗛𝗜𝗟𝗜𝗬𝗔𝗛 𝗣𝗔𝗚𝗔𝗡
𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗞𝗪𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗠 𝗝𝗔𝗛𝗜𝗟𝗜𝗬𝗔𝗛 𝗣𝗔𝗚𝗔𝗡

 

SURAU.CO – 𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗞𝗪𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗠 𝗝𝗔𝗛𝗜𝗟𝗜𝗬𝗔𝗛 𝗣𝗔𝗚𝗔𝗡

𝗛𝗜𝗝𝗥𝗔𝗛 𝗞𝗘 𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗠 𝗜𝗟𝗔𝗛𝗜 𝗗𝗘𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗜𝗟𝗠𝗨 𝗗𝗔𝗡 𝗜𝗠𝗔𝗡

Demokrasi lahir dari akal pagan yang belum mampu membedakan antara patung berhala dengan Tuhan yang menghidupkan.
Dari rahim peradaban Yunani jahiliyah, muncullah sistem yang menuhankan suara manusia dan menyingkirkan hukum Allah.

Mereka mengira keadilan dapat diciptakan oleh mayoritas,  padahal mayoritas manusia justru tidak tahu kebenaran yang hakiki.

Sistem ini tumbuh dari kebodohan spiritual,
dari pikiran yang menolak wahyu namun menganggap dirinya bijak.
Mereka menulis teori tentang kebebasan,
padahal hakikatnya mereka hanyalah budak hawa nafsu dan penyembah kekuasaan.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

𝗞𝗘𝗕𝗔𝗡𝗚𝗞𝗜𝗧𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗠 𝗞𝗨𝗙𝗨𝗥

Wahai umat Islam, kita kini hidup di bawah sistem yang lahir dari rahim paganisme,
sistem yang menjadikan manusia sebagai penentu hukum, dan menghapus kedaulatan Allah dari kehidupan.

Inilah 𝗱𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶 𝘄𝗮𝗷𝗮𝗵 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝗷𝗮𝗵𝗶𝗹𝗶𝘆𝗮𝗵 𝗺𝗼𝗱𝗲𝗿𝗻 yang menumbuhkan pemimpin tanpa iman, menegakkan hukum tanpa wahyu, dan melahirkan masyarakat tanpa arah dan adab.

Ia menghancurkan keluarga, menukar surga dengan kursi kekuasaan, menjadikan umat tunduk pada undang-undang buatan manusia,
sementara hukum Allah diletakkan di museum sejarah.

𝗛𝗜𝗝𝗥𝗔𝗛 𝗞𝗘 𝗦𝗜𝗦𝗧𝗘𝗠 𝗜𝗟𝗔𝗛𝗜

Hijrah sejati bukan sekadar mengganti pakaian atau gaya hidup.
Hijrah sejati adalah mengganti sistem hidup,
dari sistem kufur menuju sistem yang diatur wahyu.

Islam datang bukan hanya mengatur ibadah,
tetapi menata seluruh kehidupan pemerintahan, hukum, ekonomi, pendidikan, dan sosial.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Itulah sistem Syura Ilahiyah, yang 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗴𝗮𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗶𝗹𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝘁𝘂𝗻𝗷𝘂𝗸 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵, bukan dari kesepakatan manusia.

Di 𝗗𝗶 𝘁𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵 ﷺ 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗞𝗵𝘂𝗹𝗮𝗳𝗮𝘂𝗿 Rasyidin, Islam pernah menegakkan tatanan mulia, dimana hukum Allah menjadi sumber keadilan, dan iman menjadi dasar kemakmuran.

𝗞𝗘𝗔𝗗𝗜𝗟𝗔𝗡 𝗦𝗘𝗝𝗔𝗧𝗜 𝗛𝗔𝗡𝗬𝗔 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗜𝗟𝗠𝗨 𝗗𝗔𝗡 𝗜𝗠𝗔𝗡

𝗔𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗺𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻 demokrasi yang lahir dari pemikir jahiliyah yang 𝘁𝗮𝗸 𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗱𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗮𝘁𝘂𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗮𝗹𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗧𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝗰𝗶𝗽𝘁𝗮 akan membawa keadilan bagi umat manusia?

Mereka menolak wahyu namun mengaku bijak,
menyusun undang-undang namun lupa kepada Sang Pembuat Hukum. Mereka berbicara tentang kebenaran, namun tidak mengenal 𝗔𝗹-𝗛𝗮𝗾𝗾, 𝗦𝗮𝗻𝗴 𝗠𝗮𝗵𝗮 𝗕𝗲𝗻𝗮𝗿.

𝗠𝗮𝗸𝗮 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗶𝗽𝘂 oleh istilah manis demokrasi, HAM, dan kebebasan.
Itu hanyalah nama-nama kosong yang mereka ciptakan untuk menutupi kesesatan.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Keadilan sejati tidak lahir dari akal yang bodoh dan bebas, tetapi dari akal yang tunduk pada wahyu.

𝗞𝗲𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗷𝗮𝘁𝗶 bukan menolak hukum Allah, tetapi 𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗯𝗮𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗵𝗮𝘄𝗮 𝗻𝗮𝗳𝘀𝘂.

𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗕𝗔𝗡𝗚𝗞𝗜𝗧𝗔𝗡

𝗕𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁𝗹𝗮𝗵 𝘄𝗮𝗵𝗮𝗶 𝘂𝗺𝗮𝘁 𝗡𝗮𝗯𝗶 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗺𝗺𝗮𝗱 ﷺ!
Keadilan sejati dimulai ketika engkau bangkit dari kebodohan akal menuju cahaya ilmu dan iman.

𝗜𝘁𝘂𝗹𝗮𝗵 𝗵𝗶𝗷𝗿𝗮𝗵 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿:
𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗲𝗴𝗲𝗹𝗮𝗽𝗮𝗻 𝗹𝗼𝗴𝗶𝗸𝗮 𝗽𝗮𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗷𝘂 𝗰𝗮𝗵𝗮𝘆𝗮 𝘄𝗮𝗵𝘆𝘂 𝗜𝗹𝗮𝗵𝗶.
𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗱𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗸𝘂𝗳𝘂𝗿 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗷𝘂 𝗦𝘆𝗮𝗿𝗶𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗴𝗮𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗶𝗹𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗷𝗮𝘁𝗶.

Karena 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗶𝗹𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝘁𝗮𝘂𝗵𝗶𝗱,
𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗲𝗺𝘂𝗹𝗶𝗮𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝘀𝘆𝗮𝗿𝗶𝗮𝘁 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵.

𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗞𝗪𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗕𝗔𝗡𝗚𝗞𝗜𝗧𝗔𝗡 𝗨𝗠𝗔𝗧

Wahai para dai, guru, dan pejuang kebenaran Jadikan seruan ini bahan dakwah dan diskusi di setiap majelis!

Umat harus tahu kebenaran yang telah lama ditutupi oleh para penjahat demokrasi sekuler
yang menjadikan hawa nafsu sebagai hukum dan menipu umat dengan jargon “kebebasan” dan “keadilan” palsu.

Sudah terlalu lama umat Islam dibutakan oleh sistem kufur yang menolak Syariat Allah dan menipu manusia dengan slogan palsu: kebebasan, kesetaraan, dan demokrasi.
Kini saatnya menyampaikan kebenaran tanpa takut celaan manusia.

Bangkitkan kesadaran bahwa demokrasi bukan jalan keselamatan, bukan pula cita-cita luhur kemerdekaan bangsa ini.
Sistem itu sejatinya adalah warisan jahiliyah pagan yang memisahkan manusia dari Rabb-nya, dan menjauhkan negeri ini dari keberkahan hukum Allah.

𝗥𝗨𝗛 𝗞𝗘𝗠𝗘𝗥𝗗𝗘𝗞𝗔𝗔𝗡 𝗔𝗗𝗔𝗟𝗔𝗛 𝗦𝗬𝗔𝗥𝗜𝗔𝗧 𝗜𝗦𝗟𝗔𝗠

Tujuan perjuangan kemerdekaan bangsa ini terpatri dalam Piagam Jakarta, yang menegaskan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya.

Artinya, sejak awal negara ini dibangun di atas landasan syariat, sebagai wujud cita-cita luhur para ulama, santri, dan pejuang yang ratusan tahun berjihad melawan penjajah dengan darah, harta, dan nyawa mereka melawan kolonialisme dan sekulerisme yang menindas umat dan menghapus iman dari kehidupan.

Namun, pengkhianatan besar terjadi sehari setelah teks Proklamasi 17 Agustus 1945 dibacakan.

Tujuh kata sakral yang menjadi ruh perjuangan Islam dalam Piagam Jakarta “𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘄𝗮𝗷𝗶𝗯𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻𝗸𝗮𝗻 𝘀𝘆𝗮𝗿𝗶𝗮𝘁 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗹𝘂𝗸-𝗽𝗲𝗺𝗲𝗹𝘂𝗸𝗻𝘆𝗮” dihapus tanpa izin umat. 7 kata ini bukan hanya sebagai untaian kalimat kosong tanpa makna, sejatinya adalah sebuah sistem dasar  syariat Islam yang akan di implementasikan oleh negara yang mayoritas Umat Islam yang memperjuangkan dan sebagai peduduknya.

Sejak saat itu, arah perjuangan bangsa ini perlahan diseret menjauh dari syariat,
dan umat dijauhkan dari jati diri Islam yang sejati.

