SURAU.CO – D๐๐ ๐ข๐๐ฅ๐๐ฆ๐: ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ง๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ฌ๐๐ ๐๐๐ก ๐๐๐ก๐ง๐จ๐ ๐ฆ๐ฌ๐๐ฅ๐๐ ๐๐๐๐๐ฅ. ๐ฃ๐๐ก๐๐๐๐จ๐๐จ๐๐ก: Demokrasi sering diagungkan sebagai sistem terbaik ciptaan manusia. Ia disebut sebagai pilar keadilan, kebebasan, dan partisipasi rakyat. Namun, di balik kilau retorika itu tersembunyi akar pemikiran sekuler dan jahiliyah yang menempatkan manusia sebagai sumber hukum tertinggi โ bukan Allah.
Dalam pandangan Islam, hal ini bukan sekadar kekeliruan politik, tetapi penyimpangan aqidah. Sebab, hanya Allah-lah yang berhak menetapkan hukum bagi makhluk-Nya. Ketika manusia membuat hukum sendiri, mereka sejatinya telah menandingi kedaulatan Allah, dan inilah bentuk syirik akbar dalam tasyriโ (penetapan hukum).
๐๐ฆ๐๐-๐จ๐ฆ๐จ๐ ๐๐๐ ๐ข๐๐ฅ๐๐ฆ๐ ๐๐๐ฅ๐ ๐๐๐๐ฆ๐จ๐ ๐ฌ๐จ๐ก๐๐ก๐
Demokrasi lahir dari pemikiran filsuf Yunani kuno, seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Mereka hidup di era ketika manusia mencoba menjelaskan kebenaran tanpa wahyu. Pemikiran mereka berpusat pada rasio, menganggap akal manusia mampu menentukan baik dan buruk tanpa bimbingan Tuhan.
Konsep demos-kratos (kekuasaan rakyat) berakar dari ide bahwa manusia dapat memerintah dirinya sendiri tanpa tunduk pada hukum Ilahi. Inilah benih sekularisme awal โ pemisahan antara agama dan urusan dunia.
Namun, para ilmuwan Muslim di masa Golden Age Islam (abad 8โ13 M) masa Ilmu pengetahuan terbuka lebar seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rushd datang meluruskan kekeliruan filsafat Yunani.
Mereka menolak konsep kebebasan tanpa wahyu dan menegaskan bahwa akal harus tunduk pada wahyu, bukan berdiri di atasnya. Akal tanpa Wahyu akan dikuasai hawa nafsu sehingga melahirkan pemikiran yang menyimpang yang akan terus mendorong manusia hidup terbelakang dari kemulian yang hakiki.
Maka, ketika Barat bangkit kembali di masa Renaissance, mereka menghidupkan kembali filsafat Yunani yang telah diputus dari wahyu. Dari sinilah lahir demokrasi sekuler modern, yang memisahkan Tuhan dari hukum dan menggantinya dengan suara manusia.
๐๐๐๐๐๐๐ง ๐๐๐ ๐ข๐๐ฅ๐๐ฆ๐
Secara etimologi, demokrasi berarti โpemerintahan rakyatโ. Dalam sistem ini, rakyat dianggap sebagai sumber kekuasaan dan hukum tertinggi.
Semua aturan dibuat, diubah, dan dihapus berdasarkan suara mayoritas.
Padahal Allah ๏ทป berfirman:
> “๐ ๐ฒ๐ป๐ฒ๐๐ฎ๐ฝ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ต๐๐ธ๐๐บ ๐ถ๐๐ ๐ต๐ฎ๐ป๐๐ฎ๐น๐ฎ๐ต ๐ต๐ฎ๐ธ ๐๐น๐น๐ฎ๐ต.”
(QS. Yusuf [12]: 40)
Demokrasi menolak prinsip ini, menjadikan manusia sebagai โpencipta hukumโ yang menentukan halal dan haram dengan logika politik dan suara mayoritas.
Inilah letak kesyirikannya โ mengambil sebagian hak rububiyah Allah dalam menetapkan hukum.
๐ฆ๐ฌ๐จ๐ฅ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐ฆ๐๐๐
Syura adalah bagian dari syariat, bukan sistem pengganti hukum Allah sebagaimana yang dipelintir oleh ulama-ulama Yunani kuno mir dnya Plato dan Socrates saat ini.
Allah ๏ทป berfirman:
> โ๐๐ฎ๐ป ๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด-๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฟ๐๐๐ฎ๐ป๐ป๐๐ฎ ๐ฑ๐ถ๐ฝ๐๐๐๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐บ๐๐๐๐ฎ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ต ๐ฑ๐ถ ๐ฎ๐ป๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ธ๐ฎ.โ
(QS. Asy-Syura [42]: 38)
Syura hanya berlaku dalam perkara ijtihadiyah dan taktis, bukan dalam hal hukum dan aqidah.
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
> โ๐๐ฝ๐ฎ๐ฏ๐ถ๐น๐ฎ ๐๐๐ฎ๐๐ ๐๐ฟ๐๐๐ฎ๐ป ๐๐ฒ๐น๐ฎ๐ต ๐ฑ๐ถ๐๐ฒ๐๐ฎ๐ฝ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ผ๐น๐ฒ๐ต ๐๐น๐น๐ฎ๐ต, ๐บ๐ฎ๐ธ๐ฎ ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐บ๐๐๐๐ฎ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ต ๐ฝ๐ฎ๐ฑ๐ฎ๐ป๐๐ฎ.โ
(HR. Ahmad)
Artinya, syura tidak boleh mengubah hukum Allah โ ia hanya digunakan untuk mencari cara terbaik dalam menerapkan hukum Allah, bukan menciptakan hukum baru.
Syura adalah bagian dari syariat.
Demokrasi adalah tandingan syariat.
Menyamakan keduanya adalah penyesatan aqidah dan logika.
๐๐๐ ๐ข๐๐ฅ๐๐ฆ๐ ๐ฆ๐๐๐๐๐๐ ๐ฆ๐ฌ๐๐ฅ๐๐ ๐๐๐๐๐ฅ
Ketika manusia membuat hukum sendiri, ia telah mengambil sebagian hak Allah dalam tasyriโ.
Allahย berfirman:
> โ๐ ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ธ๐ฎ ๐บ๐ฒ๐ป๐ท๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ธ๐ฎ๐ป ๐๐น๐ฎ๐บ๐ฎ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ฟ๐ฎ๐ต๐ถ๐ฏ ๐๐ฒ๐ฏ๐ฎ๐ด๐ฎ๐ถ ๐๐๐ต๐ฎ๐ป-๐๐๐ต๐ฎ๐ป ๐๐ฒ๐น๐ฎ๐ถ๐ป ๐๐น๐น๐ฎ๐ต.โ (QS. At-Taubah [9]: 31)
Maknanya bukan mereka menyembahnya secara fisik, tapi mereka menaati ulama dan pemimpin mereka dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Inilah inti demokrasi: ketaatan kepada manusia dalam penetapan hukum โ bentuk ibadah yang seharusnya hanya untuk Allah.
๐๐๐ ๐ข๐๐ฅ๐๐ฆ๐ ๐ฆ๐๐๐๐๐๐ ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ง๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ฌ๐๐ ๐ ๐ข๐๐๐ฅ๐ก
Allah ๏ทป berfirman:
> โ๐๐ฝ๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ต ๐ต๐๐ธ๐๐บ ๐ท๐ฎ๐ต๐ถ๐น๐ถ๐๐ฎ๐ต ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ธ๐ฎ ๐ธ๐ฒ๐ต๐ฒ๐ป๐ฑ๐ฎ๐ธ๐ถ? ๐๐ฎ๐ป ๐๐ถ๐ฎ๐ฝ๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ต ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐น๐ฒ๐ฏ๐ถ๐ต ๐ฏ๐ฎ๐ถ๐ธ ๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐ถ๐ฝ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐๐น๐น๐ฎ๐ต ๐ฑ๐ฎ๐น๐ฎ๐บ ๐บ๐ฒ๐ป๐ฒ๐๐ฎ๐ฝ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ต๐๐ธ๐๐บ ๐ฏ๐ฎ๐ด๐ถ ๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด-๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฎ๐ธ๐ถ๐ป.โ (QS. Al-Mฤโidah [5]: 50)
Demokrasi adalah bentuk jahiliyah modern yang dibungkus kata-kata โkebebasanโ dan โhak asasi manusiaโ.
Namun praktiknya:
Melegalkan riba, zina, dan LGBT.
Membiarkan pemimpin kafir memerintah Muslim.
Menghapus hukum Allah dari sistem negara.
Maka, dari hasil kejahiliyahan inilah sistem demokrasi dan Sekulerisme sangat bertentangan dengan Hukum-hukum Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menggiring umat masuk kedalam golongan Kafir, Fasik dan Zalim yang disebabkan oleh para tokoh demokrasi Plato Yunani kuno ini yang bertitle sebagai seorang ulama, kiyai, habib dan intelektualnya.
๐ฃ๐๐ก๐๐๐ก๐๐๐ก ๐จ๐๐๐ ๐ ๐๐ก๐๐ข๐ก๐๐ฆ๐๐ ๐ฌ๐๐ก๐ ๐ฃ๐ฅ๐ข ๐๐๐ ๐ข๐๐ฅ๐๐ฆ๐
Sebagian tokoh Islam Indonesia mencoba โmengislamkan demokrasiโ.
Mereka mengatakan demokrasi hanyalah sarana, bukan ideologi.
Pandangan seperti ini dipegang oleh tokoh seperti:
- Quraish Shihab,
- Maโruf Amin,
- Buya Syafii Maarif
- MUI
- Sebagian Ormas, Habib dan Lainya
Namun, secara prinsip, pendapat ini keliru secara aqidah, karena demokrasi tidak netral. Ia membawa asas sekularisme dan kedaulatan manusia, yang bertentangan dengan tauhid.
Tidak mungkin hukum Allah ditegakkan dengan sistem yang menolak Allah sebagai pembuat hukum.
๐๐๐ฆ๐๐ ๐ฃ๐จ๐๐๐ก
- Demokrasi adalah sistem jahiliyah yang menolak hukum Allah dan menuhankan suara manusia.
-
Syura adalah mekanisme Islami yang hanya berlaku dalam perkara ijtihadiyah, bukan hukum Allah.
-
Kita harus menegakkan syariat sebagai hukum tertinggi tanpa ada kompromi!
-
Menyamakan demokrasi dengan syura adalah bentuk kebodohan ilmiah dan kesesatan aqidah.
-
Wujudkan ketaatan pada Allah, tinggalkan demokrasi, dan jalankan syariat-Nya!
Allah ๏ทป berfirman:
> โ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ถ๐ฎ๐ฝ๐ฎ ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ต๐๐ธ๐๐บ ๐ฑ๐ฒ๐ป๐ด๐ฎ๐ป ๐ฎ๐ฝ๐ฎ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐ฑ๐ถ๐๐๐ฟ๐๐ป๐ธ๐ฎ๐ป ๐๐น๐น๐ฎ๐ต, ๐บ๐ฎ๐ธ๐ฎ ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ธ๐ฎ ๐ถ๐๐๐น๐ฎ๐ต ๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด-๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด ๐ธ๐ฎ๐ณ๐ถ๐ฟ.โ
(QS. Al-Mฤโidah [5]: 44)
๐ฃ๐๐ก๐จ๐ง๐จ๐ฃ
Syura lahir dari wahyu.
Demokrasi lahir dari akal manusia yang sombong menolak Tuhan.
Syariat adalah jalan lurus menuju ridha Allah, sedangkan demokrasi adalah jalan bengkok menuju hukum buatan manusia.
Jangan tertipu oleh istilah โdemokrasi Islamiโ.
Nama boleh Islami, tetapi isinya bisa kufur.
Kebenaran hanya satu:
Allah ๏ทป berfirman:
> โ๐ ๐ฒ๐ป๐ฒ๐๐ฎ๐ฝ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ต๐๐ธ๐๐บ ๐ถ๐๐ ๐ต๐ฎ๐ป๐๐ฎ๐น๐ฎ๐ต ๐ต๐ฎ๐ธ ๐๐น๐น๐ฎ๐ต.โ
(QS. Yusuf [12]: 40).
๐ฆ๐๐ฅ๐จ๐๐ก ๐ฃ๐๐ก๐ฌ๐๐๐๐ฅ๐๐ก ๐จ๐ ๐๐ง ๐๐ฆ๐๐๐
Wahai kaum Muslimin, bangkitlah dari tidur panjang!
Buka mata dan hati kalian terhadap tipu daya โulamaโ yang menjual agama untuk sistem kufur bernama demokrasi.
Mereka bukan penerus Rasulullah ๏ทบ,
tetapi murid Plato dan Aristoteles โ pewaris pemikiran Yunani kuno yang menjadikan akal sebagai tuhan dan wahyu sebagai hiasan.
Sadarilah, mereka menyeret umat menuju kebodohan modern dengan baju keulamaan, intelektual dan cendekiawan.
Padahal hakikatnya, itu adalah kembalinya manusia ke zaman primitif, ketika logika menggantikan wahyu dan suara mayoritas menggantikan perintah Allah.
Sebarkan kebenaran ini! Oleh karena itu, diskusikanlah di setiap majelis ilmu, bicarakan di rumah, di masjid, di kampus, dan di dunia maya.
Jadikan ini bahan tadabbur dan muhasabah agar umat terselamatkan dari fitnah ulama dunia yang memuja demokrasi.
Karena sesungguhnya, selamatnya umat hanya dengan kembali kepada:
๐จ๐-๐ธ๐๐โ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐,
๐บ๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๏ทบ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐
๐๐๐๐,
๐
๐๐ ๐บ๐๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐
๐๐
Bukan suara manusia, bukan voting, bukan filsafat Yunani!
๐๐ฎ๐ป๐ฐ๐๐ฟ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฝ๐ฒ๐บ๐ถ๐ธ๐ถ๐ฟ๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐ต๐ถ๐น๐ถ๐๐ฎ๐ต ๐ฃ๐น๐ฎ๐๐ผ ๐ฌ๐๐ป๐ฎ๐ป๐ถ ๐๐๐ป๐ผ ๐ฑ๐ฎ๐น๐ฎ๐บ ๐ฝ๐ถ๐ธ๐ถ๐ฟ๐ฎ๐ป ๐๐บ๐ฎ๐!
๐ง๐ฒ๐ด๐ฎ๐ธ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐บ๐ฏ๐ฎ๐น๐ถ ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ฑ๐ฎ๐ฏ๐ฎ๐ป ๐๐๐น๐ฎ๐บ ๐ฑ๐ถ ๐ฎ๐๐ฎ๐ ๐๐ฎ๐๐ต๐ถ๐ฑ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ฎ๐ต๐๐!
๐๐น๐น๐ฎ๐ต ๐ฆ๐๐ฏ๐ต๐ฎ๐ป๐ฎ๐ต๐ ๐ช๐ฎ ๐ง๐ฎ’๐ฎ๐น๐ฎ ๐๐ฒ๐ฟ๐ณ๐ถ๐ฟ๐บ๐ฎ๐ป:
> โ๐ช๐ฎ๐ต๐ฎ๐ถ ๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด-๐ผ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ถ๐บ๐ฎ๐ป! ๐ฃ๐ฒ๐น๐ถ๐ต๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐น๐ฎ๐ต ๐ฑ๐ถ๐ฟ๐ถ๐บ๐ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐น๐๐ฎ๐ฟ๐ด๐ฎ๐บ๐ ๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐ฎ๐ฝ๐ถ ๐ป๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ธ๐ฎ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐ฏ๐ฎ๐ต๐ฎ๐ป ๐ฏ๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ฟ๐ป๐๐ฎ ๐ฎ๐ฑ๐ฎ๐น๐ฎ๐ต ๐บ๐ฎ๐ป๐๐๐ถ๐ฎ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ฏ๐ฎ๐๐; ๐ฝ๐ฒ๐ป๐ท๐ฎ๐ด๐ฎ๐ป๐๐ฎ ๐บ๐ฎ๐น๐ฎ๐ถ๐ธ๐ฎ๐-๐บ๐ฎ๐น๐ฎ๐ถ๐ธ๐ฎ๐ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐ธ๐ฎ๐๐ฎ๐ฟ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐, ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐บ๐ฒ๐ป๐ฑ๐๐ฟ๐ต๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ถ ๐๐น๐น๐ฎ๐ต ๐๐ฒ๐ฟ๐ต๐ฎ๐ฑ๐ฎ๐ฝ ๐ฎ๐ฝ๐ฎ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ถ๐ฎ ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐ถ๐ป๐๐ฎ๐ต๐ธ๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐ฝ๐ฎ๐ฑ๐ฎ ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ฒ๐ธ๐ฎ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ฒ๐น๐ฎ๐น๐ ๐บ๐ฒ๐ป๐ด๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฎ๐ฝ๐ฎ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐ฑ๐ถ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐ถ๐ป๐๐ฎ๐ต๐ธ๐ฎ๐ป.โ (๐ค๐ฆ. ๐๐-๐ง๐ฎ๐ต๐ฟ๐ถฬ๐บ [๐ฒ๐ฒ]: ๐ฒ)
๐ฆ๐ฒ๐ฏ๐ฎ๐ฟ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐ฏ๐ฒ๐ป๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ป ๐ถ๐ป๐ถ! ๐๐๐ง๐๐ ๐๐ฃ ๐๐๐ ๐ฎ๐๐ฉ ๐ฝ๐๐ง๐จ๐๐ฉ๐ช ๐ฝ๐๐ง๐๐ฃ๐ฉ๐๐จ ๐๐ผ๐๐ผ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฟ๐๐ข๐ค๐ ๐ง๐๐จ๐ ๐๐๐ ๐ช๐ก๐๐ง ๐๐ช๐ฃ๐๐ฃ๐ ๐๐ช๐ฃ๐ค. (Rahmat Pikiran)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
