SURAU.CO-Membangun bisnis yang berhasil dan mampu mempertahankan pelanggan dalam persaingan yang ketat membutuhkan upaya yang luar biasa. Dalam hal ini, ada tiga prinsip penting yang harus pebisnis pegang teguh: Reliable (tepercaya), Responsible (bertanggung jawab), dan Rapport (hubungan baik dengan pelanggan).
Faktor penting mempertahankan kesuksesan bisnis
Dalam konteks bisnis, mempertahankan kesuksesan jangka panjang sangat bergantung pada tiga faktor kunci: menjaga kepercayaan pelanggan, memiliki tanggung jawab sosial, dan membangun hubungan yang baik dengan mereka. Pada dasarnya, kepercayaan berfungsi sebagai landasan utama dalam interaksi antara pelanggan dan bisnis. Pelanggan secara konsisten menuntut bisnis yang andal, yaitu yang mampu menyediakan produk atau jasa yang sesuai dengan janji penyedia. Oleh karena itu, membangun kepercayaan ini memerlukan upaya yang konsisten, mulai dari menyediakan produk berkualitas, memberikan informasi yang jujur, hingga menepati semua janji. Terakhir, pentingnya kepercayaan ini juga ditekankan oleh pakar ekonomi Philip Kotler, yang secara khusus menyoroti perannya dalam membangun reputasi bisnis yang positif.
Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab sosial merupakan elemen yang sangat penting dalam upaya menjaga loyalitas pelanggan dan membangun hubungan bisnis jangka panjang. Konsep ini telah menjadi fokus utama para pakar ekonomi, seperti Milton Friedman dan Michael Porter, yang menegaskan bahwa bisnis yang menjalankan tanggung jawab sosial dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, melampaui sekadar keuntungan finansial. Oleh karena itu, tindakan seperti berbagi keuntungan dengan komunitas, mendukung inisiatif sosial, menjaga kelestarian lingkungan, dan menerapkan kebijakan ketenagakerjaan yang adil menjadi sangat krusial. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa tanggung jawab sosial tidak hanya memperkuat reputasi bisnis, melainkan juga mampu menciptakan ikatan yang erat dengan pelanggan yang memprioritaskan nilai-nilai etika dan sosial.
Hubungan baik dengan pelanggan
Selanjutnya, membangun hubungan baik dengan pelanggan melalui Rapport juga merupakan faktor yang tak dapat terabaikan. Dalam konteks ini, pakar ekonomi Robert Cialdini menyoroti pentingnya membangun ikatan emosional dengan pelanggan untuk menciptakan loyalitas jangka panjang. Komunikasi yang efektif, mendengarkan dengan baik, dan menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan dan masalah pelanggan merupakan langkah-langkah penting dalam membangun hubungan yang baik. Dengan memberikan pengalaman positif dan unik kepada pelanggan, bisnis dapat membedakan dirinya dari pesaing dan menciptakan peluang pelanggan untuk kembali.
Perspektif Etika Islam
Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, seorang pebisnis muslim harus memperhatikan prinsip-prinsip Islam yang mengajarkan etika dan nilai-nilai yang tinggi. Semua ini harus didasarkan pada keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT.
Al-Qur’an dan hadis memberikan pedoman dan dalil-dalil yang dapat menjadi panduan bagi pebisnis dalam membangun bisnis yang beretika. Al-Qur’an surah Al-Israa’ ayat 36 menyatakan,
“Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
Ayat ini menegaskan bahwa sebagai pebisnis, kita harus bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang kita ambil, serta memastikan bahwa bisnis yang kita jalankan berdasar pada pengetahuan yang benar.
Hadis Nabi Muhammad SAW memberikan panduan yang relevan. Dalam sebuah hadis yang beradal dari Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Barangsiapa yang tidak menyayangi dan tidak memberi kebaikan kepada manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya.”
Hadis ini menekankan pentingnya memiliki sikap bertanggung jawab dan memberikan kebaikan kepada orang lain, termasuk pelanggan.
Konsep reliable dalam Islam
Dari sisi Reliable, Al-Qur’an surah Al-Ma’idah ayat 1 menyatakan,
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah semua janji-janji kamu.”
Ini menunjukkan pentingnya menjaga kepercayaan pelanggan dengan memenuhi semua janji yang telah terucap. Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 42 menyatakan,
“Janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (jangan pula) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui(-nya).”
Ayat ini menekankan pentingnya membedakan antara yang benar dan yang salah serta tidak menyembunyikan kebenaran. Dalam konteks bisnis, ini berarti kita harus jujur dan tidak memanipulasi informasi untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil. Surah Ar-Rahman ayat 9 menyatakan,
“Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi timbangan itu.”
Ayat ini mengajarkan agar kita jujur dan adil dalam segala tindakan. Termasuk dalam berbisnis. Kita harus menggunakan timbangan atau neraca dengan jujur, tidak memanipulasi atau mengurangi apa yang seharusnya menjadi hak orang lain.
Konsep responsible dalam Islam
Dalam konteks Responsible, Al-Qur’an surah Al-Hasyr ayat 9 menyatakan,
“Orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrah ke (tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan dalam hatinya terhadap apa yang ia berikan (kepada Muhajirin). Mereka mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak. Siapa yang menjaga dirinya dari kekikiran itulah orang-orang yang beruntung.”
Ayat ini menunjukkan pentingnya berbagi dengan masyarakat sekitar dan melibatkan mereka dalam bisnis, menciptakan rasa memiliki dan memperkuat hubungan sosial yang positif.
Konsep Rapport dalam Islam
Dalam hal Rapport, hadis yang bersumber dari Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Tidaklah termasuk golongan kami (umat Islam) yang tidak menyayangi anak-anak kecil dan tidak menghormati orang-orang yang sudah tua.”
Hadis ini menggarisbawahi pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan, termasuk menanyakan kabar mereka, menyampaikan salam, dan memberikan perhatian kepada mereka.
Langkah penting menjaga loyalitas pelanggan
Untuk memenangkan persaingan bisnis, langkah krusial adalah membangun usaha berdasarkan etika Islam demi mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip Reliable, Responsible, dan Rapport harus terinternalisasi dengan keikhlasan yang tulus sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT. Hal ini didukung oleh Al-Qur’an dan hadis yang menyediakan panduan yang jelas dan relevan untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut. Dengan demikian, ketika bisnis dijalankan dengan menjunjung tinggi integritas dan mengedepankan kepentingan pelanggan, usaha kita akan secara langsung mencerminkan nilai-nilai luhur yang kita yakini sebagai umat Islam.(St.Diyar)
Referensi : Syahiduz Zaman, Panorama Islam:Perspektif Interdisipliner dalam Pemikiran dan Praktik, 2023.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
