SURAU.CO – Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern, manusia sering tenggelam dalam kesibukan yang tiada henti. Pekerjaan, tuntutan sosial, dan rutinitas harian sering membuat hati gersang serta pikiran lelah. Di tengah kepadatan itu, Islam menghadirkan ruang jeda yang menenangkan: Shalat Sunnah Maghrib. Amalan ringan ini membantu umat Islam memulihkan ketenangan batin setelah seharian bergelut dengan urusan dunia.
Shalat Sunnah Maghrib termasuk shalat rawatib muakkad, yaitu shalat sunnah yang Rasulullah SAW anjurkan dan jaga secara konsisten. Seorang Muslim mengerjakannya setelah salat fardu Maghrib sebanyak dua rakaat. Dalam hadis sahih riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Antara dua azan (azan dan iqamah) terdapat shalat.” (HR.Muslim).
Hadis ini menekankan betapa Rasulullah SAW pentingnya pentingnya shalat sunnah di sela-sela waktu shalat wajib. Shalat Sunnah Maghrib bukan sekedar pelengkap, namun sarana untuk memperhalus hati dan memperindah hubungan hamba dengan Allah SWT.
Meneladani Konsistensi Rasulullah SAW
Rasulullah SAW selalu menjaga shalat sunnah rawatib dengan penuh kedisiplinan. Dalam riwayat Muslim disebutkan:
“Barang siapa yang shalat dalam semalam dua belas rakaat sunnah, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga.”
Dua rakaat setelah Maghrib termasuk dalam rangkaian shalat sunnah tersebut. Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menegaskan bahwa shalat sunnah muakkad memiliki kedudukan yang tinggi karena Nabi SAW melakukannya secara konsisten. Dengan menjalankan Shalat Sunnah Maghrib, seorang muslim tidak sekedar melaksanakan anjuran, melainkan meneladani langsung kebiasaan Rasulullah SAW.
Keutamaan Shalat Sunnah Maghrib
Shalat Sunnah Maghrib memberi banyak keutamaan, baik secara spiritual maupun moral. Pertama, shalat ini menyempurnakan kekurangan dalam shalat wajib . Saat manusia shalat fardu, pikiran sering melayang karena kesibukan dunia. Dengan mengerjakan shalat sunnah, seseorang menutup kekurangannya dan menjaga kualitas ibadahnya.
Kedua, shalat ini menghadirkan momen refleksi rohani. Petang hari menjadikan manusia secara alamiah lebih introspektif. Langit yang temaram mengajak hati untuk merenungkan dan kembali kepada Sang Pencipta. Dalam suasana seperti ini, doa rakaat Shalat Sunnah Maghrib menenangkan hati, menyejukkan pikiran, serta menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang Allah limpahkan sepanjang hari.
Ketiga, Shalat Sunnah Maghrib membuka pintu keberkahan malam. Waktu Maghrib termasuk waktu mustajab untuk berdoa. Setelah shalat ini, seorang muslim bisa memperbanyak doa dan zikir, memohon ampun atas kesalahan, serta berharap kebaikan dunia dan akhirat.
Cara Melaksanakan Shalat Sunnah Maghrib
Seorang Muslim dapat melaksanakan Shalat Sunnah Maghrib dengan sederhana namun penuh kesungguhan. Setelah menunaikan salat fardu Maghrib, ia meniatkan dalam hati:
“Ushalli sunnatal maghribi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Kemudian ia bertakbiratul ihram dan mengerjakan shalat rakaat. Pada setiap rakaat, ia membaca Surah Al-Fatihah dan satu surah pendek seperti Al-Ikhlas atau Al-Kautsar.
Shalat ini tidak memiliki bacaan atau doa khusus, namun seseorang sebaiknya memperbanyak doa setelahnya. Ia bisa mengerjakan shalat ini di masjid, di rumah, atau di tempat kerja jika memungkinkan. Rasulullah SAW menyiarkan sebagian shalat sunnah dilakukan di rumah agar rumah dipenuhi keberkahan ibadah.
Nilai Spiritualitas dan Psikologis
Shalat Sunnah Maghrib memberi dampak besar bagi ketenangan jiwa. Ketika tubuh lelah dan pikiran penuh beban, doa rakaat ini menjadi oase yang menyegarkan hati. Melalui shalat, seseorang melepaskan beban dunia, menampilkan diri di hadapan Allah, dan merasakan kedekatan yang menenteramkan.
Secara psikologis, shalat ini meredakan stress dan menenangkan pikiran. Penelitian modern membuktikan bahwa ibadah yang dilakukan dengan kesadaran penuh—seperti shalat—dapat menurunkan tekanan darah serta menstabilkan emosi. Dalam konteks ini, Shalat Sunnah Maghrib menghadirkan bentuk mindfulness islami: kesadaran spiritual yang menumbuhkan ketenangan batin.
Selain itu, shalat ini juga menumbuhkan disiplin spiritual. Orang yang terbiasa melaksanakan Shalat Sunnah Maghrib biasanya lebih mudah menjalankan shalat wajib lainnya, termasuk Isya dan qiyamul lail. Kebiasaan sederhana ini menciptakan efek domino yang memperkuat karakter keagamaan dan konsistensi ibadah.
Menjadikan Shalat Sunnah Maghrib Sebagai Kebiasaan
Seorang Muslim perlu membangun rutinitas agar Shalat Sunnah Maghrib menjadi bagian dari gaya hidupnya. Ia bisa memulainya dengan niat yang kuat dan kesadaran akan keutamaannya. Jadikan waktu setelah Maghrib sebagai momen istirahat rohani sebelum melanjutkan aktivitas malam.
Keluarga juga dapat membangun kebiasaan ini bersama. Orang tua yang mencontohkan Shalat Sunnah Maghrib akan menanamkan nilai spiritual dalam diri anak-anaknya. Keteladanan nyata selalu lebih efektif daripada nasihat lisan. Lingkungan yang mendukung, seperti masjid atau komunitas yang melaksanakan shalat sunnah bersama, turut memperkuat semangat ibadah.
Konsistensi dalam Shalat Sunnah Maghrib tidak bergantung pada banyaknya rakaat, namun pada keikhlasan hati dan kesinambungan amal. Allah SWT mencintai amal kecil yang dikerjakan secara terus-menerus. Dua rakaat setelah Maghrib bisa menjadi ladang pahala besar jika seseorang melaksanakannya dengan hati khusyuk dan niat yang benar.
Menutup Hari dengan Cahaya Ibadah
Setiap hari membawa kisah perjuangan dan keletihan. Namun di penghujung hari, Allah SWT memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk menenangkan diri dan mendekatkan diri kepada-Nya melalui Shalat Sunnah Maghrib.
Amalan ini bukan sekedar tambahan, tapi penyejuk jiwa dan cahaya hati. Ketika seseorang rutin menunaikannya, ia menutup hari dengan kebaikan dan membuka malam dengan keberkahan. Saat dunia mulai meredup, cahaya ibadah justru menyinari hati seorang muslim.
Jangan biarkan waktu Maghrib berlalu tanpa makna. Jadikan Shalat Sunnah Maghrib sebagai rutinitas spiritual yang menuntun hati menuju ketenangan dan keberkahan. Dari amalan sederhana yang dikerjakan dengan ikhlas, Allah SWT akan menghadiahkan ketenangan hidup dan rumah di surga, sebagaimana janji Rasulullah SAW.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
