SURAU.CO – بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ. Rasulullah ﷺ menggemakan peringatan keras kepada setiap muslim: “Amal kalian tak akan diterima jika tidak sesuai dengan sunnahku:
‘Barang siapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan kami ini yang bukan darinya, maka tertolak’ (HR. Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718).
Pertanyaannya, kalau kita mengaku cinta Nabi Muhammad ﷺ, kenapa membuat amalan yang Nabi Muhammad ﷺ sendiri tidak ajarkan ? (414 = 23/07/2025, Ba’da Ashar).
Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H) – Ahli Hadits dan Pelindung Sunnah
Mereka mengenal Imam Ahmad sebagai pemimpin Ahlus Sunnah wal Jamaah; Imam Ahmad menghadapi ujian berat saat penguasa saat itu memaksakan ajaran Mu’tazilah bahwa Al-Qur’an adalah makhluk.
Mereka menyiksa dan memenjarakan beliau, namun beliau tidak pernah tunduk, hingga Allah memenangkan kebenaran lewat keteguhannya.
Kitab beliau Musnad Ahmad termasuk kumpulan hadits terbesar.
Ulama besar seperti Ibnu Taimiyah, Al-Dzahabi, dan lainnya menjadikannya sebagai rujukan utama.
“Jika engkau melihat seorang mencintai Ahmad bin Hanbal, maka ketahuilah bahwa dia Ahlus Sunnah.” — Imam Abu Zur’ah ar-Razi
Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) – Mujaddid Manhaj Salaf
Nama lengkapnya Taqiyuddin Ahmad bin Abdil Halim. Seorang ulama besar yang menulis ratusan kitab.
Membantah banyak penyimpangan, termasuk Syiah, Jahmiyah, Qadariyah, dan Sufiyah ghuluw.
Kitabnya “Majmu’ Fatawa”, “Dar’u Ta’arud al-‘Aql wa an-Naql”, dan “Al-‘Aqidah al-Wasithiyyah” menjadi rujukan ilmu tauhid dan manhaj salaf.
Mereka memenjarakan beliau karena kebenaran yang beliau bela, tapi beliau tidak pernah menyerah dalam menegakkan Sunnah Rasulullah ﷺ.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (w. 751 H) – Ulama Hati dan Akidah
Murid utama Ibnu Taimiyyah.
Nama lengkapnya Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub.
Beliau menulis kitab seperti Madarijus Salikin, Zadul Ma’ad, I’lamul Muwaqqi’in, dan Ar-Ruh.
Tidak hanya membahas akidah dan fiqih, namun juga tarbiyah jiwa dan penyucian hati.
Ulama yang sangat halus hati, dalam pemikirannya, dan tegas terhadap bid’ah.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (w. 1206 H) – Pembaharu Dakwah Tauhid
Mereka melancarkan serangan fitnah brutal kepada beliau sebagai “pendiri Wahabi”, namun dengan gigih dan jiwa baja, beliau membangkitkan kembali dakwah tauhid yang telah lama dipadamkan oleh bid’ah dan syirik.
Karyanya seperti Kitab at-Tauhid, Kasyfusy Syubuhat, dan Al-Qawa’id al-Arba’ mengajarkan tauhid secara ilmiah, ringkas, dan menghancurkan syirik.
Beliau berjasa membersihkan Arab dari kuburiyyah (pengkultusan kuburan), dan tradisi sufi yang ekstrim.
“Kami tidak memanggil kepada madzhab baru. Dengan teriakan jiwa yang membara, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab membangkitkan umat manusia untuk segera kembali kepada Islam yang murni, sebagaimana yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz (w. 1999) – Ulama Besar Zaman Ini
Mantan Mufti Umum Saudi Arabia. Penghafal Al-Qur’an, dan sangat tawadhu.
Menguasai seluruh ilmu syar’i: tafsir, hadits, fiqih, dan akidah.
Dunia Islam menjadikan fatwa-fatwanya sebagai rujukan dan menghimpunnya dalam kitab Majmu’ Fatawa Ibn Baz.
Sangat mencintai sunnah dan tidak pernah keluar dari manhaj salaf.
Ulama Indonesia Ahlus Sunnah
a. KH. Muhammad Natsir (w. 1993)
Pendiri Partai Masyumi.
Ulama dan negarawan.
Dakwah beliau tegas menolak sekularisme dan liberalisme.
Membawa pemikiran Islam ke dalam politik secara bersih dari syirik dan bid’ah.
b. Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Penulis kitab Mulia dengan Manhaj Salaf, Tuntunan Akidah Islam, dan lainnya.
Mengajarkan akidah dan fiqih dengan dasar dalil, bukan taqlid buta.
c. Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Alumni Madinah dan aktif membela sunnah melalui ceramah ilmiah, kitab ulama salaf, serta metode dakwah bil hikmah.
Tokoh Populer Menyimpang – Disorot dengan Dalil
- Sayyid Quthb (Mesir)
Bukunya Fi Dzilalil Qur’an berisi banyak tafsir menyimpang, seperti:
Menuduh Nabi Musa kasar dan “emosional” (lih. surat Thaha).
Mencampuradukkan antara syirik dan sistem negara, hingga mengkafirkan masyarakat Muslim (pemikiran takfir).
Pemikirannya menjadi akar ISIS, Al-Qaeda, dan kelompok ekstrem lainnya.
Syaikh bin Baz, Al-Albani, dan ulama-ulama besar lainnya langsung membantah.
- Quraish Shihab (Indonesia)
Mengutamakan tafsir rasionalis.
Menganggap semua agama benar (pluralisme).
Membolehkan ziarah kubur dengan keyakinan yang salah, serta menyamarkan ajaran Syiah.
“Dia bukan ulama Ahlus Sunnah, karena pemahamannya bertentangan dengan metode salaf.” — Ustadz Firanda Andirja
- UAS
Banyak menyampaikan kisah-kisah israiliyyat dan hadits dhaif bahkan palsu.
Beliau pernah memuji tokoh-tokoh tarekat ekstrem, namun jarang memberikan klarifikasi ilmiah yang memadai di tengah gaya ceramahnya yang jenaka.
Kesimpulan
Ulama Ahlus Sunnah dikenali dengan ilmu yang bersumber dari Qur’an dan Sunnah, kemudian diperkaya dengan pemahaman sahabat.
Tokoh-tokoh menyimpang perlu diwaspadai walau populer, karena kesesatan tidak selalu datang dalam bentuk kasar – seringkali dibungkus dengan kata-kata lembut dan jenaka.
Mengenal ulama yang lurus adalah perintah agama, agar kita tidak tersesat mengikuti jalan yang menyimpang.
Syirik = Dosa yang tidak diampuni
Allah ﷻ berfirman : ‘Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki’ (QS. An-Nisa: 48).
Kalau kita masih berharap berkah pada kubur atau selain Allah ﷻ, siapkah kita mempertaruhkan akhirat dengan syirik yang tidak diampuni ?
Wallahu A’lam, Ustad Firanda Andirja Hafidzahullah (Chaca dakwah)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
