Sejarah
Beranda » Berita » Pesisir Selatan: Warisan Maritim dan Perjuangan yang Terlupakan

Pesisir Selatan: Warisan Maritim dan Perjuangan yang Terlupakan

Sejarah Pesisir Selatan: Warisan Maritim dan Perjuangan yang Terlupakan
Sejarah Pesisir Selatan: Warisan Maritim dan Perjuangan yang Terlupakan

 

SURAU.CO  –   Sejarah Pesisir Selatan: Warisan Maritim dan Perjuangan yang Terlupakan.

Letak Strategis dan Akar Maritim

Pesisir Selatan adalah salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang terletak memanjang di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera. Secara geografis, wilayah ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, menjadikannya daerah yang sangat strategis dalam lalu lintas pelayaran dan perdagangan sejak zaman dahulu.

Sejak abad ke-14, wilayah ini menjadi bagian dari jalur pelayaran penting yang menghubungkan Kerajaan-kerajaan di pesisir barat Sumatera, seperti Pagaruyung, Inderapura, hingga Aceh dan Malaka.

Aktivitas dagang dengan bangsa asing seperti Arab, Persia, Gujarat, dan Tiongkok terjadi melalui pelabuhan-pelabuhan kecil di wilayah Pesisir Selatan.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Kerajaan Inderapura dan Pengaruh Islam

Salah satu kerajaan penting di wilayah ini adalah Kerajaan Inderapura, yang pernah berdiri megah di Pesisir Selatan bagian selatan. Pada abad ke-16, kerajaan ini menjadi pusat kekuasaan Islam di pesisir barat Sumatera dan menjalin hubungan diplomatik dengan Kesultanan Aceh Darussalam.

Kerajaan Inderapura memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam ke wilayah pesisir dan pedalaman Minangkabau. Para ulama, saudagar, dan cendekiawan dari Arab dan Aceh banyak menetap dan berdakwah di wilayah ini, memperkuat fondasi Islam dalam kehidupan masyarakat.
;

Kolonialisme dan Perlawanan Rakyat

Masuknya Belanda ke wilayah Sumatera Barat pada abad ke-17 hingga 20 membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat Pesisir Selatan. Daerah ini menjadi bagian dari wilayah administratif Keresidenan Padang.

Namun, semangat perlawanan rakyat tidak pernah padam. Tokoh-tokoh seperti Imam Bonjol dan para penghulu adat di pesisir turut terlibat dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Di wilayah Bayang dan Tarusan, tercatat beberapa pertempuran besar yang mewarnai sejarah perjuangan rakyat Minangkabau.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Pesisir Selatan dan Pergerakan Kemerdekaan

Pada masa pergerakan nasional, tokoh-tokoh dari Pesisir Selatan juga mengambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Banyak pemuda dari daerah ini yang bergabung dalam organisasi pergerakan Islam seperti Muhammadiyah, Sarekat Islam, dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI).

Setelah proklamasi 1945, Pesisir Selatan ikut bergolak dalam mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda. Daerah ini menjadi basis gerilya dan tempat berlindung para pejuang kemerdekaan.

Era Reformasi dan Tantangan Sosial Budaya

Pasca Orde Baru, wilayah Pesisir Selatan berkembang dalam berbagai bidang. Namun, tantangan tetap ada: kemiskinan struktural, kerusakan lingkungan akibat tambang dan penebangan hutan, serta lunturnya budaya lokal di kalangan generasi muda.

Pesisir Selatan juga menyimpan tradisi unik seperti perayaan Tabuik (terutama di daerah Lunang dan Tapan), Gandang Tasa, Randai, serta tradisi pengobatan kampung. Semua ini menjadi kekayaan budaya yang perlu dirawat, namun juga perlu ditimbang dalam timbangan syariat agar tidak tercampur dengan unsur bid’ah dan khurafat.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Potensi Dakwah dan Pendidikan Islam

Saat ini, banyak lembaga pendidikan Islam tumbuh di Pesisir Selatan: mulai dari pondok pesantren, madrasah, hingga halaqah-halaqah kecil di surau. Hal ini menunjukkan geliat masyarakat dalam memperkuat kembali identitas keislaman yang pernah jaya di masa lampau.

Lembaga-lembaga seperti Forum Mubaligh Bayang Tarusan, Persaudaraan Mubaligh Muda (Madani), dan jaringan pesantren salafiyah memainkan peran sentral dalam membina umat, memberantas kemiskinan spiritual, serta membangun peradaban Islam dari akar rumput.

Kesimpulan: Merawat Warisan, Membangun Masa Depan

Sejarah Pesisir Selatan adalah sejarah maritim, dakwah, dan perjuangan. Ia bukan hanya cerita masa lalu, tetapi fondasi yang harus dihidupkan kembali untuk membangun masa depan. Dengan memperkuat pendidikan Islam, menghidupkan tradisi yang sesuai syariat, serta memperjuangkan keadilan sosial, Pesisir Selatan dapat kembali menjadi daerah yang memberi cahaya bagi Sumatera Barat, bahkan Indonesia. (oleh: Tengku Iskandar, M. Pd
Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement