Karakter seorang anak ibarat fondasi sebuah bangunan. Bila sejak awal fondasinya kokoh, maka bangunan itu berdiri tegak meski angin dan badai menerpanya. Demikian pula, orang tua yang membiasakan anak sejak kecil dengan akhlak mulia seperti jujur dan amanah akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat, terpercaya, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kitab Akhlaq lil Banin karya Syaikh Umar bin Ahmad Baraja menekankan pentingnya menanamkan nilai kejujuran dan amanah sejak dini. Dua akhlak ini bukan sekadar nilai moral, melainkan identitas seorang muslim sejati. Tanpa jujur dan amanah, orang bisa kehilangan makna meskipun ia memiliki ilmu yang tinggi.
Pesan Kitab Akhlaq lil Banin tentang Jujur dan Amanah
Dalam Kitab Akhlaq lil Banin, Syaikh Umar Baraja menulis:
“كُنْ صَادِقًا فِي كَلَامِكَ وَفِي أَعْمَالِكَ، وَأَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى أَهْلِهَا.”
“Jadilah engkau jujur dalam ucapanmu dan dalam perbuatanmu, serta tunaikanlah amanah kepada yang berhak.”
Pesan ini sederhana namun mendalam. Guru dan orang tua melatih anak untuk berkata benar, tidak berbohong, dan tidak menyembunyikan kebenaran. Pada saat yang sama, mereka membiasakan anak menjaga titipan, menepati janji, dan bertanggung jawab atas amanah yang diberikan kepadanya.
Mengapa Kejujuran Penting Sejak Kecil?
Kejujuran adalah kebiasaan. Jika seorang anak terbiasa berkata benar sejak kecil, ia akan lebih mudah menjunjung tinggi kebenaran ketika dewasa. Sebaliknya, jika ia terbiasa berbohong meskipun dalam hal kecil, maka kebiasaan itu bisa melekat hingga dewasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai hal sederhana menguji anak: mengakui kesalahan, berkata jujur ketika orang tua bertanya, atau tidak mencontek di sekolah. Dari sinilah karakter jujur mulai terbentuk.
Amanah: Latihan Tanggung Jawab Sejak Dini
Amanah adalah latihan tanggung jawab. Orang tua bisa mengajari anak tentang amanah melalui hal-hal kecil, misalnya menjaga mainan temannya, mengembalikan barang yang ia pinjam, atau menepati waktu ketika ia berjanji. Latihan kecil ini kelak membentuk pribadi dewasa yang dapat dipercaya dalam urusan besar.
Masyarakat selalu menghargai seseorang yang amanah. Mereka mempercayainya sebagai pemimpin, sahabat, maupun pekerja. Sebaliknya, orang yang tidak amanah akan membuat orang lain kehilangan kepercayaan, meskipun ia memiliki banyak keahlian.
Dimensi Sosial Kejujuran dan Amanah
Masyarakat yang anggotanya jujur dan amanah akan tumbuh menjadi masyarakat yang kuat dan maju. Mereka melancarkan transaksi ekonomi, menegakkan keadilan, dan menjaga hubungan sosial. Sebaliknya, jika orang-orang meninggalkan kejujuran, kebohongan, penipuan, dan pengkhianatan merusak sendi-sendi kehidupan.
Tidak heran masyarakat Quraisy sudah menaruh hormat dan percaya penuh kepada Rasulullah ﷺ sebelum Allah mengangkat beliau menjadi nabi, karena akhlak jujur dan amanahnya membuat beliau dikenal dengan gelar Al-Amin (orang yang terpercaya).
Tantangan Kejujuran dan Amanah di Era Modern
Di zaman modern, ujian kejujuran dan amanah semakin berat. Banyak anak tergoda untuk mencontek saat ujian, menipu dalam permainan daring, atau tidak menepati janji kepada teman.
Teknologi yang seharusnya menjadi sarana kebaikan sering dipakai sebagian orang untuk berbohong dan menipu. Karena itu, pendidikan akhlak sejak dini sangat penting. Orang tua dan guru perlu mengarahkan anak agar memanfaatkan teknologi dengan benar, tetap jujur, dan tidak mengkhianati amanah meski tidak ada yang mengawasi.
Panduan Praktis Menanamkan Kejujuran dan Amanah pada Anak
-
Orang tua memberi teladan dengan berkata jujur dan menepati janji.
-
Orang tua menghargai anak ketika ia mengakui kesalahan, bukan menghukumnya dengan keras.
-
Orang tua melatih anak dengan amanah kecil, misalnya menjaga barang, membantu pekerjaan rumah, atau mengurus tanaman.
-
Guru menekankan pentingnya jujur dalam ujian, pekerjaan rumah, dan interaksi sosial.
-
Orang tua dan guru memberi kisah teladan dari Nabi, sahabat, atau ulama yang jujur dan amanah.
Kesimpulan
Kitab Akhlaq lil Banin mengajarkan bahwa jujur dan amanah adalah akhlak dasar yang harus orang tua dan guru biasakan sejak anak kecil. Anak yang jujur dan amanah akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disegani, dan dipercaya. Masyarakat pun akan kuat jika para anggotanya menjunjung tinggi dua akhlak ini.
Jujur adalah cahaya hati, amanah adalah penopang diri. Keduanya ibarat dua sayap yang membawa manusia terbang tinggi menuju ridha Ilahi. Sejak kecil, orang tua harus melatih anak dengan kejujuran yang tulus dan amanah yang kokoh. Dari kebiasaan kecil itulah lahir pribadi besar yang mampu menjaga agama, bangsa, dan peradaban
*Gerwin Satria N
Pegiat literasi Iqro’ University Blitar
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