𝗞𝗘𝗠𝗕𝗔𝗟𝗜𝗞𝗔𝗡 𝗝𝗔𝗧𝗜 𝗗𝗜𝗥𝗜 𝗞𝗘𝗠𝗘𝗥𝗗𝗘𝗞𝗔𝗔𝗡

Kini saatnya identitas perjuangan kemerdekaan dikembalikan kepada dasarnya Syariat Islam yang kaffah, sebagai ruh dan arah perjuangan umat hingga akhir zaman.

Lanjutkan perjuangan mulia para syuhada dan ulama terdahulu, yang telah menumpahkan darah untuk menegakkan kalimat Lā ilāha illā Allāh di bumi pertiwi.

Jangan biarkan pengorbanan pendahulu kita dikhianati oleh sistem jahiliyah sekuler
yang menghapus Allah dari kehidupan manusia. Dan tujuan mulia ini kewajiban kita juga sebagai umat agar keluar dari resiko kekufuran sistem dan konsekuensi azab Allah di Akhirat Kelak.

𝗦𝗘𝗥𝗨𝗔𝗡 𝗞𝗘 𝗛𝗜𝗝𝗥𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗔𝗗𝗜𝗟𝗔𝗡 𝗦𝗘𝗝𝗔𝗧𝗜

𝗕𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁𝗹𝗮𝗵 𝘄𝗮𝗵𝗮𝗶 𝘂𝗺𝗮𝘁 𝗡𝗮𝗯𝗶 𝗠𝘂𝗵𝗮𝗺𝗺𝗮𝗱 ﷺ!
Keadilan sejati dimulai ketika engkau bangkit dari kebodohan akal menuju cahaya ilmu dan iman.

𝗜𝘁𝘂𝗹𝗮𝗵 𝗵𝗶𝗷𝗿𝗮𝗵 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿:
𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗲𝗴𝗲𝗹𝗮𝗽𝗮𝗻 𝗹𝗼𝗴𝗶𝗸𝗮 𝗽𝗮𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗷𝘂 𝗰𝗮𝗵𝗮𝘆𝗮 𝘄𝗮𝗵𝘆𝘂 𝗜𝗹𝗮𝗵𝗶.
𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗱𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗸𝘂𝗳𝘂𝗿 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗷𝘂 𝗦𝘆𝗮𝗿𝗶𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗴𝗮𝗸𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗶𝗹𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗷𝗮𝘁𝗶.

Karena 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗶𝗹𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝘁𝗮𝘂𝗵𝗶𝗱,
𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗲𝗺𝘂𝗹𝗶𝗮𝗮𝗻 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝘀𝘆𝗮𝗿𝗶𝗮𝘁 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵.

Jadikan seruan ini bahan dakwah, diskusi, dan perenungan di setiap majelis ilmu.
Sebarkan agar umat sadar, bangkit, dan berani menolak sistem kufur yang membinasakan.
Karena kemenangan tidak akan lahir dari sistem buatan manusia,
tetapi dari ketaatan total kepada Allah dan Rasul-Nya.

Inilah Perjuangan sejati, melanjutkan perjuangan para pendahulu kita untuk menegakkan Syariat Allah di Bumi Nusantara agar terciptanya keadilan yang hakiki.
Dan sebaliknya dengan mempertahankan dan mendukung demokrasi sekuler warisan penjajah ini tak obahnya kita masuk bagian penjajah dizaman modren. Penerus kejahatan Sekulerisme selama ini yang menindas ratusan juta umat manusia diseluruh dunia. Ini adalah Pengkhianatan pada Jadi Diri perjuangan kemerdekan  bangsa, ber khianat Pada Akhidah sendiri, mengkhianati Allah dan Risalah Rasulullah ﷺ.. bukan saja didunia kita sengsara ditindas Sistem kufur ini, diakhirat justru Pengkhianat Agama Allah janjikan Kekal di Neraka.

Ayo Hijrahlah segera saudaraku ini bukanlah perkara sepele. berfikir sebelum terlambat, Ilmu Harta dan Keturunan semua akan dipertanggung jawabkan. Walaupun sebesar biji zarah disalah gunakan, Tobatlah dan berjuanglah kembali Kejalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebelum malaikat maut datang menjemput dan semua sudah semakin kusut menuju keadilan Ilahi yang sudah Menanti. 𝙂𝙚𝙧𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙍𝙖𝙠𝙮𝙖𝙩 𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙩𝙪 𝘽𝙚𝙧𝙖𝙣𝙩𝙖𝙨 𝙃𝘼𝙈𝘼 𝙋𝙊𝙇𝙄𝙏𝙄𝙆 𝘿𝙚𝙢𝙤𝙠𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙚𝙠𝙪𝙡𝙚𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨𝙖𝙣 𝙋𝙚𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙋𝘼𝙂𝘼𝙉 𝙔𝙪𝙣𝙖𝙣𝙞 𝙆𝙐𝙉𝙊.  (Rahmat Pikiran)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement