Kisah
Beranda » Berita » Muhbar bin Abhar: Jin dari Tursina, Pembela Rasulullah SAW

Muhbar bin Abhar: Jin dari Tursina, Pembela Rasulullah SAW

Muhbar bin Abhar: Jin dari Tursina, Pembela Rasulullah SAW
Ilustrasi Jin Islam (Foto: Istimewa)

SURAU.CO – Pada masa awal dakwah Islam, kaum Quraisy dikenal sangat keras menentang ajaran tauhid yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Mereka menganggap risalah Nabi sebagai ancaman terhadap status sosial, ekonomi, dan tradisi leluhur mereka. Oleh karena itu, dalam sebuah pertemuan di Makkah, para tokoh kafir Quraisy seperti Syaibah bin Rabiah, al-Walid bin Haris, Shafwan bin Umayyah, Aswad bin Abi Yaghuts, dan Kinanah bin Rabbi berkumpul untuk membicarakan sosok Nabi Muhammad.

Awalnya, mereka menuduh Nabi sebagai orang yang menghendaki harta dan kekuasaan. Namun, tuduhan itu belum sepenuhnya disepakati di antara mereka. Ketika salah satu dari mereka menyebut Nabi sebagai penyihir dan pembohong, mereka pun meminta pendapat Walid ibn Haris. Dengan ragu, Walid menjawab singkat, “Saya tidak bisa menjawab.” Jawaban itu membuat para pemuka Quraisy marah dan menuduh Walid telah terpengaruh oleh ajaran Muhammad.

Karena merasa tersudut, Walid lalu berjanji akan memberikan jawaban setelah tiga hari. Ia pun kembali ke rumahnya dengan tekad bulat untuk mencari “kebenaran” melalui cara yang ia pahami, yaitu meminta petunjuk di berhalanya.

Berhala yang Dimasuki Jin

Sesampainya di rumah, Walid memiliki dua berhala yang terbuat dari batu manikam dan emas. Ia memperlakukan kedua berhala itu dengan penuh rasa hormat. Selama tiga hari berturut-turut, ia tidak makan dan tidak minum di depan berhala, berharap mendapat jawaban tentang Nabi Muhammad SAW.

Pada malam ketiga, ia berseru kepada berhalanya, “Demi penyembahanku tiga hari berturut-turut, katakan padaku tentang Muhammad!”

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Tiba-tiba, terdengar suara dari dalam berhala itu yang berkata, “Muhammad itu bukan nabi, jangan percaya dia!”

Mendengar suara itu, Walid pun girang bukan main, tanpa menyadari bahwa suara tersebut bukan berasal dari berhala, melainkan dari jin kafir bernama Musfir yang telah masuk ke dalamnya. Dengan penuh keyakinan, ia segera berdiskusi dengan rekan-rekan Quraisynya dan menceritakan kejadian itu. Akibatnya, mereka semakin mantap untuk memperolok dan menolak Nabi Muhammad SAW.

Tidak lama kemudian, berita ini pun sampai kepada Rasulullah. Beliau merasa sedih mendengar fitnah tersebut. Namun, seketika datang Malaikat Jibril dan berkata, “Celakalah yang membuat kata-kata itu, wahai Muhammad.

Jin Kafir Musfir Mengolok Rasulullah

Beberapa waktu setelah itu, kaum Quraisy mengadakan ritual penyembahan terhadap patung Hubal di sebuah tempat di Makkah. Menariknya, mereka bahkan mengundang Rasulullah untuk hadir. Rasul pun datang ditemani sahabatnya, Abdullah bin Mas’ud.

Ketika upacara dimulai, jin Musfir kembali memasuki tubuh Hubal dan mulai mencaci maki Nabi. Abdullah bin Mas’ud yang mendengar makian itu menjadi bingung dan bertanya, “Bicara apa itu, wahai Rasulullah?”
Rasulullah menjawab dengan tenang, “Wahai Abdullah, jangan takut, itu setan.” Setelah itu, Rasul pun meninggalkan tempat itu. Peristiwa itu menunjukkan kesabaran luar biasa Nabi dalam menghadapi fitnah dan penghinaan.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Datangnya Jin Muslim dari Tursina

Dalam perjalanan pulang, Rasulullah bertemu dengan seorang penunggang kuda berbaju hijau yang menampakkan wajah bersinar. Orang itu turun dari kudanya dan memberi salam penuh hormat. Rasul pun bertanya, “Siapa Anda? Alangkah indahnya salam Anda.”

Penunggang itu menjawab, “Saya adalah cucu bangsa jin yang telah masuk Islam pada masa Nabi Sulaiman.” Ia kemudian melanjutkan, “Saya baru saja kembali ke kampung saya di Bukit Tursina. Saat tiba, saya mendengar tangis anak dan istri saya. Mereka mengatakan bahwa jin Musfir telah memperolok Muhammad.”

Selanjutnya, jin itu berkata, “Mendengar hal itu, aku segera mengejarnya. Aku berada di antara Shafa dan Marwah, lalu aku menikamnya. Darahnya masih ada di pedangku ini.”

Mendengar pengakuan itu, Rasulullah SAW terharu dan kemudian mendoakan jin tersebut agar mendapat keberkahan. Lalu Nabi bertanya, “Siapa namamu?”
Jin itu menjawab, “Saya Muhbar bin Abhar, tinggal di Bukit Tursina.

Jin Muslim Pembela Rasulullah

Setelah memperkenalkan diri, Muhbar bin Abhar berkata dengan hormat, “Apakah Paduka mengizinkan saya mengejek kaum kafir seperti Musfir telah mengejek Paduka?” Rasulullah menjawab, “Boleh saja.”

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Maka, jin Muhbar pun pergi ke tempat pemujaan berhala Hubal, di mana kaum Quraisy sedang melangsungkan sembahyang. Ketika mereka memanggil arca Hubal dan berkata, “Wahai Hubal! Gembirakanlah kami dengan memperolok Muhammad!“, tiba-tiba suara dari dalam patung itu justru sebaliknya dengan berkata lantang,

Wahai penduduk Makkah, orang ini adalah Nabi yang benar. Muhammad mengajakmu pada kebenaran, tetapi kalian berspekulasi kebatilan. Jika kalian tidak beriman kepadanya, kalian akan masuk neraka Jahanam. Ikutilah Muhammad! Dialah nabi Allah dan sebaik-baiknya makhluk!

Mendengar suara tersebut, kaum Quraisy terkejut dan murka. Tiba-tiba, Abu Jahal berdiri dan memungut arca Hubal, lalu membantingnya hingga hancur berkeping-keping. Tidak cukup sampai di situ, mereka pun membakarnya karena merasa dihina oleh “berhala” mereka sendiri.

Rasulullah Memberi Nama Baru

Tak lama kemudian, Rasulullah SAW mendengar kabar itu dan tersenyum bahagia. Beliau memuji keberanian jin dari Tursina yang telah membela kebenaran dengan cara yang luar biasa. Sebagai tanda penghargaan, Rasulullah mengganti nama Muhbar bin Abhar menjadi Abdullah bin Abhar.

Melalui kisah ini, kita belajar bahwa siapa pun yang beriman dan membela kebenaran akan mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah. Seperti halnya Abdullah bin Abhar, sang jin muslim dari Tursina, yang namanya kini dikenang sebagai simbol keberanian dalam membela Rasulullah SAW.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement