Khazanah
Beranda » Berita » Doa dan Dzikir untuk Muslimah: Menjaga Hati Tetap Lembut dan Tenang Menurut Kitab Akhlaq Lil Banat

Doa dan Dzikir untuk Muslimah: Menjaga Hati Tetap Lembut dan Tenang Menurut Kitab Akhlaq Lil Banat

Gadis muslimah dengan tasbih, duduk tenang, dikelilingi cahaya lembut sebagai simbol ketenangan hati
seorang gadis muslimah duduk tenang dengan tasbih di tangannya, cahaya lembut memancar darinya, sementara bayangan gemerlap dunia memudar di sekelilingnya.

Setiap gadis muslimah pasti merindukan hati yang tenang, lembut, dan penuh cahaya iman. Namun, dunia modern yang serba cepat kerap menguras energi batin. Kesibukan sekolah, tuntutan keluarga, hingga pengaruh media sosial bisa membuat hati gersang dan gelisah. Dalam kondisi seperti ini, doa dan dzikir hadir sebagai jalan yang menenangkan jiwa.

Dalam Kitab Akhlaq Lil Banat, doa dan dzikir dipandang sebagai bekal utama seorang gadis muslimah. Dengan doa, seorang hamba membuka pintu komunikasi langsung dengan Allah. Dengan dzikir, ia membersihkan hati dari karat dunia. Menurut kitab ini, seorang muslimah yang rajin berdoa dan berdzikir akan lebih mudah menjaga akhlaknya, karena hatinya senantiasa disinari ketenangan.

Allah ﷻ berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Ayat ini menegaskan bahwa ketenangan hati bukan terletak pada harta, kecantikan, atau kedudukan, melainkan pada kedekatan dengan Allah melalui dzikir.

Doa: Mengikat Hati dengan Allah

Doa adalah senjata seorang mukmin karena membuat seorang muslimah sadar bahwa dirinya lemah tanpa pertolongan Allah. Dalam Akhlaq Lil Banat, doa ditekankan sebagai kebutuhan harian, bukan sekadar pelengkap. Gadis yang rajin berdoa sesungguhnya sedang menguatkan dirinya.

Doa juga menjadi cermin kerendahan hati. Seorang gadis yang berdoa menunjukkan bahwa ia tidak sombong, karena ia mengakui bahwa semua keberhasilan berasal dari Allah. Dengan doa, ia melatih hatinya untuk selalu pasrah, namun tetap berusaha.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ»

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

“Doa adalah inti ibadah.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini mengajarkan bahwa doa bukan sekadar permintaan, tetapi inti hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.

Dzikir: Menjaga Hati Tetap Lembut

Dzikir berarti mengingat Allah dengan lisan, hati, dan perbuatan. Dalam Kitab Akhlaq Lil Banat, dzikir dipandang sebagai amalan yang menumbuhkan kelembutan hati. Gadis yang rajin berdzikir tidak mudah marah, tidak sombong, dan lebih sabar menghadapi ujian.

Dzikir bisa dilakukan dengan kalimat-kalimat sederhana, seperti: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, atau La ilaha illallah. Kalimat ini ringan di lisan, namun berat di timbangan amal. Dzikir juga bisa dilakukan setelah shalat, di waktu senggang, atau bahkan saat berjalan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

Krisis Keteladanan: Mengapa Kita Rindu Sosok dalam Riyadus Shalihin?

«سَبْقَ الْمُفَرِّدُونَ» قَالُوا: وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ»

“Orang-orang yang berdzikir kepada Allah dengan banyak, baik laki-laki maupun perempuan, mereka itulah yang mendahului (dalam kebaikan).” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa dzikir adalah jalan cepat menuju kebaikan dan kemuliaan.

Doa dan Dzikir Menjadi Hiasan Jiwa Muslimah

Seorang gadis muslimah yang menghiasi dirinya dengan doa dan dzikir akan memancarkan ketenangan batin. Senyumnya lembut, ucapannya menyejukkan, dan kehadirannya menghadirkan kedamaian. Semua itu adalah buah dari hati yang senantiasa ingat kepada Allah.

Dalam Akhlaq Lil Banat, doa dan dzikir disebut sebagai zinatul qalb (perhiasan hati). Seindah apa pun pakaian seorang gadis, tidak akan berarti jika hatinya kosong dari dzikir. Tetapi jika hatinya penuh doa dan dzikir, maka ia akan menjadi gadis yang anggun luar dalam.

«إن الذكر حياة للقلوب، فإذا غفل القلب مات»

“Sesungguhnya dzikir itu kehidupan bagi hati. Jika hati lalai dari dzikir, maka ia akan mati.” (Akhlaq Lil Banat)

Pesan ini menunjukkan betapa pentingnya dzikir sebagai penopang kehidupan spiritual seorang muslimah.

Tantangan Muslimah dalam Menjaga Dzikir

Kehidupan modern penuh dengan distraksi. Media sosial, hiburan, dan kesibukan sering membuat muslimah lupa berdoa dan berdzikir. Namun, justru di tengah hiruk-pikuk inilah doa dan dzikir menjadi kebutuhan.

Seorang gadis muslimah perlu melatih dirinya agar terbiasa berdzikir. Ia bisa memulai dengan membaca doa harian, seperti doa bangun tidur, doa masuk sekolah, doa sebelum belajar, dan doa tidur. Dzikir juga bisa dilakukan saat menunggu, berjalan, atau ketika merasa gelisah.

Kebiasaan kecil ini lama-lama akan menjadi karakter. Gadis yang terbiasa berdoa dan berdzikir akan lebih tenang menghadapi ujian hidup. Ia tahu, Allah selalu dekat dengannya.

Doa dan Dzikir sebagai Bentuk Rasa Syukur

Doa tidak selalu berisi permintaan akan tetapi juga bisa menjadi bentuk syukur. Seorang gadis muslimah yang bersyukur dengan doa akan merasa cukup, meski hidupnya sederhana. Dengan dzikir, ia merasakan nikmat yang lebih besar daripada harta dunia.

Allah ﷻ berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)

Ayat ini menegaskan bahwa doa dan dzikir adalah tanda syukur seorang hamba. Ketika seorang gadis bersyukur, Allah akan menambahkan nikmatnya.

Doa dan Dzikir Membentuk Kepribadian Anggun

Doa dan dzikir bukan hanya ritual, tetapi juga membentuk kepribadian. Seorang muslimah yang rajin berdoa akan lebih sabar, karena ia percaya semua urusan ada dalam genggaman Allah. Gadis yang rajin berdzikir akan lebih tenang, karena hatinya selalu diingatkan pada Sang Pencipta.

Dalam Kitab Akhlaq Lil Banat, doa dan dzikir disebut sebagai madrasah ruhiyyah (sekolah jiwa). Artinya, dengan doa dan dzikir, seorang gadis belajar tentang kesabaran, kerendahan hati, dan rasa syukur. Inilah akhlak mulia yang membuatnya anggun, bukan hanya di mata manusia, tetapi juga di hadapan Allah.

Penutup

Doa dan dzikir bukanlah amalan tambahan, melainkan kebutuhan utama seorang muslimah. Dengan doa, hati terikat dengan Allah. Dengan dzikir, jiwa menjadi lembut dan tenang. Kitab Akhlaq Lil Banat mengajarkan bahwa doa dan dzikir adalah mahkota keindahan hati seorang gadis.

Wahai muslimah, jadilah bunga yang indah bukan karena wajahmu yang cantik, melainkan karena hatimu yang senantiasa berdoa. Jadilah cahaya yang menenangkan bukan karena pakaianmu yang indah, melainkan karena dzikirmu yang tidak pernah padam. Dengan itu, engkau akan tumbuh menjadi perempuan yang dirindukan surga.

*Gerwin Satria N

Pegiat literasi Iqro’ University Blitar


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement