SURAU.CO. “Al-Fattah” adalah salah satu nama Allah (Asmaul Husna) yang berarti Maha Pembuka Rahmat atau Maha Pemberi Keputusan. Nama ini menekankan bahwa Allah adalah sumber segala pembukaan kebaikan, rezeki, dan solusi atas segala permasalahan bagi hamba-Nya. Allah membuka segala pintu rahmat, kebaikan, keberkahan, dan rezeki yang melimpah bagi hamba-Nya. Kemudian, Allah adalah Maha Pemberi keputusan yang adil dalam segala perkara dan memberikan solusi atas kesulitan. Selanjutnya, Allah membukakan jalan bagi manusia untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, amal saleh, dan akhlak mulia. Selanjutnya, Allah membuka segala bentuk kesulitan dan permasalahan pelik bagi hamba-Nya, baik yang terlihat maupun yang tidak.
Dengan demikian, Sebagai seorang Muslim, mengamalkan bacaan “Ya Fattah” (Wahai Yang Maha Pembuka) adalah untuk memohon kepada Allah agar dibukakan rezeki, pekerjaan, atau hal-hal penting lainnya dalam kehidupan. Selanjutnya, Al-Fattah (الفَتَّاحُ) mencerminkan sifat Allah SWT yang memiliki kekuasaan mutlak untuk membuka segala sesuatu, baik yang bersifat materi maupun spiritual.
Surat Saba Ayat 26
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِٱلْحَقِّ وَهُوَ ٱلْفَتَّاحُ ٱلْعَلِيمُ
Arab-Latin: Qul yajma’u bainanā rabbunā ṡumma yaftaḥu bainanā bil-ḥaqq, wa huwal-fattāḥul-‘alīm
Artinya: Katakanlah: “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui”.
Selanjutnya, Katakanlah, “Tuhan kita akan mempertemukan antara kami dengan kalian di Hari Kiamat, kemudian menetapkan keputusan diantara kita dengan adil, Dia-lah yang Maha Memberi keputusan yang menetapkan hokum di antara makhlukNya, mengetahui apa yang seharusnya diputuskan dengannya, danmengetahui keadaan makhluk-Nya, tiada sesuatu pun yang samar bagiNya.
Selanjutnya, Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, “Allah akan mengumpulkan antara kami dengan kalian pada hari Kiamat, kemudian Allah memberikan keputusan-Nya di antara kita dengan keadilan. Allah menjelaskan siapa yang benar dan siapa yang salah, Dia lah Hakim yang menetapkan hukum dengan keadilan, maha mengetahui apa yang Dia putuskan.”
Surat Al-A’raf Ayat 89
قَدِ ٱفْتَرَيْنَا عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا إِنْ عُدْنَا فِى مِلَّتِكُم بَعْدَ إِذْ نَجَّىٰنَا ٱللَّهُ مِنْهَا ۚ وَمَا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّعُودَ فِيهَآ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّنَا ۚ وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَىْءٍ عِلْمًا ۚ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا ۚ رَبَّنَا ٱفْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِٱلْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْفَٰتِحِينَ
Arab-Latin: Qadiftarainā ‘alallāhi każiban in ‘udnā fī millatikum ba’da iż najjānallāhu min-hā, wa mā yakụnu lanā an na’ụda fīhā illā ay yasyāallāhu rabbunā, wasi'a rabbunā kulla syaiin ‘ilmā, ‘alallāhi tawakkalnā, rabbanaftaḥ bainanā wa baina qauminā bil-ḥaqqi wa anta khairul-fātiḥīn
Artinya: Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
Makna dan interpretasi Al-Fattah
Pembuka pintu rahmat dan rezeki: Allah adalah pembuka pintu rahmat dan rezeki bagi hamba-hamba-Nya. Selanjutnya, Jika merasa putus asa atau dalam kesulitan, seorang Muslim memohon Al-Fattah untuk membukakan jalan keluar baginya.
- Pemberi kemenangan: Makna “pembuka” juga mengacu pada pemberian kemenangan, baik dalam pertempuran maupun dalam menghadapi tantangan hidup. Nama ini terkait dengan surat Al-Fath dalam Al-Qur’an yang berarti “Kemenangan”.
- Maha Menghakimi: Al-Fattah juga memiliki arti Maha Menghakimi atau Maha Pemberi Keputusan. Allah adalah hakim yang adil yang memutuskan antara kebenaran dan kebatilan.
- Maha Menjelaskan: Allah dapat membuka pemahaman dan menjelaskan hal-hal yang tidak jelas, termasuk ilmu pengetahuan dan kebenaran.
Cara meneladani sifat Al-Fattah
- Menjadi pembuka jalan kebaikan: Selalu berusaha menjadi orang yang memberikan solusi, membuka jalan, dan membantu orang lain menuju kebaikan.
- Berdoa dan berzikir: Kita mengamalkan zikir Ya Fattah saat menghadapi masalah, mencari rezeki, atau memohon dibukakan pintu kebaikan.
- Menebarkan perdamaian: Menyebarkan kedamaian, kemakmuran, dan keadilan di tengah masyarakat, seperti sifat Allah yang Maha Pembuka Rahmat.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
