SURAU.CO – Segala puji bagi Allah Subhānahu wa Ta‘ālā yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk terus berkhidmat dalam jalan dakwah dan pengabdian kepada umat. Setiap amanah yang datang bukan sekadar formalitas birokrasi, tetapi merupakan ujian keikhlasan dan tanggung jawab di hadapan Allah SWT.
Beberapa hari yang lalu, kami menerima Surat Tugas resmi dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, di bawah kepemimpinan Bapak Zaimal Elpetani, S.Ag. Surat tersebut menjadi pengingat akan pentingnya sinergi dan komitmen dalam melaksanakan tugas keagamaan di tengah masyarakat yang semakin kompleks.
Dalam surat tugas tersebut tercantum lima nama pegawai, masing-masing dengan perannya di tengah masyarakat. Kami ditempatkan di berbagai nagari: Sago Salido, Salido, Bayang, dan Ampang Taras Lumpo. Setiap lokasi memiliki karakter masyarakat dan tantangan tersendiri. Namun, satu semangat yang menyatukan kami adalah “khidmat untuk agama dan umat.”
Amanah yang Tidak Ringan
Sebagai aparatur Kementerian Agama, kami menyadari bahwa setiap tanda tangan dan cap stempel yang melekat di surat resmi bukan sekadar simbol administratif. Di baliknya ada doa, tanggung jawab moral, dan harapan masyarakat terhadap kehadiran kami.
Mulai dari pelayanan pernikahan, pembinaan umat, penyuluhan keluarga sakinah, hingga urusan sosial keagamaan—semuanya menuntut ketulusan dan kesabaran.
Firman Allah SWT dalam QS. Al-Mu’minūn ayat 8 menegaskan:
> “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.”
Ayat ini menjadi pedoman dalam setiap langkah kami. Sebab amanah bukan sekadar tugas kedinasan, tetapi tanggung jawab spiritual yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.
Solidaritas dalam Tugas
Kebersamaan di antara rekan-rekan di lingkungan KUA adalah kunci utama dalam menjaga semangat kerja. Nama-nama seperti Fatim, S.Ag, Junaidi, S.HI, Gontralis, S.Sos.I, dan Syafri Dodi, S.Pd.I bukan sekadar kolega, tetapi saudara seperjuangan di lapangan dakwah.
Kami saling menguatkan, saling berbagi pengalaman, dan saling mengingatkan agar tetap istiqamah dalam menjalankan tugas meski kondisi lapangan tidak selalu mudah.
Setiap kali turun ke masyarakat, kami menyadari bahwa kehadiran penyuluh agama bukan hanya untuk memberikan ceramah, tetapi juga untuk menjadi teladan hidup — menunjukkan akhlak yang baik, menjadi tempat bertanya, dan menghadirkan ketenangan di tengah masyarakat.
Makna Pelayanan di Era Digital
Surat tugas yang kini ditandatangani secara elektronik menandakan bahwa pelayanan publik di Kementerian Agama telah menapaki era digital. Ada QR code di bawah tanda tangan, ada verifikasi keaslian digital dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Namun, di balik semua modernisasi itu, ruh pengabdian tidak boleh hilang. Teknologi hanyalah alat bantu; yang paling utama tetaplah keikhlasan niat dan kebersihan hati.
Karena tugas agama bukan sekadar mencatat data atau mengarsip dokumen. Tugas agama adalah memelihara nilai-nilai yang terkandung dalam setiap kegiatan masyarakat: dari akad nikah hingga doa syukur, dari musyawarah nagari hingga pembinaan remaja masjid.
Menjaga Marwah Kementerian Agama
Kami meyakini bahwa nama baik Kementerian Agama ditentukan oleh perilaku pegawainya di lapangan. Ketika masyarakat melihat kami, mereka sesungguhnya sedang menilai bagaimana wajah agama dan pelayanan publik dijalankan.
Oleh sebab itu, kami berkomitmen untuk menjaga marwah KUA sebagai garda terdepan pelayanan umat: ramah, profesional, transparan, dan penuh empati.
Setiap surat tugas yang diterbitkan bukan sekadar administrasi, tetapi tanda kepercayaan dari pimpinan dan negara bahwa kami siap hadir dan bekerja dengan hati.
Penutup: Menghidupkan Ruh Pengabdian
Kami menyadari bahwa pekerjaan di KUA bukan sekadar rutinitas, tetapi jalan dakwah. Kadang tugas kami tidak tampak besar di mata manusia, namun insyaAllah besar di sisi Allah.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
> “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad)
Kami berharap setiap langkah dalam menjalankan tugas ini menjadi amal salih di sisi Allah. Semoga Allah SWT memberi kekuatan, kesehatan, dan keikhlasan agar kami mampu menunaikan amanah ini dengan sebaik-baiknya.
Kepada pimpinan kami, Bapak Zaimal Elpetani, S.Ag, terima kasih atas kepercayaan dan bimbingannya. Dan kepada seluruh masyarakat Kecamatan IV Jurai, kami siap melayani dengan sepenuh hati.
“Bekerja dengan hati, berkhidmat untuk umat, beramal untuk akhirat.” (Oleh: Tengku Iskandar, S.Pd.I – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
