Khazanah
Beranda » Berita » Bahtera Nabi: Mukjizat Ilahi Dalam Segala Ukuran

Bahtera Nabi: Mukjizat Ilahi Dalam Segala Ukuran

Bahtera Nabi: Mukjizat Ilahi Dalam Segala Ukuran
Bahtera Nabi: Mukjizat Ilahi Dalam Segala Ukuran

 

SURAU.CO  –  Bahtera Nabi Nuh adalah mukjizat Ilahi dalam segala ukuran. Panjangnya sekitar 300 hasta dan lebarnya sekitar 20 hasta, dengan luas 6000 hasta, setara kurang lebih 3000 meter persegi. Bahtera itu terdiri dari tiga lantai, dengan tinggi 50 hasta, sebanding dengan bangunan 8 lantai. Lantai terakhirnya ditutup dengan kayu.

Mukjizat Pertama

Nuh عليه السلام membuat bahtera dengan wahyu dari Jibril عليه السلام. Setiap papan kayu yang ia pasang dan setiap paku yang ia tancapkan, semuanya dengan bimbingan wahyu, karena ia tidak mengetahui apa-apa tentang pembuatan kapal. Para malaikat membantunya dalam proses itu.

Allah Ta‘ala berfirman:

﴿وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ﴾

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan wahyu Kami; dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS. Hud: 37)

Bahtera itu terbuat dari kayu yang disatukan dengan paku.

Allah berfirman: ﴿وَحَمَلْنَاهُ عَلَىٰ ذَاتِ أَلْوَاحٍ وَدُسُرٍ﴾
“Dan Kami mengangkutnya (Nuh) di atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku.” (QS. Al-Qamar: 13)

(dusur = paku).

Nuh membangun kapal besar di atas bukit di tengah padang pasir, dan kaumnya yang tak mengerti terus mengejeknya.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Allah berfirman:

﴿وَيَصْنَعُ الْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلَأٌ مِّن قَوْمِهِ سَخِرُوا مِنْهُ قَالَ إِن تَسْخَرُوا مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ * فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ﴾

“Dan Nuh membuat bahtera. Setiap kali pemimpin kaumnya lewat kepadanya, mereka mengejeknya. Nuh berkata: ‘Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek (kami). Maka kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya, dan yang akan didatangi azab yang kekal.’” (QS. Hud: 38–39)

Mukjizat Kedua

Allah memerintahkannya menjalankan bahtera ketika tanūr (tungku) memancarkan air, sebagai tanda berangkatnya perjalanan. Allah memerintahkan Nuh untuk membawa orang-orang beriman dan dari setiap jenis makhluk berpasangan ke dalam bahtera. Adapun yang kafir akan binasa.

Allah berfirman:

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

“Hingga apabila perintah Kami datang dan tanūr telah memancarkan air, Kami berfirman: ‘Muatkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap jenis (makhluk hidup) dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ditetapkan atasnya hukuman, dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.’ Dan tidak beriman bersama Nuh itu kecuali sedikit.” (QS. Hud: 40)

Makna tanūr yang kuat adalah tungku api, sehingga tanda keluarnya air adalah ketika tungku di rumah memancarkan air.

Mukjizat Ketiga

Bahtera itu mampu bertahan dari banjir besar dengan ombak setinggi gunung.

Allah berfirman: ﴿وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ﴾

“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung.” (QS. Hud: 42)

Ia berlayar di tengah air yang sangat dahsyat, deras dari bumi dan hujan lebat dari langit, hingga akhirnya berlabuh di Gunung Judi setelah 40 hari (ada yang mengatakan 3 bulan atau lebih).

Allah berfirman:

“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah deras. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.” (QS. Al-Qamar: 11–12)

Allah menjaga bahtera Nuh agar tetap terapung di atas air sebesar itu, mengalahkan segala kemungkinan.

Allah berfirman: ﴿بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا﴾
dan: ﴿تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا جَزَاءً لِمَن كَانَ كُفِرَ﴾

“Bahtera itu berlayar dengan pengawasan Kami, sebagai balasan bagi orang yang telah didustakan.” (QS. Al-Qamar: 14)

Mukjizat Keempat

Bahtera itu melaju deras tanpa layar, dayung, kemudi, atau mesin. Allah yang menggerakkan semuanya secara langsung, sebagaimana ayat di atas jelaskan.

Mukjizat Kelima

Bahtera itu membawa semua orang beriman serta sepasang dari setiap makhluk hidup.

Allah berfirman: ﴿وَاحْمِلْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ﴾

“Dan muatkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari setiap jenis makhluk.” (QS. Hud: 40)

Meski berbeda lingkungan, sifat, makanan, bahkan ada yang saling bermusuhan, mereka semua hidup berdampingan dengan damai hingga bahtera berlabuh di Gunung Judi (sekarang di perbatasan Turki, Irak, dan Suriah).

Allah berfirman: ﴿وَنَجَّيْنَاهُ وَمَن مَّعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ﴾

“Dan Kami selamatkan dia (Nuh) dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera yang penuh muatan.” (QS. Asy-Syu‘ara: 119).   (Ratna Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement