Opinion
Beranda ยป Berita ยป Jalan Lurus Menegakkan Hukum Allah, Bukan Membela Sistem Kufur

Jalan Lurus Menegakkan Hukum Allah, Bukan Membela Sistem Kufur

Jalan Lurus Menegakkan Hukum Allah, Bukan Membela Sistem Kufur
Jalan Lurus Menegakkan Hukum Allah, Bukan Membela Sistem Kufur
DAFTAR ISIโˆ’

 

SURAU.CO – ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ต๐˜‚๐—น๐˜‚๐—ฎ๐—ป:ย  ๐—๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ต๐˜‚๐—น๐˜‚ ๐—จ๐—บ๐—ฎ๐˜.ย  Manhaj Salaf bukan sekadar nama, bukan sekadar label keislaman, dan bukan pula identitas eksklusif sekelompok orang. Ia adalah jalan hidup, metode berpikir, dan cara beragama yang diwariskan dari tiga generasi terbaik umat ini: para Sahabat, Tabiโ€˜in, dan Tabiโ€˜ut Tabiโ€˜in.

Rasulullah ๏ทบ bersabda:
> โ€œSebaik-baik manusia adalah pada masaku, kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka.โ€ (HR. Bukhari & Muslim)

Manhaj Salaf adalah warisan kenabian dalam memahami, mengamalkan, dan menegakkan agama tidak hanya dalam ritual, tapi dalam seluruh aspek kehidupan: aqidah, ibadah, akhlak, muamalah, hingga siyasah (politik dan pemerintahan).

๐—›๐—ฎ๐—ธ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐˜ ๐— ๐—ฎ๐—ป๐—ต๐—ฎ๐—ท ๐—ฆ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ณ: ๐—ง๐˜‚๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ธ ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—›๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต

Hakikat manhaj Salaf adalah ketundukan total kepada wahyu, oleh karena itu tidak ada satu bidang pun dalam kehidupan yang lepas dari hukum Allah.

Riyadus Shalihin: Buku Panduan Kecerdasan Emosional (EQ) Tertua Dunia

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
> โ€œApakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?โ€ (QS. Al-Maโ€™idah: 50)

Generasi Salaf memahami bahwa Islam bukan hanya agama ritual, tapi sistem kehidupan. Oleh karena itu, mereka tidak memisahkan antara masjid dan pemerintahan, antara doa dan hukum, antara syariat dan kekuasaan.

Ketika Rasulullah ๏ทบ berhijrah ke Madinah, beliau tidak hanya membangun masjid, tetapi juga mendirikan Daulah Islam negara yang berhukum dengan wahyu. Abu Bakar terlebih dahulu menegakkan hukum atas orang-orang murtad, lalu Umar bin Khattab membangun keadilan dengan syariat, dan kemudian Utsman serta Ali melanjutkan perjuangan itu dengan semangat yang sama.

Inilah manhaj Salaf yang hakiki menegakkan hukum Allah di muka bumi.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ถ๐—บ๐—ฝ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ผ๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ๐—ป: ๐— ๐—ฎ๐—ป๐—ต๐—ฎ๐—ท ๐—ง๐—ฎ๐—ป๐—ฝ๐—ฎ ๐—›๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ

Namun hari ini, makna agung itu dikecilkan.
Sebagian yang mengaku mengikuti โ€œmanhaj salafโ€ terjebak dalam pembatasan sempit:
berbicara tentang tauhid uluhiyah, tetapi diam terhadap hukum Allah yang diinjak-injak.
Berbicara tentang sunnah shalat dan janggut, tetapi membisu saat syariat diganti oleh hukum buatan manusia.

Krisis Keteladanan: Mengapa Kita Rindu Sosok dalam Riyadus Shalihin?

Mereka menjadikan โ€œsalafโ€ hanya sebagai simbol identitas, bukan sistem hidup, oleh karena itu mereka menyerukan ittibaโ€™ kepada Rasulullah ๏ทบ, namun menolak menegakkan sistem kenabian dalam politik dan pemerintahan.

Padahal Rasulullah ๏ทบ datang untuk ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ต๐—ฎ๐—ฝ๐˜‚๐˜€ ๐—ธ๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ ๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐˜€ ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ dan menggantinya dengan kekuasaan Allah atas manusia.

Itulah puncak tauhid dalam tatanan sosial ๐—ง๐—ฎ๐˜‚๐—ต๐—ถ๐—ฑ๐˜‚๐—น ๐—›๐—ฎ๐—ธ๐—ถ๐—บ๐—ถ๐˜†๐˜†๐—ฎ๐—ต.

๐——๐—ฒ๐—บ๐—ผ๐—ธ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ: ๐—•๐—ถ๐—ฑโ€˜๐—ฎ๐—ต ๐—ง๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐—ฒ๐˜€๐—ฎ๐—ฟ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป

Dunia modern memuja demokrasi, seakan itu puncak kemajuan manusia.
Namun demokrasi sejatinya adalah bidโ€˜ah terbesar abad ini karena ia mengubah sumber hukum dari wahyu menjadi suara mayoritas.

Demokrasi berkata: โ€œKedaulatan di tangan rakyat.โ€
Islam berkata: โ€œKedaulatan hanya milik Allah.โ€

Fenomena Flexing Sedekah di Medsos: Antara Riya dan Syiar Dakwah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
> โ€œMenetapkan hukum itu hanyalah hak Allah.โ€ (QS. Yusuf: 40)

Maka siapa pun yang menukar hukum Allah dengan hukum manusia, sejatinya telah meletakkan manusia di posisi Rabb.
Itulah hakikat syirik dalam sistem, walau dibungkus istilah modern.

Sistem ini lahir dari peradaban Yunani โ€” Plato, Aristoteles, dan para filsuf pagan yang tidak mengenal wahyu. Mereka menyembah akal dan mayoritas, bukan Tuhan.

๐— ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—ถ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ ๐—บ๐˜‚๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ถ๐—ป umat Nabi Muhammad ๏ทบ mengadopsi sistem yang lahir dari para penyembah berhala dan menolaknya sebagai jalan kebenaran? Apalagi jika bawa-bawa istilah-istilah Syar’i seperti Manhaj Salaf atau Salafi, apa bukan ini juga sebuah Pengkhianatan besar pada Akhidah diabad ini..?

Plato dan Aristoteles bukan nabi.
Mereka bukan pembawa risalah, bukan penegak wahyu, bukan penuntun menuju Allah.
Namun sistem mereka hari ini justru menjadi dasar hukum di negeri-negeri Islam.
Sungguh ironi sejarah yang pahit.

๐—™๐—ฎ๐—ธ๐˜๐—ฎ ๐—จ๐—บ๐—ฎ๐˜ ๐—›๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—œ๐—ป๐—ถ: ๐—ž๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฒ๐—น๐—ถ๐—ต๐—ฎ๐˜ ๐—›๐—ฎ๐—ธ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐˜

Banyak yang mengaku cinta Salaf, tapi mereka mendiamkan sistem kufur.
Bahkan sebagian membelanya, dengan alasan โ€œhikmahโ€, โ€œsituasiโ€, atau โ€œkemaslahatanโ€.
Padahal Salaf tidak pernah berkompromi dalam hal prinsip.

Rasulullah ๏ทบ menolak tawaran kompromi kaum Quraisy, walau dijanjikan kekuasaan dan harta.

Beliau bersabda:

> โ€œDemi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini, aku tidak akan meninggalkannya…โ€
(HR. Ibnu Hisyam)

Bandingkan dengan sebagian kelompok hari ini yang berlindung di balik dalih โ€œketaatan kepada penguasaโ€ sambil menutup mata terhadap hukum Allah yang dilanggar.
Padahal ketaatan dalam Islam selalu bersyarat:

> โ€œTidak ada ketaatan kepada makhluk dalam maksiat kepada Khaliq.โ€ (HR. Ahmad)

Mereka lupa bahwa ketaatan sejati adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan kepada sistem yang menolak hukum-Nya.

A๐—ธ๐—ถ๐—ฏ๐—ฎ๐˜๐—ป๐˜†๐—ฎ: ๐—จ๐—บ๐—ฎ๐˜ ๐—ง๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐—ฒ๐—น๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ด๐˜‚ ๐—ฆ๐—ถ๐˜€๐˜๐—ฒ๐—บ ๐—ฆ๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—น๐—ฒ๐—ฟ

Ketika manhaj Salaf kehilangan ruh politiknya, umat Islam kehilangan arah.
Masjid tetap ramai, kajian tetap berjalan, tapi hukum Allah tak lagi tegak.
Umat sibuk berdebat tentang cabang, tapi abai terhadap akar kehancuran: sistem demokrasi sekuler.

Inilah realitas pahit:

๐—ฅ๐—ถ๐—ฏ๐—ฎ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—ต๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐—ฒ๐—ธ๐—ผ๐—ป๐—ผ๐—บ๐—ถ ๐—ด๐—น๐—ผ๐—ฏ๐—ฎ๐—น,
๐—ญ๐—ถ๐—ป๐—ฎ ๐—ฑ๐—ถ๐—น๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—น๐—ธ๐—ฎ๐—ป,
๐—ช๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ๐˜€๐—ฎ๐—ป ๐—ต๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐—•๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐˜ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐˜‚๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ถ ๐—ฝ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—น๐—ฎ๐—ป,
๐—ฆ๐—ฒ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—ต๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ถ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ด๐—ฎ๐—ฝ โ€œ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—นโ€.

Semua ini terjadi karena umat kehilangan keberanian untuk berdiri di atas prinsip Salaf yang sejati โ€” prinsip yang menolak berhukum selain dengan wahyu.

๐— ๐—ฎ๐—ป๐—ต๐—ฎ๐—ท ๐—ฆ๐—ฒ๐—ท๐—ฎ๐˜๐—ถ: ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐˜€๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—จ๐—บ๐—ฎ๐˜ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐˜‚๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฆ๐—ถ๐˜€๐˜๐—ฒ๐—บ

Manhaj Salaf sejati bukan diam. Ia adalah gerak menuju pembebasan manusia dari sistem kufur.

Ia bukan sekadar menjaga penampilan sunnah, tapi menegakkan hukum Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Para Sahabat berjuang bukan hanya di mimbar, tetapi di medan politik dan pemerintahan.
Mereka memahami bahwa tauhid tidak sempurna kecuali bila syariat Allah menjadi sumber hukum di negeri-negeri Muslim.

> โ€œKemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.โ€ (HR. Ahmad)

Hadis ini bukan sekadar kabar gembira, tapi peta jalan bagi umat akhir zaman.
Ia memanggil kita untuk menegakkan kembali pemerintahan Islam di atas dasar wahyu, bukan sistem buatan manusia.

๐—ฆ๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐—ž๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ถ๐˜๐—ฎ๐—ป

Wahai umat Nabi Muhammad ๏ทบ,
Janganlah engkau tertipu oleh dunia yang memoles kekufuran dengan nama kebebasan.
Janganlah engkau tertipu oleh orang yang memakai nama โ€œsalafโ€, tapi membela hukum selain Allah.

Manhaj Salaf sejati adalah perlawanan terhadap tirani hukum buatan manusia.
Ia adalah keberanian untuk berkata:

โ€œ๐—ง๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ต๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐˜€๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ถ๐—ป ๐—ต๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—บ ๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต.โ€

Jika kita ingin kejayaan seperti generasi awal, maka kita harus menempuh jalan yang sama:

๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐—ธ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ฎ๐˜‚๐—ต๐—ถ๐—ฑ,
๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ต๐—ถ๐—ฑ๐˜‚๐—ฝ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐˜‚๐—ป๐—ป๐—ฎ๐—ต,
๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ผ๐—น๐—ฎ๐—ธ ๐˜€๐—ถ๐˜€๐˜๐—ฒ๐—บ ๐˜€๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—น๐—ฒ๐—ฟ,

Dan memperjuangkan tegaknya hukum Allah dalam kehidupan nyata.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜‚๐˜๐˜‚๐—ฝ: ๐—ฆ๐—ฎ๐—ฎ๐˜๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ž๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ถ ๐—ธ๐—ฒ ๐—๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—ฆ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ณ

Tidak ada keselamatan dalam sistem buatan manusia. Tidak ada kemuliaan tanpa penerapan hukum Allah.
Dan tidak ada kebangkitan tanpa manhaj Salaf yang sejati.

Manhaj Salaf bukan nostalgia masa lalu ia adalah rencana besar peradaban Islam untuk masa depan. Ia bukan tentang jubah dan sorban, tapi tentang keberanian menegakkan kebenaran di atas bumi yang telah dipenuhi kebohongan.

Kembalilah ke jalan ini jalan para sahabat, jalan keadilan, jalan yang menegakkan kalimat La ilaha illallah dalam seluruh aspek kehidupan.

๐—ฆ๐—˜๐—ฅ๐—จ๐—”๐—ก ๐——๐—”๐—ž๐—ช๐—”๐—›: ๐—ฆ๐—”๐—ง๐—จ๐—ž๐—”๐—ก ๐—จ๐— ๐—”๐—ง ๐——๐—œ ๐—”๐—ง๐—”๐—ฆ ๐—ž๐—˜๐—•๐—˜๐—ก๐—”๐—ฅ๐—”๐—ก

๐—ช๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐—ถ ๐—ธ๐—ฎ๐˜‚๐—บ ๐— ๐˜‚๐˜€๐—น๐—ถ๐—บ๐—ถ๐—ป, ๐—ž๐—ถ๐˜๐—ฎ ๐˜€๐—ฎ๐˜๐˜‚ ๐˜‚๐—บ๐—ฎ๐˜ ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฏ๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐—ต ๐—ธ๐—ฎ๐—น๐—ถ๐—บ๐—ฎ๐˜ ๐—Ÿ๐—ฎฬ„ ๐—ถ๐—น๐—ฎฬ„๐—ต๐—ฎ ๐—ถ๐—น๐—น๐—ฎ๐—น๐—น๐—ฎฬ„๐—ต, ๐— ๐˜‚๐—ต๐—ฎ๐—บ๐—บ๐—ฎ๐—ฑ๐˜‚๐—ฟ ๐—ฅ๐—ฎ๐˜€๐˜‚ฬ„๐—น๐˜‚๐—น๐—น๐—ฎฬ„๐—ต.

Jangan biarkan perbedaan pandangan membuat kita saling menjatuhkan.
Musuh Islam tidak takut jumlah kita, tapi takut persatuan kita di atas ilmu dan takwa.

Kembalilah kepada ๐—”๐—น-๐—ค๐˜‚๐—ฟโ€™๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฆ๐˜‚๐—ป๐—ป๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฒ๐—บ๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐˜€๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐—ฏ๐—ฎ๐˜ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—น๐˜‚๐—ฟ๐˜‚๐˜€. Tinggalkan ๐—ณ๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐˜๐—ถ๐˜€๐—บ๐—ฒ ๐—ด๐—ผ๐—น๐—ผ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป, ๐—ด๐—ฒ๐—ป๐—ด๐˜€๐—ถ ๐—ผ๐—ฟ๐—ด๐—ฎ๐—ป๐—ถ๐˜€๐—ฎ๐˜€๐—ถ, ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ต๐—ฎ๐˜„๐—ฎ ๐—ป๐—ฎ๐—ณ๐˜€๐˜‚ ๐—ฝ๐—ผ๐—น๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ธ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐—ฒ๐—บ๐—ฒ๐—ฐ๐—ฎ๐—ต.

Sesungguhnya kekuatan umat bukan pada banyaknya slogan, tetapi pada kemurnian aqidah, kesatuan hati, dan keteguhan menegakkan kebenaran.

Bangkitlah untuk menebarkan ilmu, membimbing generasi, menolong yang lemah,
dan membangun ukhuwah atas dasar iman, bukan kepentingan dunia.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
> โ€œBerpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.โ€
(QS. ฤ€li โ€˜Imrฤn: 103)

Jadikan dakwah sebagai cahaya yang menyatukan, bukan api yang membakar sesama saudara seiman.
Dakwah yang benar adalah ajakan menuju rahmat, bukan caci-makian.

Ia menenangkan hati, bukan menimbulkan kebencian sesama tapi tunduk pada kezaliman dan sistem kufur.

๐—ฆ๐—ฒ๐—ท๐—ฎ๐˜๐—ถ๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐——๐—ฎ๐—ธ๐˜„๐—ฎ๐—ต ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐— ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ธ๐˜‚๐—น ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฒ๐˜๐—ฒ๐—ด๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ป ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—ฟ ๐—ฏ๐˜‚๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—บ๐—ฒ๐—บ๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—น ๐˜‚๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—บ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐˜‚๐—ฎ๐˜ ๐—œ๐˜€๐—น๐—ฎ๐—บ ๐— ๐˜‚๐—ป๐—ฑ๐˜‚๐—ฟ. ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐˜€๐—ถ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ ๐—ฎ๐—ป๐˜๐˜‚๐—บ?

K๐—ผ๐—ป๐˜€๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—ฒ๐—ป๐˜€๐—ถ

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:
โ€œ๐—ฆ๐—ฒ๐˜€๐˜‚๐—ป๐—ด๐—ด๐˜‚๐—ต๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด-๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐˜‚๐—ป๐—ฎ๐—ณ๐—ถ๐—ธ ๐—ถ๐˜๐˜‚ ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐˜๐—ถ๐—ป๐—ด๐—ธ๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฝ๐—ฎ๐—น๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ฏ๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ, ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฎ๐—บ๐˜‚ ๐˜€๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ๐—น๐—ถ-๐—ธ๐—ฎ๐—น๐—ถ ๐˜๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐˜ ๐˜€๐—ฒ๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ผ๐—น๐—ผ๐—ป๐—ด ๐—ฝ๐˜‚๐—ป ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ถ ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ.โ€
(QS. An-Nisฤโ€™ [4]: 145)

“๐—”๐—น๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ป๐—ท๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด-๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐˜‚๐—ป๐—ฎ๐—ณ๐—ถ๐—ธ ๐—น๐—ฎ๐—ธ๐—ถ-๐—น๐—ฎ๐—ธ๐—ถ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ๐—บ๐—ฝ๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ฎ ๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด-๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ธ๐—ฎ๐—ณ๐—ถ๐—ฟ, ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ ๐—๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐—บ, ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ ๐—ธ๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ๐—น ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ๐—ป๐˜†๐—ฎ Cukuplah itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.โ€
(QS. At-Taubah [9]:68)

Mari kita kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala secara Kaffah bukan setengah-setengah dan terus meningkatkan Ukhuwah Islamiyah ditengah-tengah badai kekufuran demokrasi sekuler warisan Pedalaman Pagan Yunani Kuno saat ini sampai tegaknya Hukum Allah di negeri yang kita naungi sebagaimana kewajiban Syar’i.

Tetap Ingatkan Saudara kita agar terjauh dari doktrin-doktrin pedalaman Pagan demokrasi Yunani Kuno yang membodohkan dan menyesatkan. (Rahmat Pikiran)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

ร— Advertisement
ร— Advertisement