Kisah
Beranda » Berita » Bukti Kenabian di Medan Khandaq

Bukti Kenabian di Medan Khandaq

Bukti Kenabian Rasulullah di Medan Khandaq
Ilustrasi Perang Khandaq

SURAU.CO – Perang Khandaq atau yang juga dikenal sebagai Perang Ahzab merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam. Pada tahun kelima Hijriah, kaum Quraisy bersama sekutu-sekutunya dari kabilah Arab dan kaum Yahudi bersekutu untuk menyerang Madinah. Jumlah pasukan mereka mencapai sekitar sepuluh ribu orang, sedangkan kaum Muslimin hanya berjumlah sekitar tiga ribu. Dalam kondisi sulit itulah, Allah memperlihatkan berbagai bukti kenabian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menguatkan iman para sahabat dan membuktikan bahwa dia benar-benar utusan Allah.

Hidangan Jabir bin Abdillah

Ketika menggali parit, para sahabat menghadapi kesulitan besar. Sebongkah batu keras menghalangi mereka, hingga akhirnya Rasulullah turun langsung memukul batu itu hingga hancur. Pada saat itu, perut beliau diganjal dengan batu karena rasa lapar yang sangat. Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang melihat kondisi Rasulullah merasa iba, lalu pulang menemui istrinya untuk menyiapkan makanan. Mereka hanya memiliki seekor anak kambing dan sedikit gandum.

Jabir lalu mengundang Rasulullah dengan harapan beliau datang bersama satu atau dua sahabat saja. Namun Rasulullah justru mengajak seluruh kaum Muhajirin dan Anshar. Jabir pun merasa cemas, tetapi istrinya tenang dan bertanya, “Apakah dia sudah menanyakan jumlah makanan?” Jabir menjawab, “Ya.”

Rasulullah kemudian masuk ke rumah Jabir. Beliau menyiapkan roti, menambahkan daging, lalu menutup kembali bejana dan tungku api. Beliau terus melakukannya hingga semua sahabat makan kenyang, padahal jumlah mereka sangat banyak. Setelah itu, makanan masih tersisa. Rasulullah bersabda kepada istri Jabir, “Sekarang makanlah, dan berikanlah kepada orang lain, karena masih banyak yang kelaparan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Peristiwa ini menunjukkan mukjizat Rasulullah. Makanan sedikit yang seharusnya hanya cukup untuk beberapa orang, justru mampu mengenyangkan pasukan dalam jumlah besar.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Kabar Penaklukan Kerajaan-Kerajaan

Ketika para sahabat menghadapi batu besar yang tidak bisa mereka pecahkan, Rasulullah turun dan memukul batu itu tiga kali. Pada pukulan pertama, beliau mengucapkan takbir dan bersabda, “Saya telah diberi kunci-kunci Syam, dan saya melihat istana merahnya.” Pada pukulan kedua, beliau bersabda, “Aku telah diberi kunci-kunci Persia, dan aku melihat istana putihnya.” kemudian pada pukulan ketiga, beliau bersabda, “Aku telah diberi kunci-kunci Yaman, dan aku melihat pintu-pintu Shan’a dari tempatku ini.”

Apa yang dikabarkan Rasulullah terbukti setelah beliau wafat. Umat ​​Islam berhasil menduduki wilayah Syam, Persia, hingga Yaman. Mukjizat ini menunjukkan bahwa Rasulullah benar-benar mendapat wahyu dari Allah dan mampu menyampaikan kabar gaib.

Sikap Kaum Muslimin dan Munafiqin

Ketika mendengar kabar penaklukan tersebut, kaum Muslimin semakin yakin. Mereka berkata sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

Inilah yang Allah dan Rasul-Nya janjikan kepada kita. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.” (QS. Al-Ahzab : 22).

Namun, orang-orang munafiq justru meragukan janji Allah. Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya.” (QS. Al-Ahzab : 12).

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

Inilah perbedaan sikap antara orang-orang beriman dan kaum munafiq. Orang beriman semakin kuat imannya, sedangkan orang munafiq semakin tenggelam dalam keraguan-raguan.

Niat Perdamaian dengan Kabilah Gathafan

Setelah parit selesai digali, musuh tiba dengan jumlah besar. Rasulullah berusaha mencari jalan agar beban kaum Muslimin berkurang. Beliau bermaksud berdamai dengan kabilah Gathafan dengan syarat mereka menarik pasukan, sementara kaum Muslimin memberikan seluruh hasil panen kaum Anshar.

Namun, ketika mendengar pendapat dua tokoh Anshar, Sa’ad bin Mu’adz dan Sa’ad bin Ubadah, Rasulullah membatalkan niat tersebut. Mereka menolak memberikan hasil panen, karena pada masa jahiliyah pun mereka tidak pernah memberikannya kepada musuh. Rasulullah pun menghormati pendapat mereka.

Pengkhianatan Bani Quraizhah

Beban kaum Muslimin semakin berat ketika mendengar bahwa Bani Quraizhah melanggar perjanjian damai. Mereka berpotensi menyerang dari belakang, karena tempat tinggal mereka berada di sebelah timur Madinah.

Allah menggambarkan situasi genting itu dalam firman-Nya:

Menyelaraskan Minimalisme dan Konsep Zuhud: Relevansi Kitab Riyadhus Shalihin di Era Modern

Ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika penglihatanmu tidak tetap lagi dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu mengira yang bukan-bukan terhadap Allah.” (QS. Al-Ahzab : 10).

Untuk memastikan kabar itu, Rasulullah mengutus Zubair bin Awwam. Setelah mendapat laporan yang benar, beliau bersabda, “Setiap nabi memiliki penolong, dan penolongku adalah Zubair.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pengkhianatan ini terjadi karena bujukan seorang Yahudi bernama Hayyi bin Akhtab yang meyakinkan Ka’ab bin As’ad, pemimpin Bani Quraizhah, untuk membatalkan perjanjian dengan kaum Muslimin.

Penutup

Perang Khandaq bukan hanya pertempuran fisik, tetapi juga ujian iman dan kesabaran. Dalam kondisi lapar, dingin, dan penuh ancaman, Allah menunjukkan berbagai bukti kenabian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari mukjizat makanan Jabir, kabar penaklukan kerajaan besar, hingga sikap bijak Rasulullah dalam menghadapi musuh dan pengkhianatan, semuanya memperkuat keyakinan bahwa beliau adalah utusan Allah yang benar.

Peristiwa ini juga menyingkapkan perbedaan yang jelas antara kaum Mukminin yang semakin teguh imannya dengan kaum munafiq yang justru semakin ragu. Hingga kini, kisah Perang Khandaq menjadi pelajaran berharga bahwa keimanan sejati akan semakin kokoh di tengah ujian, sedangkan hati yang berpenyakit akan semakin rapuh ketika menghadapi kesulitan.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement