SURAU.CO – Provinsi Sulawesi Tenggara kembali mendapat kepercayaan besar sebagai tuan rumah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional Tahun 2025. Ajang yang resmi bernama STQIH (Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits) ini merupakan salah satu kegiatan keagamaan terbesar di Indonesia yang rutin digelar secara nasional setiap dua tahun sekali. Tujuan nya tentu memperkuat syiar Islam, memperdalam pengamalan Al-Qur’an dan Hadis, serta mempererat ukhuwah Islamiyah antar daerah. Sulawesi Tenggara Bersiap Sukseskan STQIH 2025 yang akan berlangsung tanggal 9 sampai 19 Oktober 2025.
Tahun 2025 menjadi momentum istimewa bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, karena provinsi ini dipercaya menjadi pusat perhatian umat Islam dari seluruh penjuru Tanah Air. Kepercayaan ini tidak hanya menunjukkan kesiapan infrastruktur, tetapi juga menggambarkan keseriusan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menyambut perhelatan besar yang sarat nilai spiritual, budaya, dan persatuan.
Apa Itu STQIH? Bedanya dengan MTQ
STQIH adalah singkatan dari Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits. Acara ini merupakan ajang nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) bersama Kementerian Agama RI.
Berbeda dengan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) yang skalanya lebih luas dengan banyak cabang lomba, STQIH lebih fokus pada cabang-cabang utama yang berkaitan langsung dengan tilawah, tahfidz, tafsir, dan pemahaman hadis.
Beberapa cabang yang biasanya diperlombakan dalam STQIH antara lain: Tilawah Al-Qur’an anak-anak, remaja, dan dewasa. Kemudian Tahfidz Al-Qur’an dengan berbagai kategori (1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz, hingga 30 juz). Cabang lomba lain adalah Tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris, serta Hafalan dan pemahaman hadis. Dengan fokus pada tilawah dan hadis, STQIH menjadi wadah bagi generasi muda Islam untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.
Sulawesi Tenggara sebagai Tuan Rumah STQIH 2025
Pemilihan Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah STQIH 2025 tentu bukan tanpa alasan. Beberapa faktor yang mendukung antara lain:
- Komitmen Pemerintah Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan keseriusan dan kesiapan dalam menyelenggarakan acara besar. Gubernur, DPRD, dan stakeholder lain bekerja sama dengan Kementerian Agama dan LPTQ untuk memastikan segala kebutuhan dipenuhi. - Infrastruktur yang Memadai
Kendari sebagai ibu kota provinsi memiliki infrastruktur yang cukup baik, mulai dari bandara internasional, hotel berbintang, hingga venue perhelatan besar yang representatif. - Dukungan Masyarakat
Antusiasme masyarakat Sulawesi Tenggara dalam menyambut kegiatan keagamaan selalu tinggi. Hal ini terbukti dari suksesnya berbagai event nasional sebelumnya, baik MTQ maupun kegiatan besar lainnya. - Potensi Daerah
Sulawesi Tenggara memiliki banyak qari, qariah, hafidz, dan hafidzah berprestasi di tingkat nasional. Ini menjadi bukti bahwa provinsi ini pantas menjadi pusat perhatian dalam ajang STQIH.
Persiapan Sulawesi Tenggara Menyambut STQIH 2025
Kementerian Agama (Kemenag) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) mematangkan persiapan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional 2025.
- Infrastruktur dan Venue. Pemerintah provinsi sedang mempersiapkan venue utama yang representatif untuk pembukaan dan penutupan. Gedung olahraga, alun-alun, hingga masjid raya akan menjadi arena kegiatan yang megah namun tetap sarat nuansa Islami. Selain itu, area penginapan untuk kafilah dari 38 provinsi juga tengah dalam persiapan.
- Transportasi dan Aksesibilitas. Bandara Haluoleo Kendari akan menjadi pintu gerbang utama kedatangan kafilah. Pemerintah daerah bekerja sama dengan maskapai dan otoritas bandara untuk memastikan kelancaran transportasi. Jalur darat dalam kota juga sedang diperbaiki agar mobilitas peserta dan tamu undangan lebih lancar.
- Kesiapan Kafilah Sulawesi Tenggara. Sebagai tuan rumah, Sulawesi Tenggara juga mempersiapkan kafilah terbaik untuk berkompetisi. LPTQ daerah melakukan pelatihan intensif bagi qari-qariah, hafidz-hafidzah, serta peserta tafsir dan hadis. Targetnya adalah mampu meraih prestasi membanggakan sekaligus memberikan contoh teladan bagi daerah lain.
- Partisipasi Masyarakat. Panitia daerah menggandeng masyarakat dalam berbagai aspek, mulai dari penyambutan, penyediaan homestay, hingga kegiatan bazar Islami yang akan meramaikan suasana. Keterlibatan masyarakat sangat penting agar STQIH 2025 menjadi pesta keagamaan milik semua orang, bukan hanya pemerintah.
- Aspek Keamanan dan Kenyamanan. Polri, TNI, dan aparat keamanan daerah turut terlibat dalam pengamanan. Kenyamanan peserta dan tamu dari seluruh Indonesia menjadi prioritas utama.
Dampak Positif STQIH
Selayaknya sebuah perhelatan akbar, tentu saja memiliki berbagai dampak positif maupun maupun tantangan dalam pelaksanaannya. Dampak positif perhelatan STQIH bagi Pemerintah dan masyarakat Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Syiar Islam
STQIH menjadi momentum besar dalam memperkuat kecintaan masyarakat kepada Al-Qur’an dan Hadis. Generasi muda akan lebih termotivasi untuk belajar, menghafal, dan memahami makna Al-Qur’an secara mendalam.
2. Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Ribuan peserta, ofisial, dan tamu undangan akan hadir di Kendari. Kehadiran mereka akan memberikan dampak ekonomi yang besar, mulai dari sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga UMKM lokal yang menjajakan produk khas Sulawesi Tenggara.
3. Promosi Pariwisata
Sulawesi Tenggara memiliki destinasi wisata kelas dunia seperti Wakatobi, Pulau Labengki, hingga pantai Nambo. STQIH 2025 akan menjadi ajang promosi wisata halal dan budaya lokal kepada tamu nasional.
4. Peningkatan Citra Daerah
Sebagai tuan rumah, Sulawesi Tenggara akan mendapat sorotan media nasional. Hal ini tentu akan meningkatkan citra positif daerah di mata masyarakat luas.
Harapan dan Doa untuk STQIH 2025
Masyarakat Sulawesi Tenggara berharap STQIH 2025 berjalan sukses, aman, dan penuh keberkahan. Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga media dakwah yang mampu meningkatkan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dari itu, STQIH 2025 diharapkan dapat menjadi titik balik kebangkitan generasi Qur’ani di Indonesia. Dengan semangat ukhuwah Islamiyah, persaudaraan umat Islam dari Sabang sampai Merauke akan semakin erat.
Provinsi Sulawesi Tenggara kini tengah bersiap menyukseskan STQIH 2025. Persiapan yang matang, dukungan penuh pemerintah dan masyarakat, serta doa seluruh umat Islam Indonesia menjadi bekal utama menuju keberhasilan.
Ajang ini bukan sekadar perlombaan, melainkan syiar Islam yang akan membawa berkah dan manfaat besar bagi bangsa. Dengan semangat kebersamaan, Sulawesi Tenggara siap menjadi tuan rumah yang ramah, islami, dan berkelas dunia.
Semoga STQIH 2025 berjalan lancar dan meninggalkan jejak kebaikan yang panjang, baik bagi Sulawesi Tenggara maupun seluruh umat Islam Indonesia.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
