Ibadah
Beranda » Berita » JANGAN SAMPAI MATI DALAM KEADAAN TIDAK SHALAT

JANGAN SAMPAI MATI DALAM KEADAAN TIDAK SHALAT

JANGAN SAMPAI MATI DALAM KEADAAN TIDAK SHALAT
JANGAN SAMPAI MATI DALAM KEADAAN TIDAK SHALAT

 

SURAU.CO – Wahai saudaraku yang meninggalkan shalat, Dengarkanlah nasihat ini dengan hati yang lembut dan lapang. Nasihat ini datang bukan dari orang yang membencimu, tapi dari orang yang mencintaimu karena Allah, yang khawatir akan nasibmu di akhirat kelak.

Ketahuilah, shalat bukan sekadar gerakan tubuh, bukan pula rutinitas harian tanpa makna. Shalat adalah tiang agama, pembeda antara iman dan kufur. Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah kafir.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

Jangan Sampai Mati dalam Keadaan Tidak Shalat

Saudaraku, jangan tunggu esok untuk memperbaiki shalatmu, sebab ajal tidak menunggu kesiapan siapa pun. Betapa banyak orang yang kemarin masih bercanda, hari ini sudah terbujur kaku tanpa sempat menunaikan satu rakaat pun.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Jika engkau mati dalam keadaan tidak shalat, maka engkau mati dalam keadaan membawa dosa besar yang amat berat di sisi Allah.

Demi Allah, dosa meninggalkan shalat lebih besar daripada zina, lebih besar daripada durhaka kepada orang tua, bahkan lebih besar dari dosa riba.

Dosa Meninggalkan Shalat Lebih Berat dari Riba

Tahukah engkau? Orang yang memakan riba saja diancam oleh Allah dengan perang:

> “Maka jika kamu tidak meninggalkan sisa riba, maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 279)

Lalu bayangkan, bagaimana dahsyatnya dosa orang yang meninggalkan shalat — yang kedudukannya jauh lebih besar di sisi Allah daripada dosa riba itu sendiri.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Shalat Adalah Tanda Cinta dan Takut kepada Allah

Shalat adalah bukti cinta seorang hamba kepada Rabb-nya, bukti tunduk dan taat kepada perintah-Nya.

Orang yang meninggalkan shalat seakan berkata, “Aku tidak butuh Engkau, ya Allah.”

Padahal setiap detik, napasnya, jantungnya, hidupnya — semuanya bergantung pada izin Allah.

Masih Ada Waktu untuk Bertaubat

Namun jangan berputus asa. Sebesar apa pun dosamu, rahmat Allah jauh lebih besar. Allah memanggil orang-orang yang telah jauh dari-Nya dengan penuh kasih:

> “Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (QS. Az-Zumar [39]: 53)

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Bayangkan, Allah masih mau memanggilmu “wahai hamba-Ku” — padahal engkau telah lama meninggalkan panggilan-Nya. Itu tandanya Allah masih menginginkanmu kembali.

Kembalilah ke Jalan yang Benar

Saudaraku, segeralah kembali. Basuh wajahmu dengan air wudhu, dirikan shalat dengan penuh khusyuk, dan rasakan betapa damainya hati ketika bersujud kepada Allah.

Mulailah dari satu rakaat yang ikhlas, dari satu waktu shalat yang terjaga. Biarlah sedikit demi sedikit, asalkan terus maju dan tidak menyerah.

Jangan malu untuk memulai, sebab semua orang saleh pun pernah melalui fase lalai dan bertaubat. Yang Allah lihat bukan masa lalumu, tapi hatimu yang ingin berubah.

Bergembiralah dengan Taubatmu

Ketika engkau bertaubat dan menegakkan kembali shalatmu, maka bergembiralah!

Karena Allah akan menyambutmu dengan cinta yang lebih besar daripada cinta seorang ibu yang menemukan anaknya yang hilang di padang pasir.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada seseorang yang kehilangan untanya di padang pasir, lalu menemukannya kembali.”
(HR. Muslim)

Penutup: Hidup Mulia dengan Shalat

Saudaraku, jangan biarkan hidupmu berjalan tanpa shalat. Karena tanpa shalat, hidup kehilangan makna, dan mati tanpa shalat adalah kehinaan yang amat pedih.

Dirikanlah shalat sebelum engkau dishalatkan.
Tundukkanlah wajahmu di bumi sebelum wajahmu ditundukkan di liang kubur.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang menjaga shalat lima waktu, menghadirkannya dengan cinta dan khusyuk, hingga kelak kita dibangkitkan dalam barisan orang-orang yang sujud kepada-Nya.

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 45)

Kembalilah kepada Allah, dan bergembiralah, karena Allah Maha Penerima Taubat. (Tengku Iskandar, M. Pd-
Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement