SURAU.CO. “Berlomba-lomba dalam kebaikan” atau fastabiqul khairat adalah konsep dalam Islam yang berarti bergegas dan bersaing secara positif untuk melakukan perbuatan baik. Bukan untuk saling mengalahkan, tetapi tujuannya adalah untuk meraih pahala dan keridaan Allah SWT. Perintah ini tertuang dalam Al-Qur’an (Surat Al-Baqarah ayat 148). Selanjutnya, menekankan pentingnya memanfaatkan waktu untuk kebaikan, di mana amalan sekecil apa pun akan mendapat balasan dari Allah.
Konsep “Berlomba-lomba dalam Kebaikan” atau Fastabiqul Khairat adalah ajaran dalam Islam yang mendorong umatnya untuk saling berpacu dan bersegera dalam melakukan amal kebaikan. Hal ini berbeda dengan perlombaan pada umumnya yang seringkali memicu persaingan tidak sehat; fastabiqul khairat justru bertujuan untuk memotivasi agar setiap Muslim bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.
Selanjutnya, Tujuan berlomba-lomba dalam kebaikan adalah meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amal saleh, memanfaatkan waktu dengan produktif. Serta menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera. Dengan demikian, Kompetisi ini bertujuan untuk meraih ridha Allah, bukan mencari keunggulan duniawi, dengan saling memotivasi untuk terus berbuat baik.
Makna dan prinsip
Bersaing secara positif:
Tujuannya bukan untuk menjadi yang paling unggul di antara manusia lain, melainkan untuk bersaing dengan diri sendiri dalam mengumpulkan amal kebaikan.
Keikhlasan:
Kunci utama dari fastabiqul khairat adalah melakukan kebaikan dengan ikhlas dan tanpa pamrih, semata-mata mencari keridaan Allah SWT.
Bersegera:
Perintah untuk tidak menunda-nunda kebaikan. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk berbuat baik.
Memanfaatkan waktu:
Ini adalah cara memanfaatkan waktu yang diberikan Allah dengan sebaik-baiknya untuk meraih kebahagiaan dan keselamatan di akhirat.
Tujuan utama
Mendekatkan diri kepada Allah:
Berlomba dalam kebaikan adalah salah satu cara untuk meraih cinta dan ridha Allah SWT.
Meningkatkan keimanan:
Melalui amal saleh yang dilakukan dengan ikhlas dan cepat, keimanan seseorang akan semakin kuat, seperti dijelaskan dalam Kitab Ihya Ulumuddin.
Memanfaatkan waktu:
Menjadi pribadi yang produktif dan tidak menyia-nyiakan waktu dengan mengisinya dengan amalan yang diridhai Allah.
Menciptakan masyarakat yang harmonis:
Semangat untuk berlomba dalam kebaikan dapat menciptakan rasa kebersamaan, kerjasama, dan mengurangi konflik di masyarakat.
Manfaat individu
Waktu tidak terbuang sia-sia: Menjadi lebih produktif dan terarah.
Menyalurkan energi positif: Mengubah energi menjadi kegiatan yang bermanfaat dan menghindari hal negatif.
Terhindar dari godaan setan: Kesibukan dalam kebaikan membantu melindungi diri dari bujukan yang buruk.
Motivasi untuk terus lebih baik: Terus terdorong untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan disiplin dalam berbuat baik.
Keutamaan
- Mendapatkan pahala dan balasan kebaikan dari Allah SWT.
- Menjadi ciri orang beriman yang akan memberatkan timbangan kebaikan di akhirat.
- Mendatangkan kemuliaan di dunia dan akhirat.
- Meningkatkan keharmonisan sosial dengan menciptakan rasa kebersamaan dan saling membantu.
- Membantu meringankan beban sesama yang membutuhkan.
Contoh perilaku
Bersedekah kepada yang membutuhkan, Membantu sesama yang kesulitan, Melakukan kebaikan sekecil apa pun dengan niat ikhlas, Memanfaatkan bulan Ramadhan untuk memperbanyak amal ibadah.
Dasar ajaran
Perintah untuk berlomba dalam kebaikan ini disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan diperkuat oleh hadis Nabi Muhammad SAW.
- Surah Al-Baqarah ayat 148: “Dan setiap umat mempunyai kiblatnya (sendiri), yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”.
- Surah Al-Maidah ayat 48: “…Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan…”.
- Hadis riwayat Muslim: “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya”.
Selanjutnya Contoh dalam kehidupan sehari-hari
Prinsip fastabiqul khairat dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk:
- Di lingkungan masyarakat:
- Berlomba-lomba untuk menolong tetangga yang sedang dalam kesulitan, seperti saat sakit atau tertimpa musibah.
- Saling bersaing untuk menjadi orang pertama yang bersedekah atau berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan.
- Di lingkungan sekolah atau kantor:
- Saling memotivasi untuk mencapai prestasi terbaik dalam belajar atau bekerja, namun dengan cara yang sportif dan jujur.
- Berlomba-lomba dalam kebersihan kelas atau tempat kerja.
- Dalam ibadah dan ketaatan:
- Bersegera menunaikan salat tepat waktu di masjid atau musala.
- Saling berlomba dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an.
Manfaat berlomba dalam kebaikan
Selanjutnya, menerapkan fastabiqul khairat akan mendatangkan berbagai manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain:
Pertama Meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT: Berlomba-lomba dalam kebaikan mendorong seseorang untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih rida-Nya.
Kedua Menghindarkan diri dari keburukan: Ketika seseorang sibuk melakukan kebaikan, ia akan terhindar dari godaan setan dan perbuatan sia-sia.
Ketiga Memperkuat tali persaudaraan: Persaingan dalam kebaikan akan menumbuhkan semangat positif dan harmonisasi sosial di antara sesama.
Keempat Membuat waktu lebih produktif: Kita akan memanfaatkan setiap waktu yang ada secara optimal dengan terus berbuat baik.
Kelima Menumbuhkan energi positif: Terbiasa melakukan kebaikan akan mengarahkan energi seseorang pada hal-hal yang bermanfaat.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
