Ibadah
Beranda » Berita » Mensyukuri Nikmat Islam dan Ittiba’us Sunnah

Mensyukuri Nikmat Islam dan Ittiba’us Sunnah

Mensyukuri Nikmat Islam dan Ittiba'us Sunnah
Mensyukuri Nikmat Islam dan Ittiba'us Sunnah

 

SURAU.CO  –  MENSYUKURI NIKMAT ISLAM DAN ITTIBA’US SUNNAH (MENGIKUTI SUNNAH ROSULULLOH)

قال الشيخنا يحيى بن علي الحجوري حفظه الله :
كثير من الناس فقراء من السنة، وأنت مع السنة، وهذا أعظم رزق، كثير من الناس فقراء من الإسلام وأنت في الإسلام، وهذا أعظم رزق،
يقول النبي ﷺ «قد افلح من أسلم ورزق كفافًا وقنعه الله بما آتاه» .
شرح ثلاثة الأصول صـ ١٨

Syaikhuna (guru kami) yang mulia, Syaikh Yahyā bin Ali Al-Hajūrī hafidzohulloh pernah berkata :

“Banyak manusia yang miskin dari As-Sunnah, sedangkan engkau berada di atas As-Sunnah, dan ini adalah sebesar-besar rezeki.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Banyak manusia yang miskin dari Islam, sedangkan engkau berada di atas Islam, dan ini adalah sebesar-besar rezeki.

Rasulullah ﷺ bersabda :
«قد افلح من أسلم ورزق كفافًا وقنعه الله بما آتاه»

«Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Alloh menjadikannya merasa qona‘ah (puas) dengan apa yang Alloh berikan kepadanya.» (HR. Muslim)

( Syarḥ Tsalātsatil Uṣhūl, (hal. 18), karya guru kami, Syaikh Abu Abdirrahman Yahya bin Ali Al-Hajuri hafidzohulloh ta’ala)

Faedah/penting dari nasehat tersebut di atas

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Nikmat Alloh itu banyak

Nikmat yang terbesar dan paling utama itu adalah nikmat Islam dan Ittiba’us Sunnah (mengikuti Sunnah/tuntunan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam).

Banyak orang mendapatkan harta, pangkat, dan kesenangan dunia lainnya, namun mereka terhalang dari mendapatkan nikmat Iman, Islam, dan Ittiba‘ Sunnah (mengikuti dan meneladani Sunnah Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam).

Seorang muslim yang telah Alloh anugerahi nikmat Islam dan Sunnah, walaupun dia miskin harta dunia, maka sesungguhnya dia memiliki rezeki yang jauh lebih agung dan mulia. Karena itulah nikmat yang sesungguhnya !

Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

﴿ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗا﴾

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

“Pada hari ini, telah Aku sempurnakan agama ini bagi kalian, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepada kalian, dan Aku ridho Islam ini sebagai agama bagi kalian.” (QS. Al-Mā’idah : 3)

Dalam ayat yang mulia ini, Alloh menyebut kesempurnaan Islam sebagai nikmat yang paling agung.

Dalam hadits yang shohih, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda :

«فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي»

“Sesungguhnya siapa yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak (di tengah umatku).

Karena itu, berpegang teguhlah kalian dengan Sunnah-ku ….”(HR. Abū Dāwūd no. 4607, At-Tirmidzi no. 2676, sanadnya shohih)

Hadits ini menunjukkan, bahwa jalan keselamatan di masa fitnah itu adalah dengan berpegang teguh kepada Sunnah Nabi ﷺ.

Karena Itulah, seseorang yang telah diberi oleh Alloh ta’ala nikmat Islam dan berpegang teguh dengan Sunnah Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, sungguh dia telah mendapatkan nikmat yang sangat besar.

Semoga kita termasuk yang mendapatkan nikmat seperti ini

Rezeki itu bukan hanya berupa materi

Kebanyakan orang biasa memandang rezeki hanya sebatas uang/harta, makanan, atau kedudukan.

Padahal, rezeki terbesar yang Alloh berikan kepada seorang hamba adalah hidayah kepada Islam dan Sunnah, sebagaimana dalam hadits yang dibawakan oleh Syaikh tersebut di atas.

Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

﴿قُلۡ بِفَضۡلِ ٱللَّهِ وَبِرَحۡمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلۡيَفۡرَحُواْ هُوَ خَيۡرٞ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ﴾

“Katakanlah : Dengan karunia Alloh dan dengan rahmat-Nya lah, hendaknya kalian merasa bangga (bergembira). Hal itu lebih baik dari apa yang kalian kumpulkan (berupa harta dunia).”(QS. Yūnus : 58)

Ya, ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa karunia Alloh dan rahmat-Nya yang berupa agama Islam dan juga diturunkannya Al-Qur’an, hal itu adalah lebih baik daripada harta yang kita kumpulkan di dunia ini.

Sikap Qona‘ah (merasa cukup dan puas meskipun dengan rejeki yang sedikit) itu akan membawa kebahagiaan

Ya, orang yang diberi rezeki secukupnya, kemudian diberi sifat Qona‘ah oleh Alloh, maka hekakatnya  dialah orang yang paling bahagia dan paling kaya.

Ya, karena kekayaan sejati itu bukan ada pada orang yang banyak hartanya, tetapi ada pada sikap lapang hati, untuk menerima apapun dan berapapun pemberian Alloh, sedikit ataupun banyak.

Nabi shollallohu alaihi wa sallam juga pernah bersabda :

«لَيْسَ الغِنَى عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ، وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ»

“Orang yang kaya itu bukanlah orang yang banyak hartanya. Akan tetapi (hakekat) orang yang kaya itu adalah orang yang kaya hatinya !” (HR. Al-Bukhārī no. 6446, Muslim no. 1051)

Hadits yang mulia ini menunjukkan, bahwa kekayaan yang sejati itu adalah kekayaan jiwa (hati yang mudah ridho dan puas, dengan apapun pemberian dari Alloh ta’ala), bukan sekedar banyaknya harta.

Orang yang diberi Islam, rezeki cukup, dan Qona‘ah adalah orang terbaik hidupnya

Nabi shollallohu alaihi wa sallam juga pernah bersabda :

«مَنْ أَصْبَحَ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، آمِنًا فِي سِرْبِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا»

“Barangsiapa di pagi hari dalam keadaan sehat pada badannya, merasa aman di dalam rumahnya, dan mempunyai makanan pokok di hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia telah dikumpulkan untuknya (sudah ada di dalam genggaman tangannya).” (HR. At-Tirmiżī no. 2346, derajat haditsnya hasan shahih)

Hadits yang mulia ini menunjukkan, bahwa siapa saja yang di pagi hari dalam keadaan sehat, aman, dan punya makanan pokok di hari itu, seolah-olah dunia telah dikumpulkan untuknya.

Artinya, itulah orang kaya yang sebenarnya, karena kebutuhannya sudah dipenuhi oleh Alloh ta’ala, meskipun sekedar di hari itu.

Dan dia sudah merasa cukup dan ridho kepada Alloh ta’ala dengan keadaan yang ditakdirkan oleh Alloh untuknya.

Nasehat di atas juga menunjukkan peringatan keras kepada kita semua

Agar jangan meremehkan Sunnah Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam.

Disebutkan dalam nasehat di atas, bahwa ternyata banyak orang yang miskin dari Sunnah.

Maksudnya adalah : mereka itu jauh dari Sunnah Nabi ﷺ, tidak mengenalnya, tidak pernah mempelajarinya, tidak pula mengamalkannya atau tidak berpegang teguh dengannya, atau bahkan mereka banyak yang meremehkannya.

Maka wajib bagi seorang muslim yang telah mendapatkan nikmat mengenal Sunnah Nabi, kemudian berpegang teguh dengannya, untuk selalu mensyukuri dan menjaga nikmat Sunnah yang Alloh anugerahkan kepadanya tersebut, jangan sampai terlepas atau dijauhkan kita darinya.

Dorongan/motivasi untuk kita semuanya

Agar selalu mensyukuri nikmat-nikmat Alloh yang telah diberikan oleh Alloh ta’ala kepada kita.

Siapa saja yang telah diberi nikmat Islam dan Sunnah, maka hendaknya dia selalu bersyukur dan menjaganya.

Syukur ini bentuknya adalah dengan : mengilmunya (mempelajarinya), mengamalkannya, mendakwahkannya, dan bersabar di atas kebenaran Al-Qur’an dan As-Sunnah tersebut.

Alloh subhanahu wa ta’ala juga berfirman :

﴿وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهۡدِ قَلۡبَهُ﴾

“Barangsiapa beriman kepada Alloh, maka Alloh akan memberi petunjuk kepada hatinya.” (QS. At-Taghābun : 11)

Demikianlah. Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita, agar Istiqomah di atas Iman, Islam dan As-Sunnah, sampai akhir hayat kita nanti.

Inti dan kesimpulannya

a. Bahwa agama Islam itu adalah nikmat dan rezeki yang terbesar.

b. Berpegang teguh dengan Sunnah Rosululloh (petunjuk dan tuntunan beliau) shollallohu alaihi wa sallam, adalah jalan untuk mendapatkan keselamatan dan hidayah (petunjuk Alloh ta’ala).

c. Bahwa sikap Qona‘ah itu akan menjadikan seseorang merasa cukup dan bahagia, meskipun dia mungkin miskin harta.

Wallohu a’lamu bis showwab. Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah. Surabaya, Jum’at pagi yg sejuk, 11 Robi’ul Akhir 1447 H /0 3 Oktober 2025 M. Akhukum fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby, Semoga bermanfaat bagi kita semuanya. (Ratna Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement