SURAU.CO. Al-Basith (الْبَاسِطُ) adalah salah satu Asmaul Husna Allah SWT yang berarti “Maha Melapangkan” atau “Maha Meluaskan”. Allah Yang Maha Melapangkan (Al-Basith) berkuasa melapangkan rezeki, rahmat, dan kemudahan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Serta dapat juga menyempitkan rezeki dan menghadirkan kesulitan sesuai kehendak-Nya. Pemahaman akan sifat Al-Basith ini mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa bersyukur saat lapang dan bersabar saat dalam kesempitan. Serta bertawakal dan tidak berprasangka buruk kepada Allah.
Al-Basith, yang berarti “Yang Maha Melapangkan,” adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna (nama-nama terbaik Allah SWT). Nama ini mencerminkan sifat Allah yang meluaskan rezeki dan kemudahan bagi makhluk-Nya, serta meluaskan rahmat, kebaikan, dan kebahagiaan hati. Kita selalu bersyukur dan merasa cukup atas segala rezeki dari Allah, baik saat lapang maupun sempit. Untuk menunjukkan kekuasaan Allah dalam menetapkan takdir.
Tujuan Allah sebagai Al-Basith, Yang Maha Melapangkan, adalah untuk menguji dan melatih hamba-Nya dalam berbagai kondisi, dengan memberikan kelapangan rezeki dan kebahagiaan kepada siapa yang Dia kehendaki, serta menyempitkannya pada waktu lain, agar hamba-Nya senantiasa bersyukur, sabar, dan bertawakal hanya kepada-Nya. Al-Basith adalah Dzat yang membentangkan rahmat-Nya, melapangkan rezeki, ilmu, dan kebahagiaan kepada hamba-hamba-Nya. Allah melapangkan rezeki dan kebahagiaan untuk melihat bagaimana seorang hamba bersikap: apakah ia bersyukur dan menggunakan nikmat tersebut untuk beribadah, atau justru melampaui batas.
Sifat Al-Basith mendorong hamba untuk terus bergantung pada Allah, baik saat lapang maupun sempit, dengan konsisten beribadah dan memohon pertolongan. Allah menyandingkan sifat Al-Basith (Maha Melapangkan) dengan Al-Qabidh (Maha Menyempitkan) untuk menunjukkan kesempurnaan-Nya, menegaskan bahwa segala keadaan berada dalam genggaman-Nya. Dengan rutin berzikir dan mengingat Asma ini, Allah menjanjikan rezeki dan kemandirian finansial, serta memudahkan hamba dalam usahanya.
Makna dan Implementasi Al-Basith
Maha Melapangkan Rezeki:
Allah SWT melapangkan rezeki hamba-Nya sebagai balasan atas ibadah dan sedekah di jalan-Nya, yang seringkali terjadi setelah hamba tersebut menyedekahkan hartanya.
Melapangkan Urusan dan Hati:
Sifat Al-Basith juga berarti mempermudah segala urusan dan melapangkan dada seseorang, seperti yang disebutkan dalam doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an (QS. Thaha: 27).
Tidak Terlepas dari Al-Qabidh:
Untuk menunjukkan kesempurnaan Allah yang memiliki kekuasaan mutlak untuk meluaskan dan menyempitkan, pemahaman tentang Al-Basith sering disandingkan dengan Al-Qabidh.
Surat Thaha Ayat 27
وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى
Arab-Latin: Waḥlul ‘uqdatam mil lisānī
Artinya: Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
Keutamaan Memahami Al-Basith
Meningkatkan Keimanan:
Membuat seseorang semakin yakin bahwa kelapangan dan kemudahan adalah murni dari Allah SWT.
Mendorong Kebaikan:
Mengingatkan umat Muslim untuk bersyukur saat mendapat rezeki dan tidak ragu untuk menginfakkan harta di jalan Allah, karena ia akan melipatgandakan rezeki tersebut.
Mendatangkan Ketenangan:
Membantu seseorang agar tidak mudah berprasangka buruk kepada Allah dan lebih banyak bersabar dan bertawakal saat menghadapi kesulitan.
Makna Al-Basith
- Melapangkan rezeki: Allah SWT melapangkan rezeki bagi siapa pun yang Dia kehendaki melalui kemurahan dan rahmat-Nya. Rezeki tidak terbatas pada materi, tetapi juga mencakup kesehatan, kebahagiaan, dan ketenangan jiwa.
- Meluaskan rahmat: Allah melapangkan hati hamba-Nya yang sempit dan bersusah hati. Dia memberikan kelapangan dan ketenangan batin ketika seseorang menghadapi kesulitan.
- Meluaskan kebaikan: Sifat Al-Basith juga berarti Allah melipatgandakan pahala dan kebaikan bagi hamba-Nya yang beramal saleh.
Surat Al-‘Ankabut Ayat 62
ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Arab-Latin: Allāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyāu min 'ibādihī wa yaqdiru lah, innallāha bikulli syaiin ‘alīm
Artinya: Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Cara meneladani sifat Al-Basith
Sebagai seorang muslim, kita dapat mengamalkan makna dari Al-Basith dalam kehidupan sehari-hari dengan cara:
- Bersikap qanaah: Sebagai umat-Nya, kita selalu merasa cukup dan bersyukur atas segala rezeki yang diberikan Allah, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
- Membantu sesama: Melapangkan kesulitan orang lain yang sedang kesusahan, baik dengan materi maupun dengan dukungan moral.
- Bertawakal dan berserah diri: Percayalah bahwa Allah mengatur segalanya, sehingga kita dapat mempercayakan segala urusan rezeki dan kehidupan kepada-Nya.
- Bersikap optimis: Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan karena yakin bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah.
Manfaat mengamalkan Al-Basith
- Hati menjadi lebih tenang: Dengan meyakini bahwa Allah adalah Yang Maha Melapangkan, seseorang akan merasa lebih tenang dan tidak khawatir berlebihan tentang rezeki.
- Membangkitkan semangat hidup: Mengimani sifat ini dapat membangkitkan semangat untuk terus berjuang, karena Allah akan memberikan kelapangan bagi hamba-Nya yang berusaha.
- Mempererat hubungan dengan Allah: Dengan mengamalkan sifat Al-Basith, seorang hamba akan semakin dekat dengan Tuhannya dan selalu bersyukur atas segala nikmat-Nya.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
