Ibadah
Beranda » Berita » Baiti Jannati : Menciptakan Suasana Surga di Rumah

Baiti Jannati : Menciptakan Suasana Surga di Rumah

Baiti Jannati : Menciptakan Suasana Surga di Rumah
Baiti Jannati : Menciptakan Suasana Surga di Rumah

SURAU.CO. Baiti Jannati (بيتي جنتي) adalah ungkapan bahasa Arab yang berarti “Rumahku adalah surgaku”. Istilah ini menggambarkan sebuah rumah tangga yang tentram, damai, penuh kebahagiaan, dan kasih sayang, sehingga terasa seperti surga di dunia. Dengan demikian, Baiti Jannati lebih menekankan pada kondisi batin dan suasana yang tercipta di dalam rumah tangga, bukan hanya pada kemewahan fisik bangunan rumahnya. Selanjutnya, Anggota keluarga yang saling memahami, menghargai, menerima, dan menyayangi satu sama lain akan membuat rumah menjadi surga. Kemudian, Rumah tersebut menjadi tempat jiwa menemukan kedamaian dan tempat berlabuh setelah menghadapi tantangan kehidupan di luar. Kehangatan keluarga, tawa anak-anak, dan doa orang tua menjadi fondasi penting yang membangun makna rumah sebagai tempat “surga kecil” di bumi.

Secara harfiah, baiti jannati berarti “rumahku adalah surgaku”. Selanjutnya, Istilah ini menggambarkan sebuah rumah yang ideal dalam ajaran Islam, bukan sekadar bangunan fisik, tetapi tempat yang penuh kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan. Kemudian, Umat Islam membangun keharmonisan dan kebersamaan hati dengan saling menerima dan memahami untuk menciptakan suasana rumah seperti surga. Selanjutnya, Menghidupkan rumah dengan aktivitas ibadah, seperti sholat, membaca Al-Qur’an, dzikir, dan doa. Menumbuhkan sifat sabar, syukur, pemaaf, dan mengendalikan ego untuk menciptakan kedamaian dalam keluarga.

Secara ringkas, baiti jannati adalah konsep untuk menciptakan suasana rumah yang di dalamnya terdapat keimanan, ketenangan, dan kasih sayang, bukan karena kemewahan fisiknya, melainkan karena nilai-nilai Islam yang diterapkan di dalamnya. Tujuan dari konsep Baiti Jannati (Rumahku Surgaku) adalah mewujudkan rumah tangga yang penuh dengan kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan, layaknya suasana surga di dunia. Hal ini mencakup menciptakan suasana tenteram, saling memahami, penuh cinta kasih, serta menjadikan rumah sebagai tempat berlindung dan tempat meraih ketenangan lahir dan batin bagi seluruh penghuninya.

Makna mendalam dari ungkapan baiti jannati:

  • Tempat ketenangan. Rumah yang menjadi surga adalah tempat di mana setiap anggota keluarga merasa nyaman dan tenteram. Al-Qur’an menyebut rumah sebagai “sakan,” yang berarti tempat untuk tinggal dan mendapatkan ketenangan.
  • Sumber kebahagiaan. Makna surga di sini adalah surga di dunia, yang terwujud dari keharmonisan dan kasih sayang di antara anggota keluarga. Hal ini tercipta ketika suami dan istri saling memahami hak dan kewajiban masing-masing.
  • Wadah pendidikan. Dalam Islam, rumah memegang peran sentral sebagai pusat pendidikan untuk mendidik generasi penerus yang beriman dan berakhlak mulia.
  • Lingkungan yang berkah. Kehidupan yang berkah di dalam rumah dapat diraih melalui ketaatan kepada Allah. Sebaliknya, jika di dalamnya terdapat perbuatan dosa, rumah tidak akan mendapatkan keberkahan.
  • Berlandaskan akhlak mulia. Untuk mencapai baiti jannati, setiap anggota keluarga harus menerapkan akhlakul karimah atau akhlak yang terpuji. Hal ini mencakup sikap saling menghargai, bertutur kata yang lembut, dan memperlakukan satu sama lain dengan baik.

Karakteristik Baiti Jannati:

  • Kebahagiaan dan Keberkahan: Rumah yang menjadi sumber kebahagiaan dan keberkahan bagi penghuninya, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.
  • Kedamaian dan Ketenangan: Tempat di mana hati merasa tenang dan damai, jauh dari gangguan dan hal-hal negatif.
  • Cinta dan Kasih Sayang: Adanya keharmonisan, saling menghargai, dan cinta kasih di antara anggota keluarga.
  • Ketaatan dan Ibadah: Rumah yang senantiasa diisi dengan kegiatan ibadah, seperti sholat wajib dan sunnah, membaca Al-Qur’an, serta dzikir dan doa.
  • Keseimbangan dan Keadilan: Adanya pemahaman dan keseimbangan dalam memenuhi hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga.
  • Tempat Berlindung: Fungsinya sebagai tempat perlindungan fisik dan mental dari segala kesulitan kehidupan.

Untuk menciptakan “Baiti Jannati” atau “rumahku adalah surgaku” dalam ajaran Islam, diperlukan upaya untuk menjadikan rumah tempat ibadah, penuh kasih sayang, keharmonisan, dan ketentraman. Caranya adalah dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, seperti memperbanyak ibadah, menjaga akhlakul karimah, berkomunikasi secara terbuka, dan saling menghargai antar anggota keluarga.

Prinsip Dasar dalam Menciptakan Baiti Jannati

  • Landasan Keimanan: Jadikan keimanan dan ketakwaan kepada Allah sebagai landasan utama dalam keluarga.
  • Kasih Sayang dan Kelembutan: Terapkan cinta kasih (al-mahabbah war-rahmah) dan bertutur kata lemah lembut kepada anggota keluarga.
  • Akhlak Mulia: Budayakan akhlakul karimah atau perilaku terpuji dalam setiap interaksi keluarga.
  • Sabar dan Syukur: Hadapi ujian hidup dengan sabar dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah.
  • Keadilan dan Keseimbangan: Terapkan keadilan (al-adalah) dan keseimbangan (at-tawazun) dalam hubungan suami istri, sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 228.

Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Menjadikan Rumah Tempat Ibadah: Biasakan ibadah seperti sholat wajib dan sunah, serta rutin membaca Al-Qur’an, terutama surat Al-Baqarah, untuk mengusir syaitan dan mendatangkan keberkahan.
  • Membangun Komunikasi Terbuka: Ciptakan keakraban dan keterbukaan, serta komunikasikan secara aktif dan terbuka, jangan biarkan rumah sunyi seperti kuburan.
  • Menjaga Kerukunan: Jaga rahasia rumah tangga, tidak ada kecemburuan terhadap pencapaian pasangan, dan saling memahami peran masing-masing.
  • Menciptakan Kenyamanan: Jaga kebersihan rumah dan ciptakan suasana yang nyaman dengan menata interior dan melibatkan anggota keluarga dalam desain rumah.
  • Saling Memaafkan: Karena tidak ada manusia yang sempurna, biasakan untuk saling meminta maaf dan bertaubat.

Dengan mewujudkan Baiti Jannati, rumah tangga akan menjadi tempat yang penuh cinta, ketenangan, dan kebahagiaan, terasa layaknya surga di dunia. (mengutip dari berbagai sumber).

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement