SURAU.CO – Ngidam tidak dipenuhi, berpengaruh pada bayi: Diyakini bahwa keinginan yang biasanya dialami oleh wanita hamil (dikenal dengan istilah ngidam) bila tidak terpenuhi akan berpengaruh pada sang bayi.
Dikatakan bahwa ngidam yang tidak dipenuhi akan menyebabkan si anak suka berliur (Jawa: ngileran) ketika sudah terlahir ke dunia. Ini hanya mitos belaka.
Acara tujuh bulanan
Di daratan Jawa acara tujuh bulanan (Jawa: mitoni) bagi wanita yang sedang hamil masih terpelihara pada sebagian daerah. Tujuan mereka membuat acara agar si bayi nanti hidup sehat, selamat sampai lahir. Jelas ini tidak ada ajarannya dalam islam.
Suami si wanita yang hamil dilarang membunuh hewan, atau membunuh yang semisalnya dengan keyakinan akan membahayakan bayi.
Ucapan amit-amit jabang bayi.
Kata-kata ini yang diucapkan ibu hamil ketika melihat sesuatu yang dia benci dengan keyakinan bahwa jika tidak mengucapkan itu, maka apa yang ia benci itu akan dialami oleh bayinya.
Ibu hamil membaca Al-Quran surat Yusuf dan Maryam
Dengan itu diharapkan bila yang lahir laki-laki akan tampan dan ganteng seperti Nabi Yusuf ‘alayhissalam. Dengan membaca Al-Quran surah Maryam diharapkan bila yang lahir perempuan akan cantik seperti Maryam. Jelas ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya.
Kokok ayam ditengah malam, isyarat wanita hamil diluar nikah.
Kepercayaan ini hasil utak-atik orang terhadap perkara yang dianggap ganjil. Misalnya secara kebetulan ada kejadian yang berbarengan. Keyakinan seperti ini tidaklah dibenarkan karena tidak berlandaskan dalil.
Wanita hamil harus membawa gunting
Hal itu dianggap benteng untuk menolak bala dan musibah.
Membuat tempat khusus untuk ari-ari. Bahkan diberi lampu dan penerang lainnya selama beberapa hari.
Ari-ari adalah saudara kembar bayi.
Ada anggapan bahwa ari-ari adalah saudara si bayi. Karena itu, perlu diberi perlakuan khusus dengan mengadakan upacara tertentu ketika memendamnya.
Keberatan nama
Jika bayi mempunyai nama yang panjang kemudian si bayi sering sakit, maka masyarakat beranggapan bahwa bayi tersebut keberatan nama.
Kupu-kupu masuk rumah.
Jika ada kupu-kupu masuk rumah, maka itu dikatakan merupakan pertanda akan ada tamu berkunjung. Allahu A’lam, kami tidak mengetahui dari mana asalnya keyakinan semacam ini.
Jika berjumpa ular atau menabrak kucing.
Jika anda berjumpa ular weling melintas dijalan yang akan anda lalui, atau anda menabrak kucing di jalan, maka diyakini bahwa itu pertanda buruk. Jelas ini adalah tathayyur yang dilarang dalam Islam.
Burung hantu hinggap di atas rumah
Jika burung hantu berbunyi di sebuah rumah maka diyakini itu pertanda ada orang di rumah itu yang akan segera meninggal.
Itulah sebagian pemikiran penyimpangan berbahaya yang sering dilakukan oleh para wanita dan hendaknya segera ditingggalkan. Allahu A’lam.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Semoga saudara kita mendapatkan faidah ilmu dari apa yang anda bagikan, sehingga menjadi pembuka amal-amal kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ
MENGAPA HARUS ISTIGFAR SETELAH SHALAT?
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah berkata:
“Hikmah dari disyariatkannya istighfar setelah selesai sholat bahwa sesungguhnya manusia itu tentu tidak luput dari kekurangan dalam pelaksanaan shalatnya. Oleh karena itu, maka disyariatkan baginya untuk memohon ampunan (istighfar) kepada Allah Azza wa Jalla sebanyak tiga kali.”
[Lihat Shifat Sholat oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah hal. 160 terbitan Muasasah Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin Qoshim Unaizah, KSA]
Pada kesempatan lain beliau rahimahullah mengatakan:
“Jadi, istighfar ini berfungsi sebagai permohonan ampunan untuk menutupi berbagai kekurangan dan kelalaian dalam shalat. Maka pada hakikatnya ini merupakan tabi’/ sesuatu yang mengikuti pelaksanaan shalat. Oleh sebab itulah amalan yang paling afdhol (setelah shalat) adalah hendaklah seseorang bersegera beristighfar dahulu sebelum dia memulai membaca zikir setelah sholat. Dengan demikian, untuk menutupi berbagai kekurangan dan kelalaiannya dalam pelaksanaan sholat.”
[Lihat Tafsir Surat An-Nisa hal. 156/II terbitan. Dar Ibnul Jauzi, Riyadh, KSA]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم. Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman, حفظه الله تعالى . (Ratna daily)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
